- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
3 Kapal Rohingya Hendak Berlabuh di Deli Serdang, 2 Kabur


TS
berita.ruko
3 Kapal Rohingya Hendak Berlabuh di Deli Serdang, 2 Kabur
3 Kapal Rohingya Hendak Berlabuh di Deli Serdang, 2 Kabur

Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengaku mendapat laporan dari masyarakat jika kapal pengangkut etnis Rohingya hendak mendarat di Deli Serdang ada tiga kapal. Namun dua kapal berhasil kabur dan 1 kapal yang membawa 156 orang karam yang saat ini berada di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang.
Mantan Kasubdit 2 Ditresnarkoba Polda Riau ini mengatakan jika pihaknya mendapat informasi soal pengungsi Rohingya saat sudah di darat. Informasi dari warga, awalnya kapal hendak berlabuh di Desa Kwala Besar, Langkat, namun diusir oleh warga.
"Kami kan mendapat informasi itu sudah di darat, kalau informasi dari masyarakat kan awalnya di Langkat itu, Kwala Besar. Mungkin dia mau singgah di Kwala Besar itu kemudian diusir, kan ada video-video juga itu," kata AKBP Janton Silaban kepada detikSumut, Selasa (2/1/2024).
Saat diusir warga, satu dari tiga kapal sudah dalam kondisi kandas. Sehingga penumpang 156 etnis Rohingya turun.
"(Kapal) yang satu itu sudah kandas informasinya, tiga (kapal pengungsi Rohingya) jadi satu itu kandas, itulah turun penumpang-penumpang 156 itu," ucapnya.
Sedangkan nakhoda kapal yang karam itu disebut perpindah ke kapal yang lain. Dua kapal yang tidak karam tersebut berhasil kabur ke tengah laut.
"Pindah nakhodanya ke kapal yang lain, kabur. Iya (dua kapal lagi lari) kita nggak tahu ke mana," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, 156 pengungsi Rohingya sebelumnya disebut 147 terdampar di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang. Kapal pengangkut pengungsi diduga sengaja dirusak dengan cara dilubangi.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengaku sudah mendatangi lokasi. Dia menyebutkan jika pengungsi berjumlah 156 orang dengan rincian 58 orang memiliki kartu Repuji dari UNHCR, 50 orang tidak memiliki kartu UNHCR, 28 anak laki-laki dan 20 anak perempuan.
"Jumlah pengungsi Rohingya asal Banglades sebanyak 156 orang," kata AKBP Janton Silaban, Senin (1/1).
Pemkab Deli Serdang kemudian menyediakan makanan, tenda hingga toilet portable untuk digunakan pengungsi di lokasi tersebut. Pihak terkait akan melaksanakan rapat hari ini untuk membahas relokasi pengungsi.
"Itu besok kami rapat seluruh unsur muspika dan yang terkait permasalahan itu mulai dari TNI/Polri, UNHCR, IOM di jadwalkan besok di Kantor Kecamatan atau Kantor Bupati," kata Camat Labuhan Deli Muhammad Dhani Mulyawan kepada detikSumut, Senin (1/1).
https://www.detik.com/sumut/berita/d...erdang-2-kabur
2 kapal kabur berarti ada sekitar 160x2 =320 an rohingya yang mendarat di mana di sumut ?
di laut kapal mereka ditolak2 antara angkatan laut Indihe dengan TNI AL, angkatan laut Indihe tolak kapal mereka ke perairan Indonesia, TNI AL tolak kembali kapal mereka ke perairan Indihe, terus saling tolak kapal
yang lucunya waktu acehnistan menolak rohingya, kapal2 ini masih ditengah laut, kok mereka tahu aceh bakal nolak mereka, jadinya mereka mendarat di sumut ? pasti ada jalur komunikasi antara rohingya yang sudah di daratan dengan rohingya yang masih ada di laut, pakai apa ? internet ? radio ? satelit ?
dipikir2 sudah ada 6800 an lebih sekarang rohingya di aceh dan sumut, sudah pas buat ormas, Ormas Pemuda Rohingya gitu, rebutan lahan falaktullah dengan ormas preman aloisi dan PP di langkat
lae acehnistan ti ati, sudah jadi target doxx dan spam hamas pulau nanak mas
sudah ramai dibicarakan di medsos2, ada beberapa kadrun algayrian yang nanyak2 tentang grup "javanese subhumans" yg serang acehnistan di medsos
YANG DALAM HATINYA MENOLAK PENGUNGSI ROHINGYA....MAKA TANYAKAN..S E N S O RARI PINTU SYURGA YANG MANA DIA INGIN MASUK?????? PINTU DEPAN ???? PINTU BELAKANG ??? BASEMENT????



YAA ALLOH...HANCURKANLAH SEMUA PENOLAK ROHINGYA JUGA SEMUA TEMPAT KESYIRIKAN MRK DIMANAPUN BERADA



rohingya ke pulau seberang saja, nanti ditampung sama si Coli-ish, dirut pornsantren pulau sana
typical kadrun, selalu menjilat bokong eh ludah sendiri
fenomena menjilat ludah sendiri memang sangat umum dan paling tinggi di negara2 kadrun,bukan di indonistan saja
pada zaman Belanda, pajak hasil bumi bervariasi, dengan batas maksimal 10%, dipungut oleh konco2 pemerintah Belanda bersama punggawa kesultanan daerah
Sesudah belanda hengkang, maka pajak hasil bumi dihapus, diganti dengan "bagi hasil" antara pemerintahan2 berbagai pulau dengan pulau "anak mas", dengan rate antara 35%-45%,dipungut oleh BUMN bersama konco2 nya BUMD berbagai pulau
berhubung selama puluhan tahun, pulau "anak mas" (yang mana lahan pertaniannya sudah banyak dibeton jadi mall dan pusat perbelanjaan serta pornsantren) sudah hidup dalam kemewahan dari upeti hasil bumi berbagai pulau lain, dan menikmati standard hidup tinggi,maka seyogyanya pulau "anak mas" yang menampung semua pengungsi dan imigran gelap baik dari rohingya, bangladesh, suriah, setuju tidak ?
Sebagai perbandingan, dusun sangat maha terpencil sekali di pulau "anak mas" sudah punya wifi dan sering komplen di X (twitter) masalah koneksi internet opsel plat merah lelet (sekali lagi dusun yah, bukan kampung/desa, tapi dusun, camkan itu)
sementara kampung/desa terpencil di sumatera, listrik pun tiada (sekali lagi kampung/desa yah, bukan dusun, camkan lagi baik2)
Remember guys, pepatah lama "manusia yang bisa dipegang hanya omongannya"
Tidak ada dan tidak akan pernah ada yang baik dari berteman dengan sijenggot penjilat ludah sendiri, tidak di dunia maya, maupun di dunia nyata

Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengaku mendapat laporan dari masyarakat jika kapal pengangkut etnis Rohingya hendak mendarat di Deli Serdang ada tiga kapal. Namun dua kapal berhasil kabur dan 1 kapal yang membawa 156 orang karam yang saat ini berada di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang.
Mantan Kasubdit 2 Ditresnarkoba Polda Riau ini mengatakan jika pihaknya mendapat informasi soal pengungsi Rohingya saat sudah di darat. Informasi dari warga, awalnya kapal hendak berlabuh di Desa Kwala Besar, Langkat, namun diusir oleh warga.
"Kami kan mendapat informasi itu sudah di darat, kalau informasi dari masyarakat kan awalnya di Langkat itu, Kwala Besar. Mungkin dia mau singgah di Kwala Besar itu kemudian diusir, kan ada video-video juga itu," kata AKBP Janton Silaban kepada detikSumut, Selasa (2/1/2024).
Saat diusir warga, satu dari tiga kapal sudah dalam kondisi kandas. Sehingga penumpang 156 etnis Rohingya turun.
"(Kapal) yang satu itu sudah kandas informasinya, tiga (kapal pengungsi Rohingya) jadi satu itu kandas, itulah turun penumpang-penumpang 156 itu," ucapnya.
Sedangkan nakhoda kapal yang karam itu disebut perpindah ke kapal yang lain. Dua kapal yang tidak karam tersebut berhasil kabur ke tengah laut.
"Pindah nakhodanya ke kapal yang lain, kabur. Iya (dua kapal lagi lari) kita nggak tahu ke mana," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, 156 pengungsi Rohingya sebelumnya disebut 147 terdampar di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang. Kapal pengangkut pengungsi diduga sengaja dirusak dengan cara dilubangi.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengaku sudah mendatangi lokasi. Dia menyebutkan jika pengungsi berjumlah 156 orang dengan rincian 58 orang memiliki kartu Repuji dari UNHCR, 50 orang tidak memiliki kartu UNHCR, 28 anak laki-laki dan 20 anak perempuan.
"Jumlah pengungsi Rohingya asal Banglades sebanyak 156 orang," kata AKBP Janton Silaban, Senin (1/1).
Pemkab Deli Serdang kemudian menyediakan makanan, tenda hingga toilet portable untuk digunakan pengungsi di lokasi tersebut. Pihak terkait akan melaksanakan rapat hari ini untuk membahas relokasi pengungsi.
"Itu besok kami rapat seluruh unsur muspika dan yang terkait permasalahan itu mulai dari TNI/Polri, UNHCR, IOM di jadwalkan besok di Kantor Kecamatan atau Kantor Bupati," kata Camat Labuhan Deli Muhammad Dhani Mulyawan kepada detikSumut, Senin (1/1).
https://www.detik.com/sumut/berita/d...erdang-2-kabur
2 kapal kabur berarti ada sekitar 160x2 =320 an rohingya yang mendarat di mana di sumut ?
di laut kapal mereka ditolak2 antara angkatan laut Indihe dengan TNI AL, angkatan laut Indihe tolak kapal mereka ke perairan Indonesia, TNI AL tolak kembali kapal mereka ke perairan Indihe, terus saling tolak kapal

yang lucunya waktu acehnistan menolak rohingya, kapal2 ini masih ditengah laut, kok mereka tahu aceh bakal nolak mereka, jadinya mereka mendarat di sumut ? pasti ada jalur komunikasi antara rohingya yang sudah di daratan dengan rohingya yang masih ada di laut, pakai apa ? internet ? radio ? satelit ?

dipikir2 sudah ada 6800 an lebih sekarang rohingya di aceh dan sumut, sudah pas buat ormas, Ormas Pemuda Rohingya gitu, rebutan lahan falaktullah dengan ormas preman aloisi dan PP di langkat

lae acehnistan ti ati, sudah jadi target doxx dan spam hamas pulau nanak mas

sudah ramai dibicarakan di medsos2, ada beberapa kadrun algayrian yang nanyak2 tentang grup "javanese subhumans" yg serang acehnistan di medsos

YANG DALAM HATINYA MENOLAK PENGUNGSI ROHINGYA....MAKA TANYAKAN..S E N S O RARI PINTU SYURGA YANG MANA DIA INGIN MASUK?????? PINTU DEPAN ???? PINTU BELAKANG ??? BASEMENT????




YAA ALLOH...HANCURKANLAH SEMUA PENOLAK ROHINGYA JUGA SEMUA TEMPAT KESYIRIKAN MRK DIMANAPUN BERADA




rohingya ke pulau seberang saja, nanti ditampung sama si Coli-ish, dirut pornsantren pulau sana

typical kadrun, selalu menjilat bokong eh ludah sendiri

fenomena menjilat ludah sendiri memang sangat umum dan paling tinggi di negara2 kadrun,bukan di indonistan saja

pada zaman Belanda, pajak hasil bumi bervariasi, dengan batas maksimal 10%, dipungut oleh konco2 pemerintah Belanda bersama punggawa kesultanan daerah
Sesudah belanda hengkang, maka pajak hasil bumi dihapus, diganti dengan "bagi hasil" antara pemerintahan2 berbagai pulau dengan pulau "anak mas", dengan rate antara 35%-45%,dipungut oleh BUMN bersama konco2 nya BUMD berbagai pulau

berhubung selama puluhan tahun, pulau "anak mas" (yang mana lahan pertaniannya sudah banyak dibeton jadi mall dan pusat perbelanjaan serta pornsantren) sudah hidup dalam kemewahan dari upeti hasil bumi berbagai pulau lain, dan menikmati standard hidup tinggi,maka seyogyanya pulau "anak mas" yang menampung semua pengungsi dan imigran gelap baik dari rohingya, bangladesh, suriah, setuju tidak ?

Sebagai perbandingan, dusun sangat maha terpencil sekali di pulau "anak mas" sudah punya wifi dan sering komplen di X (twitter) masalah koneksi internet opsel plat merah lelet (sekali lagi dusun yah, bukan kampung/desa, tapi dusun, camkan itu)
sementara kampung/desa terpencil di sumatera, listrik pun tiada (sekali lagi kampung/desa yah, bukan dusun, camkan lagi baik2)
Remember guys, pepatah lama "manusia yang bisa dipegang hanya omongannya"
Tidak ada dan tidak akan pernah ada yang baik dari berteman dengan sijenggot penjilat ludah sendiri, tidak di dunia maya, maupun di dunia nyata

Polling
0 suara
anda setuju kalau 5000an rohingya dikirim ke pulau "anak mas" sebagai pulau termewah?






aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
419
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan