- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kabar Terbaru Food Estate 1000 Hektar di Humbahas Sumut: Siapa Bilang Kami Gagal..


TS
User telah dihapus
Kabar Terbaru Food Estate 1000 Hektar di Humbahas Sumut: Siapa Bilang Kami Gagal..
Kabar Terbaru Food Estate 1000 Hektar di Humbahas Sumut: Siapa Bilang Kami Gagal, Saya Bisa Beli Motor Murni dari Panen Kentang

Kabar terbaru Food Estate di Sumatera Utara (hortikultura.pertanian.go.id)
HARIANHALUAN.COM - Salah satu strategi pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan domestik di tengah ketidakpastian global adalah melalui Program Lumbung Pangan, yang juga dikenal sebagai Program Food Estate.
Salah satu lokasi pengembangan Food Estate terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, dengan fokus pada komoditas unggulan hortikultura seperti kentang, bawang merah, dan bawang putih.
Namun, program ini kembali mendapat sorotan baru-baru ini terlebih setelah debat capres ke tiga beberapa waktu lalu.
Sorotan dan kritikan juga datang khususnya dari para petani di daerah produksi pangan yang masih baru dikembangkan.
Amintas Lumban Gaol, seorang tokoh petani dan Ketua Kelompok Ria Kerja Desa Ria Ria, menyatakan rasa kagetnya ketika dimintai tanggapan mengenai pemberitaan kegagalan di lokasi food estate.
“Siapa yang bilang gagal? Tanya langsung kepada kami kalau mau tau yang sebenar-benarnya. Saya petani pelaku food estate sejak awal dimulai sampai sekarang. Saya merasakan betul manfaat program Pak Jokowi ini,” ucap Amintas dengan nada meninggi.
Menurutnya, sejak lahan tidur di daerahnya yang dibuka oleh Kementan pada 2020 lalu, banyak dampak positif yang dirasakan oleh warga petani sekitar.
“Kami jadi punya lahan bertanam. Bisa tanam bawang dan kentang. Jalan, pengairan dibagusin. Sarana tani diberikan gratis sama pemerintah. Makin kesini hasil panen tambah bagus, asal petani rajin menggarap lahannya,” imbuh Amintas.
Hal senada diungkapkan Laurensus Siregar, petani kelompok Karejo, ia merasa sangat bersyukur dengan adanya food estate di daerahnya.
“Berkat ikut food estate ini, aku bisa dapat penghasilan tambahan lumayan dari tanam kentang dan bawang merah. Awalnya lahan tidur, sekarang jadi tidur. Saya beli motor murni dari hasi jual panen kentang. Bawang merah batu ijo hasil panen juga bagus harganya, bisa dapat 300 kilo per rante ( 1 rante 400 m2),” ungkap Laurensius sebagaimana dikutip harianhaluan.com dari laman resmi Kementan.
Petani lain yang berhasil dihubungi umumnya menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah atas program food estate yang diterapkan di daerah mereka.
Ingot Sitohang, salah seorang petani food estate, mengungkapkan harapannya agar pemerintah terus memberikan dukungan dan pendampingan hingga petani dapat mandiri.
Meskipun menyadari adanya kekurangan di sana-sini, Ingot menyatakan bahwa secara keseluruhan program ini sangat bermanfaat.
Dengan semangat tinggi, para petani tetap berkomitmen untuk menggarap lahan mereka.
Baca Juga: Trading seperti ahlinya dengan Copy Trading XM
[AD]
Dalam periode tahun 2020-2023, pembangunan infrastruktur food estate di sektor sumber daya air (SDA) dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II.
Selain itu, BPJN Sumatera I turut memberikan dukungan dalam meningkatkan konektivitas menuju Food Estate Humbahas pada tahun anggaran 2020-2021.
Mereka melibatkan diri dalam pembangunan jalan akses sepanjang 8,59 km, pembangunan jalan akses TSTH2 sepanjang 8,60 km, serta pembangunan dua buah jembatan, yaitu Jembatan Aek Nauli I dan Parsingguran, masing-masing dengan panjang 25 meter.
Proyek ini dilanjutkan pada tahun anggaran 2021-2022 dengan pembangunan jalan akses tambahan sepanjang 5,70 km menuju kawasan TSTH2 Pollung.
Kementerian PUPR, melalui BPPW Sumatera Utara, juga ikut mendukung pengembangan Food Estate Humbahas dengan membangun fasilitas di TSTH2 Pollung.
Proyek ini dilaksanakan dalam periode APBN tahun 2021-2023 dengan nilai kontrak sekitar Rp90,4 miliar, dan dikerjakan oleh kontraktor PT. Brantas Abipraya (Persero).
Fasilitas yang dibangun mencakup Gedung Riset Pertanian, Gedung Riset Herbal I, Smart Green House, Screen House, Gedung Rumah Kontrol Pertanian, Gedung Mess Karyawan, Gedung Utilitas Riset, Gardu Listrik, Lab. IPA, Reservoir, Rumah Jaga, Infrastruktur Kawasan, Pagar Keliling, dan sebagian Vegetasi pada Kawasan TSTH2.
Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah pusat dalam menerapkan program food estate melalui kerja sama dengan berbagai pihak, dengan memanfaatkan lahan tidur.
“Kehadiran program ini telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan penghasilan para petani. Sejumlah lahan yang sebelumnya tidak produktif kini dapat dimanfaatkan secara efektif,” ungkap Dosmar.***
https://www.harianhaluan.com/news/10...-panen-kentang

Kabar terbaru Food Estate di Sumatera Utara (hortikultura.pertanian.go.id)
HARIANHALUAN.COM - Salah satu strategi pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan domestik di tengah ketidakpastian global adalah melalui Program Lumbung Pangan, yang juga dikenal sebagai Program Food Estate.
Salah satu lokasi pengembangan Food Estate terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, dengan fokus pada komoditas unggulan hortikultura seperti kentang, bawang merah, dan bawang putih.
Namun, program ini kembali mendapat sorotan baru-baru ini terlebih setelah debat capres ke tiga beberapa waktu lalu.
Sorotan dan kritikan juga datang khususnya dari para petani di daerah produksi pangan yang masih baru dikembangkan.
Amintas Lumban Gaol, seorang tokoh petani dan Ketua Kelompok Ria Kerja Desa Ria Ria, menyatakan rasa kagetnya ketika dimintai tanggapan mengenai pemberitaan kegagalan di lokasi food estate.
“Siapa yang bilang gagal? Tanya langsung kepada kami kalau mau tau yang sebenar-benarnya. Saya petani pelaku food estate sejak awal dimulai sampai sekarang. Saya merasakan betul manfaat program Pak Jokowi ini,” ucap Amintas dengan nada meninggi.
Menurutnya, sejak lahan tidur di daerahnya yang dibuka oleh Kementan pada 2020 lalu, banyak dampak positif yang dirasakan oleh warga petani sekitar.
“Kami jadi punya lahan bertanam. Bisa tanam bawang dan kentang. Jalan, pengairan dibagusin. Sarana tani diberikan gratis sama pemerintah. Makin kesini hasil panen tambah bagus, asal petani rajin menggarap lahannya,” imbuh Amintas.
Hal senada diungkapkan Laurensus Siregar, petani kelompok Karejo, ia merasa sangat bersyukur dengan adanya food estate di daerahnya.
“Berkat ikut food estate ini, aku bisa dapat penghasilan tambahan lumayan dari tanam kentang dan bawang merah. Awalnya lahan tidur, sekarang jadi tidur. Saya beli motor murni dari hasi jual panen kentang. Bawang merah batu ijo hasil panen juga bagus harganya, bisa dapat 300 kilo per rante ( 1 rante 400 m2),” ungkap Laurensius sebagaimana dikutip harianhaluan.com dari laman resmi Kementan.
Petani lain yang berhasil dihubungi umumnya menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah atas program food estate yang diterapkan di daerah mereka.
Ingot Sitohang, salah seorang petani food estate, mengungkapkan harapannya agar pemerintah terus memberikan dukungan dan pendampingan hingga petani dapat mandiri.
Meskipun menyadari adanya kekurangan di sana-sini, Ingot menyatakan bahwa secara keseluruhan program ini sangat bermanfaat.
Dengan semangat tinggi, para petani tetap berkomitmen untuk menggarap lahan mereka.
Baca Juga: Trading seperti ahlinya dengan Copy Trading XM
[AD]
Dalam periode tahun 2020-2023, pembangunan infrastruktur food estate di sektor sumber daya air (SDA) dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II.
Selain itu, BPJN Sumatera I turut memberikan dukungan dalam meningkatkan konektivitas menuju Food Estate Humbahas pada tahun anggaran 2020-2021.
Mereka melibatkan diri dalam pembangunan jalan akses sepanjang 8,59 km, pembangunan jalan akses TSTH2 sepanjang 8,60 km, serta pembangunan dua buah jembatan, yaitu Jembatan Aek Nauli I dan Parsingguran, masing-masing dengan panjang 25 meter.
Proyek ini dilanjutkan pada tahun anggaran 2021-2022 dengan pembangunan jalan akses tambahan sepanjang 5,70 km menuju kawasan TSTH2 Pollung.
Kementerian PUPR, melalui BPPW Sumatera Utara, juga ikut mendukung pengembangan Food Estate Humbahas dengan membangun fasilitas di TSTH2 Pollung.
Proyek ini dilaksanakan dalam periode APBN tahun 2021-2023 dengan nilai kontrak sekitar Rp90,4 miliar, dan dikerjakan oleh kontraktor PT. Brantas Abipraya (Persero).
Fasilitas yang dibangun mencakup Gedung Riset Pertanian, Gedung Riset Herbal I, Smart Green House, Screen House, Gedung Rumah Kontrol Pertanian, Gedung Mess Karyawan, Gedung Utilitas Riset, Gardu Listrik, Lab. IPA, Reservoir, Rumah Jaga, Infrastruktur Kawasan, Pagar Keliling, dan sebagian Vegetasi pada Kawasan TSTH2.
Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah pusat dalam menerapkan program food estate melalui kerja sama dengan berbagai pihak, dengan memanfaatkan lahan tidur.
“Kehadiran program ini telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan penghasilan para petani. Sejumlah lahan yang sebelumnya tidak produktif kini dapat dimanfaatkan secara efektif,” ungkap Dosmar.***
https://www.harianhaluan.com/news/10...-panen-kentang
Diubah oleh User telah dihapus 19-01-2024 12:15






aldonistic dan 6 lainnya memberi reputasi
5
637
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan