Kaskus

News

User telah dihapusAvatar border
TS
User telah dihapus
Bakal Tambah Investasi Rp 300 T, Ini Harapan Huayou untuk Presiden Baru RI
Bakal Tambah Investasi Rp 300 T, Ini Harapan Huayou untuk Presiden Baru RI

Bakal Tambah Investasi Rp 300 T, Ini Harapan Huayou untuk Presiden Baru RI




Huayou Indonesia, sebagai bagian dari Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd, berencana akan terus menambah investasi di Indonesia setidaknya dalam lima tahun mendatang.

Deputy Director of External Affairs Huayou Indonesia, Stevanus, menuturkan rencana tersebut sudah dilaporkan kepada Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Seiring dengan hal itu, Stevannus berharap rencana investasi Huayou bisa berlangsung lancar meskipun Indonesia tengah dalam proses pergantian kepemimpinan di tahun ini.

"Rencana di lima tahun ke depan ini investasi masih kita akan tanam di Indonesia hingga mencapai Rp 300 Triliun dengan catatan transisi kepemimpinan ini bisa berjalan baik," ungkapnya saat Media Gathering Huayou Indonesia, Jumat (12/1).

Dia menuturkan, baik Huayou maupun investor lain berpandangan sama bahwa stabilitas politik itu penting. Jika pergantian kepemimpinan ini tidak mulus, maka dikhawatirkan proyek yang sudah atau akan berjalan bisa tersendat.

"Kalau misalnya ganti kepemimpinan, transisi kepemimpinan tidak mulus terus visinya itu tidak sejalan dan lain sebagainya, itu yang paling dikhawatirkan," ujar Stevannus.

Selain itu, perusahaan juga berharap presiden Indonesia selanjutnya masih mendukung program hilirisasi yang sudah digencarkan pemerintah saat ini, terutama terhadap ekosistem kendaraan listrik.

"Visi terhadap hilirisasi masih didukung saya rasa akan bagus karena kalau lihat peta roadmap pemerintah Indonesia untuk hilirisasi kendaraan listrik itu sebenarnya sudah on the track," kata Stevannus.

Menurutnya, jika program ini melambat maka Indonesia akan tertinggal dari negara lain yang sudah mengarah ke pengembangan hilirisasi. Hal ini perlu didukung dengan kesinambungan kepemimpinan dan kebijakan.

Stevannus mencontohkan keberhasilan China membangun ekonominya dalam 40 tahun terakhir pun tidak lepas dari mempertahankan pengembangan arah negara dan konsistensi kebijakan.

"Sehingga dia (China) bisa leap frog dalam waktu 40 tahun sejak dia open to the world, dia bisa mencapai pembangunan sedemikian tinggi dan cepat," tuturnya.

Hingga kini, Huayou telah berinvestasi sebesar USD 21,5 miliar atau sekitar Rp 320,9 triliun untuk 9 proyek di Indonesia. Sejak mulai beroperasi pada tahun 2018, proyek Huayou mencakup berbagai fasilitas pengolahan mineral atau smelter.

Beberapa proyek Huayou di Indonesia yakni PT Huayou Nickel Cobalt di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), proyek High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang berproduksi pada tahun 2021 dengan kapasitas tahunan sebesar 60.000 ton nikel dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).

Huayou juga berinvestasi di Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dengan Tsingshan Holding Group dan Zhenshi Holding Group Co., Ltd pada tahun 2018. Kawasan industri ini terletak di Pulau Halmahera, Maluku Utara.

Kemudian, PT Huake Nickel Indonesia dan PT Youshan Nickel Indonesia di IWIP merupakan proyek Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang mulai dibangun pada tahun 2018 dan saat ini dalam tahap operasi dengan total kapasitas tahunan sebesar 90.000 ton nikel matte.

Selanjutnya PT Huafei Nickel Cobalt di IWIP merupakan proyek HPAL yang mencapai uji produksi pada bulan Juni 2023 dengan kapasitas tahunan sebesar 120.000 ton nikel MHP.

Lalu PT Kolaka Nickel Indonesia di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, proyek HPAL memproduksi 120.000 ton nikel MHP. Huayou bekerja sama dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan Ford Motor Company untuk mengembangkan proyek ini yang disaksikan oleh Presiden Jokowi pada Maret 2023.

Huayou juga berpartisipasi dalam proyek Grand Package. Mega proyek ini merupakan proyek kolaborasi antara konsorsium LG dengan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) IBC yang beranggotakan LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, ANTAM dan IBC.

Terakhir, proyek Indonesia Pomalaa Industry Park (IPIP) terletak di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. IPIP adalah kawasan industri ramah lingkungan pertama dengan rantai industri baterai lithium lengkap yang diinvestasikan oleh Huayou dan ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

https://www.google.com/amp/s/m.kumpa...ri-21xUt26431S



@ferrykoto

4h • 21 tweets • 3 min read •  Read on X

 

Ada ada saja.

Katanya karena sikap RI yg konfrontatif soal Nikel, maka Tesla mbuat baterai yg sepenuhnya tak gunakan nikel. Akibatnya nanti harga akan makin jatuh & nikel indonesia banjir tak ada yg pakai.

Duh...., industri baterai menyerap nikel itu tak sampai 10%, bambang !!

Nikel itu dipakai kebanyakan untuk bahan baku untuk industri logam, bambang. Sebanyak 70% ke sektor ini, bukan ke baterai.

Produk baja tahan karat, stainless stell, membutuhkan nikel. Tak bisa di substitusi.

Seluruh produk otomotif butuh stainless stell

Harga pengapalan Nikel dunia turun bukan semata faktor jumlah produksi Indonesia, bambang !!!

Lha Smelter nya saja kebanyakam baru diresmikan, sperti di Manyar Gresik, belum produksi kapasitas penuh, koq sudah membanjiri dunia?

Mbok pakai data

Harga Nikel dunia turun itu kebanyakan dipengaruhi lesunya ekonomi dunia, sepanjang 2023, pasca Covid.

Produksi otomotif dunia juga turun sepanjang 2023, bambang. Lihat pabrik2 otomotif pada mau rontok. Sementara EV pun stangnan cenderung turun.

Rangka baja stainless mobil, knalpot dan semua yg menggunakan Nikel, turun produksinya. Ya otomotis kebutuhan nikel juga turun.

Sesuai prinsip ekonomi, jika demand turun sementara produksi tetap, ya anjlok lah harga.



Begitu kira2. Jangan pesimis2 banget lah soal hilirisasi

Masa kita mau kembali ke kebijakan ngaco yg membiarkan negeri ini, tanah2 negeri ini dikeruk, dibawa ekstraknya ke luar untuk dinilai tambahkan, yg kemudian kita beli dgn harga lebih mahal untuk menghidupi industri dalam negeri?

Koq mau kembali ke zaman batu? Export batu?

Jangan mau ditakut2i dunia dgn berita2 anjloknya harga nikel "karena produksi Indonesia yg banjir". Jangan bodoh2 amat dgn narasi begitu, sampai @ganjarpranowo mau moratorium pabrik Nikel.

Titipan siapa mas? Eropa?

@ganjarpranowo Salah ini pak @ganjarpranowo, mandiri dalam ekonomi itu juga mengandung makna tak mudah ditakut2i dunia. Go to hell....... (lanjutkan, pasti hafal kan?)

Misal dunia tak pakai nikel kita pun tak mengapa. Sampeyan tahu banyaknya ahli metalurgi di ITB, ITS, dan UGM? Belum UI

@ganjarpranowo Kita pakai dewe nanti produksi Nikel kita untuk perkuat industri otomotif Indonesia. Kita perkuat Industri baja kita dgn produk nikel hasil hilirisasi.

Ndak usah takut dan pusing, sampai mauratorium Smelter pak bambang eh pak @ganjarpranowo

@ganjarpranowo Ngapian kita kapalkan harga murah (jika benar terjadi) Nikel kita ke luar negeri menghidupi industri otomotif dan baja luar negeri. Pakai sendiri poo!!!

Nanti yg kita ekspor bukan lagi nikel sbg bahan baku industri, tapi Mobil, staniless stell dan produk2 komponen baja.

@ganjarpranowo Harga otomotif, komponen dan baja stailess kita akan kompetitif di dunia karena Nikel produksi sendiri, murah biaya transportya.

@ganjarpranowo Mbok kalau betul mau jadi pemimpin negara besar ini, cara berfikirnya harus besar. Melihat jauh ke depan.

Jangan baru ditakut2i berita harga Nikel dunia turun, sudah mengkeret mau moratorium.

Pemimpin itu harus bisa lihat peluang di saat ada kesulitan. Kalau ndak kasihan rakyat

@ganjarpranowo Ada yg kritik (kritis?) "Tapi smelter itu kan pabrik asing, china semua yg buat dan punya?, kan sama saja mereka yg dapat nilai tambah".

Begini Bambang. Perbaiki cara berfikir dulu, lihat time stamp ke belakang.

@ganjarpranowo Karena kebijakan pemerintah2 sebelumnya yg mengizinkan tanah, bukit, gunung negeri ini dikeruk dan batu2 nya (konsentrat) di ekspor untuk di olah di negara lain, maka kita hanya dapat ilmu cari, gali, dan dagang batu saja. Tak dapat ilmu pengolahan semacam smelter

@ganjarpranowo Saat negara lain, seperti China yg kalian iri dengki kan itu, menemukam ilmu dan teknik pengolahan pemurnian dan terus maju dan berpengalaman soal Smelter, negeri kita ini terus berkutat di ilmu dan teknik CARI, GALI dan JUAL BATU.

Itu semua karena kebijakan negara sebelumnya

@ganjarpranowo Karena biasa pegang cangkul untuk Gali, tentu belum mengerti menangani Tanur tinggi.

Kebijakan hilirisasi ini tentu harus diiringi dg ToT. Dan kita mampu. Perguruan tinggi kita telah banyak mencetak ahli2 metalurgi. Di ITB ada itu dosen favorit di bid Metalurgi. Cek IG emoticon-Smilie

@ganjarpranowo Karena belum punya pengalaman membangun Smelter, mengelolanya, tentu tahap awal kita beri izin teknologi luar digunakan penuh. Sembari iringin dgn Transfer of technologi.

@ganjarpranowo Ini sih hal lumrah di bidang teknik, anak sosial mungkin kurang paham wkwkwkw.

arena tak mungkin kita tiba2 menguasai suatu teknik, harus ada Gurunya, mentornya yg dampingi yg sdh tahu know how nya sejak dari awal.

Nanti, pada masanya kita pasti bisa lakukan sendiri.

@ganjarpranowo Ide pak @ganjarpranowo mau kembali ke era Cari, Gali, dan jualan Batu dgn moratorium Smelter, itu akan merusak transformasi penguasaan teknologi metalurgi, khsusunya di teknologi Smelter.

Jangan takut, jgn gampang ditakut2i, ada banyak ahli di Indonesia.

@ganjarpranowo Demikian lebih kurang. Twit Ini terkhusus buat calon pemimpin yg gampang takut dgn berita dari luar negeri. Soal harga Nikel misal.

Jangan takut pak. Saya sudah di sini. 😁

End

Wassalam

Ohya, sedikit tambahan.

Negara kita Indonesia ini, tanah Nusantara ini memiliki cadangan Nikel terbesar dunia.

Negara2 lain di dunia tentu berkepentingan untuk dapat mengontrolnya.

Mau kalian punya pemimpin mudah didikte negara lain kebijakannya? Tentu ndak kan.

• • •
Diubah oleh User telah dihapus 14-01-2024 17:11
GoldFishAvatar border
dvl666Avatar border
muhamad.hanif.2Avatar border
muhamad.hanif.2 dan 3 lainnya memberi reputasi
2
453
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan