Tal Mitnick Remaja Israel yang Tolak Ikut Perang di Gaza Kini Dipenjara, Pembantaian

Beranda
Komunitas
Berita Terkini
Tal Mitnick Remaja Israel yang Tolak Ikut Perang di Gaza Kini Dipenjara, Pembantaian

amekachi

31-12-2023 03:18

Tal Mitnick Remaja Israel yang Tolak Ikut Perang di Gaza Kini Dipenjara, Pembantaian

Tal Mitnick Remaja Israel yang Tolak Ikut Perang di Gaza Kini Dipenjara, Pembantaian Tidak Bisa Menyelesaikan Pembantaian!

Bela negara adalah sesuatu yang wajib ya gansist bagi kita sebagai warga negara, apalagi jika keadaan negara kita sedang dalam keadaan genting yang sangat membutuhkan kehadiran kita untuk berpartisipasi. Namun banyak sekali contoh di dunia ini tindakan negara yang dinilai oleh sebagian warganya kurang elok, tidak pas dan tidak sesuai dengan idealisme penduduknya.

Biasanya para pemuda memang punya idealisme tinggi yang takkan goyah walaupun apapun risikonya, ini ditunjukkan oleh seorang pemuda berusia 18 tahun asal Israel yang akhirnya diadili dan kemudian dipenjara pada hari Selasa 26 Desember 2023 karena menolak ikut berperang melawan Hamas di Jalur Gaza. Ungkapan dan alasannya sangat tajam dalam kondisi Israel saat ini yaitu, seperti yang dikutip dari Al-Jazeera pada Kamis 28 Desember 2023:

"Saya yakin pembantaian tidak bisa menyelesaikan pembantaian!"

Quote:

Seorang remaja Israel bernama Tal Mitnick telah menjadi sorotan dunia setelah menolak untuk ikut berperang dan agresi militer di Gaza. Karena keputusannya tersebut, ia diadili oleh pengadilan militer Israel dan dijatuhi hukuman penjara selama 30 hari.

Tal Mitnick, yang berusia 18 tahun dan berasal dari Tel Aviv, memilih untuk tidak mendaftar menjadi tentara Israel. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan keyakinannya bahwa kekerasan tidak akan membawa keamanan. Ia menolak untuk terlibat dalam perang balas dendam dan percaya bahwa negosiasi dan kesepakatan adalah cara yang lebih baik untuk memulangkan orang-orang yang disandera oleh Hamas.

Keputusan Tal Mitnick untuk menentang perang Israel di Gaza merupakan tindakan yang berani. Ia menyadari bahwa dunia tempatnya tinggal ini penuh dengan kepentingan korup, dan bahwa kekerasan dan perang seringkali hanya digunakan untuk mendukung pemerintah dan membungkam kritik. Dalam wawancara sebelumnya, Mitnick menjelaskan bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan kekerasan.

Mitnick adalah warga Israel pertama yang dipenjara karena menolak ikut serta dalam perang di Gaza. Namun, ia tidak sendirian dalam sikapnya ini. Pada bulan Agustus sebelumnya, lebih dari 200 siswa sekolah menengah Israel juga mengumumkan penolakan mereka untuk berdinas militer. Sikap mereka adalah bagian dari kampanye yang menentang pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Kasus Tal Mitnick menyoroti adanya perbedaan pendapat di dalam masyarakat Israel tentang penggunaan kekerasan dan peperangan. Meskipun beberapa mungkin mengkritiknya, banyak juga yang mendukung keberaniannya dalam menentang perang di Gaza.

Quote:

Hukuman penjara yang dijatuhkan kepada Mitnick bukanlah akhir dari perjuangannya. Pihaknya memperkirakan bahwa setelah pembebasan pertamanya, ia kemungkinan akan dijatuhi hukuman penjara lainnya. Namun, sikapnya telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dan membuka diskusi tentang perang dan kekerasan di antara masyarakat Israel.

Keputusan Tal Mitnick untuk menolak ikut berperang di Gaza menunjukkan bahwa ada orang-orang yang percaya bahwa ada cara lain untuk mencapai perdamaian. Dengan berani melanggar norma yang ada, Mitnick mengajak kita semua untuk mempertimbangkan pilihan yang lebih manusiawi dalam menyelesaikan konflik.

Seorang pemuda tangguh, warga negara Israel yang pertama diadili gara-gara tidak mau ikut kekerasan dibalas dengan kekerasan yang dianjurkan oleh Israel. Patut juga dijadikan referensi ucapannya untuk negara Indonesia dalam menangani pemberontakan terutama yang sekarang sedang ramai adalah di Papua, dalam hal perang pihak pertama yang merasakan dampaknya adalah warga sipil dan bahkan banyak contohnya di dunia ini gara-gara militer sebuah negara terlalu agresif akhirnya bikin muak warga negaranya.

Percuma saja pertama berusaha ambil simpati warga lokal tapi lama-lama malah dibenci, maka pemberontakan bukannya makin padam malah makin membesar!

'Narasi dan Opini Sendiri'

Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2