- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Guru Honorer di Cileunyi Produksi Boneka, Mampu Berdayakan Orang Tua Siswa Untuk


TS
yellowmarker
Guru Honorer di Cileunyi Produksi Boneka, Mampu Berdayakan Orang Tua Siswa Untuk
Tambah Penghasilan
Rabu, 13 Desember 2023 17:24 WIB

Seorang guru honorer, Huda Saeed Abdullah Algaety (37), menunjukkan boneka yang dibuatnya bersama Eneng Kurniasih (31) di tempat produksinya di Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (13/11/2023).
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dua orang guru honorer di Cileunyi Kabupaten Bandung, berdayakan orang tua siswa yang tak memilki penghasilan, yakni dengan membuat boneka wisuda, hingga boneka TNI- Polri.
Keduanya bekerja sama membuka usaha pembuatan boneka, berawal dari desakan kebutuhan karena dari penghasilan menjadi guru honorer jauh dari kata cukup.
Selain itu, meski penghasilannya belum besar, ingin bisa memberdayakan orang lain, khususnya yang memiliki keterampilan menjahit.
Kini aktifitas kedua guru honorer ini paginya mengajar dan siang hingga sore, bahkan malam hari membuat, boneka wisuda, atau boneka TNI, Polri sesuai pesanan.
Dua guru itu adalah Huda Saeed Abdullah Algaety (37) dari Desa Cinunuk dan Eneng Kurniasih (31) dari Desa Cimekar.
Keduanya mengajar di SMP Plus Ibnu Rusyd dan sudah menggeluti, membuat boneka sejak 2014.
Saat ditemui Tribun, Rabu (13/12/2023) kedua guru honorer tersebut sedang sibuk membuat boneka wisuda.
Keduanya ditemui di tempat produksi yang merupakan rumah Huda, berada di Cinunuk, Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Ribuan boneka nampak menumpuk, ada yang dimasukan ke dalam pelastik berukuran besar, hingga dipajang memenuhi rak.
Kebanyakan boneka yang ada, merupakan boneka polos berbagai ukuran dan warna, mulai dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Namun terlihat yang paling banyak boneka berukuran besar.
Boneka tersebut siap dibuat boneka wisuda dan buket sesuai dengan pesanan yang diterimanya. Boneka polos tersebut nantinya dihias dengan bunga yang dibuat dari kain dan pelastik, hingga terlihat lebih menarik.
Tak hanya itu boneka yang dibuatnya juga dilengkapi toga, logo kampus, dan nama yang diwisuda untuk boneka wisuda. Sedangkan boneka TNI- Polri dilengkapi seragam TNI- Polri lengkap dengan pangkat dan namanya.
Dengan keterampilannya, dari boneka polos kecil menjadi boneka wisuda, bisa diselesaikan dalam hitungan menit, sekitar 10-15 menit. Dalam memasarkan hasil karyanya, kedua guru ini mengandalakan jualan secara langsung ke kampus yang menggelar wisudah dan secara online.
Huda mengatakan, awal membuat boneka pada tahun 2014, namun produksinya tak sebanyak sekarang.
"Sekarang produksi boneka dalam satu bulan, bisa mencapai sekitar 1.500 boneka, " kata Huda, yang dibenarkan oleh Eneng.
Huda mengatakan, awalnya hanya dikerjakan oleh ia dan Eneng, sekarang sudah ada yang pegawai yang membantunya.
"Ada dua pegawai tetap, dan ada pegawai tambahan jika pesanan banyak, bisa ditambah hingga 6 orang, " tuturmya.
Adapun pegawainya, kata Huda, ia mengakomodir orang tua muridnya, yang kurang beruntung tak memiliki pekerjaan atau yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
"Iya, orang tua murid yang bantu-bantu di sini, buat tambahan penghasilan mereka, " kata dia.
Untuk memasarkannya, kata Huda ada reseler di luar bandung, lalau pihaknya juga kerap berjualan di kampus yang menggelar wisuda.
"Selain itu, kami juga menjualnya secara online, market place @akhnashop, di situ orang juga bisa memesan dengan logo sekolah hingga nama yang diwisudanya, " kata Huda.
Huda mengaku, kini pihaknya bisa mendapatkan pemasukan hingga belasan juta rupiah perbulannya.
"Ada lah sekitar Rp 15 juta perbulan. Tapi gak tetap, kadang lebih kadang kurang, namanya juga jualan, " ujarnya.
Kini kata Huda, penjualan di online menurun, kalau saat Pandemi ramai di Online, tapi sekarang ada secara offlinenya.
"Kini kan kampus-kampus, sudah menggelar wisuda kembali, " kata dia.
Kendalanya untuk sekarang, kata Huda, yakni modal, sebab jika memiliki modal lebih besar bisa meyetok barang dan bisa belanja lebih murah jika sekaligus belanja bahan lebih banyak.
"Sekarang, kan modalnya, pas- pasan, jadi bagaimana caranya saja supaya berjalan, " ujarnya.
Selain itu, bisa menambah pegawai hingga produksi bisa lebih banyak lagi. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Eneng.
Eneng mengatakan, kini sudah banyak pesaingnya berbeda dengan dulu pas awal-awal membuat boneka.
"Kalau bisa belanja lebih murang, otomatis kami juga bisa menjualnya lebih murah, sehingga bisa bersaing dengan pengusaha besar, " kata Eneng.
Eneng mengatakan, pihaknya menjuala boneka polos kecil Rp 7.500, sedangkan boneka yang sudah dibuat menjadi boneka suvenir wisuda paling murah Rp 35 ribu.
"Namun bisa saja satu boneka mencapai ratusan ribu, itu tergantung dekorasi, hiasan, kesulitan membuatnya, hingga ukuran bonekanya, " kata Eneng.
Kini kata Eneng, pihaknya kerap mendapatkan pesanan dari sekolah TK, SMP, SMA, hingga mahasiswa untuk teman-temannya yang diwisuda.
"Sedangkan boneka TNI-Polri biasanya dipesan oleh istri atau keluarganya, yang sebagai cendramata untuk kenaikan pangkat TNI atau Polri tersebut, " tuturnya.
Eneng berharap, ke depan usahanya bisa lebih besar dan maju lagi, sehingga bisa memberdayakan orang lebih banyak lagi.
"Jadi kami bisa mendapatkan hasil lebih banyak, dan akan lebih banyak lagi orang yang mendapatkan manfaatnya, atau bisa memeberi pekerjaan kepada orang yang tak bekerja, sehingga bisa mendapat penghasilan, " ucapnya. (*)
Sumber

Seorang guru honorer, Huda Saeed Abdullah Algaety (37), menunjukkan boneka yang dibuatnya bersama Eneng Kurniasih (31) di tempat produksinya di Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (13/11/2023).
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dua orang guru honorer di Cileunyi Kabupaten Bandung, berdayakan orang tua siswa yang tak memilki penghasilan, yakni dengan membuat boneka wisuda, hingga boneka TNI- Polri.
Keduanya bekerja sama membuka usaha pembuatan boneka, berawal dari desakan kebutuhan karena dari penghasilan menjadi guru honorer jauh dari kata cukup.
Selain itu, meski penghasilannya belum besar, ingin bisa memberdayakan orang lain, khususnya yang memiliki keterampilan menjahit.
Kini aktifitas kedua guru honorer ini paginya mengajar dan siang hingga sore, bahkan malam hari membuat, boneka wisuda, atau boneka TNI, Polri sesuai pesanan.
Dua guru itu adalah Huda Saeed Abdullah Algaety (37) dari Desa Cinunuk dan Eneng Kurniasih (31) dari Desa Cimekar.
Keduanya mengajar di SMP Plus Ibnu Rusyd dan sudah menggeluti, membuat boneka sejak 2014.
Saat ditemui Tribun, Rabu (13/12/2023) kedua guru honorer tersebut sedang sibuk membuat boneka wisuda.
Keduanya ditemui di tempat produksi yang merupakan rumah Huda, berada di Cinunuk, Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Ribuan boneka nampak menumpuk, ada yang dimasukan ke dalam pelastik berukuran besar, hingga dipajang memenuhi rak.
Kebanyakan boneka yang ada, merupakan boneka polos berbagai ukuran dan warna, mulai dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Namun terlihat yang paling banyak boneka berukuran besar.
Boneka tersebut siap dibuat boneka wisuda dan buket sesuai dengan pesanan yang diterimanya. Boneka polos tersebut nantinya dihias dengan bunga yang dibuat dari kain dan pelastik, hingga terlihat lebih menarik.
Tak hanya itu boneka yang dibuatnya juga dilengkapi toga, logo kampus, dan nama yang diwisuda untuk boneka wisuda. Sedangkan boneka TNI- Polri dilengkapi seragam TNI- Polri lengkap dengan pangkat dan namanya.
Dengan keterampilannya, dari boneka polos kecil menjadi boneka wisuda, bisa diselesaikan dalam hitungan menit, sekitar 10-15 menit. Dalam memasarkan hasil karyanya, kedua guru ini mengandalakan jualan secara langsung ke kampus yang menggelar wisudah dan secara online.
Huda mengatakan, awal membuat boneka pada tahun 2014, namun produksinya tak sebanyak sekarang.
"Sekarang produksi boneka dalam satu bulan, bisa mencapai sekitar 1.500 boneka, " kata Huda, yang dibenarkan oleh Eneng.
Huda mengatakan, awalnya hanya dikerjakan oleh ia dan Eneng, sekarang sudah ada yang pegawai yang membantunya.
"Ada dua pegawai tetap, dan ada pegawai tambahan jika pesanan banyak, bisa ditambah hingga 6 orang, " tuturmya.
Adapun pegawainya, kata Huda, ia mengakomodir orang tua muridnya, yang kurang beruntung tak memiliki pekerjaan atau yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
"Iya, orang tua murid yang bantu-bantu di sini, buat tambahan penghasilan mereka, " kata dia.
Untuk memasarkannya, kata Huda ada reseler di luar bandung, lalau pihaknya juga kerap berjualan di kampus yang menggelar wisuda.
"Selain itu, kami juga menjualnya secara online, market place @akhnashop, di situ orang juga bisa memesan dengan logo sekolah hingga nama yang diwisudanya, " kata Huda.
Huda mengaku, kini pihaknya bisa mendapatkan pemasukan hingga belasan juta rupiah perbulannya.
"Ada lah sekitar Rp 15 juta perbulan. Tapi gak tetap, kadang lebih kadang kurang, namanya juga jualan, " ujarnya.
Kini kata Huda, penjualan di online menurun, kalau saat Pandemi ramai di Online, tapi sekarang ada secara offlinenya.
"Kini kan kampus-kampus, sudah menggelar wisuda kembali, " kata dia.
Kendalanya untuk sekarang, kata Huda, yakni modal, sebab jika memiliki modal lebih besar bisa meyetok barang dan bisa belanja lebih murah jika sekaligus belanja bahan lebih banyak.
"Sekarang, kan modalnya, pas- pasan, jadi bagaimana caranya saja supaya berjalan, " ujarnya.
Selain itu, bisa menambah pegawai hingga produksi bisa lebih banyak lagi. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Eneng.
Eneng mengatakan, kini sudah banyak pesaingnya berbeda dengan dulu pas awal-awal membuat boneka.
"Kalau bisa belanja lebih murang, otomatis kami juga bisa menjualnya lebih murah, sehingga bisa bersaing dengan pengusaha besar, " kata Eneng.
Eneng mengatakan, pihaknya menjuala boneka polos kecil Rp 7.500, sedangkan boneka yang sudah dibuat menjadi boneka suvenir wisuda paling murah Rp 35 ribu.
"Namun bisa saja satu boneka mencapai ratusan ribu, itu tergantung dekorasi, hiasan, kesulitan membuatnya, hingga ukuran bonekanya, " kata Eneng.
Kini kata Eneng, pihaknya kerap mendapatkan pesanan dari sekolah TK, SMP, SMA, hingga mahasiswa untuk teman-temannya yang diwisuda.
"Sedangkan boneka TNI-Polri biasanya dipesan oleh istri atau keluarganya, yang sebagai cendramata untuk kenaikan pangkat TNI atau Polri tersebut, " tuturnya.
Eneng berharap, ke depan usahanya bisa lebih besar dan maju lagi, sehingga bisa memberdayakan orang lebih banyak lagi.
"Jadi kami bisa mendapatkan hasil lebih banyak, dan akan lebih banyak lagi orang yang mendapatkan manfaatnya, atau bisa memeberi pekerjaan kepada orang yang tak bekerja, sehingga bisa mendapat penghasilan, " ucapnya. (*)
Sumber
Jangan lupa dipasarkan lewat tiktok shop juga ya..

Diubah oleh yellowmarker 16-12-2023 11:39






bengukrawe dan 4 lainnya memberi reputasi
-1
345
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan