malaskerjaAvatar border
TS
malaskerja
Dua Maling di Medan Johor dan 5 Penadahnya Diringkus Polisi
Dua Maling di Medan Johor dan 5 Penadahnya Diringkus Polisi, Inilah Orang-orangnya



MEDAN | MIMBARRAKYAT.CO.ID – Dua pelaku Pencurian dengan pemberatan (Curat) dan lima orang penadah barang hasil curian di Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akhirnya diringkus Tim gabungan Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Delitua bersama Unit Jatanras Ditreskrimun Polda Sumut dan Timsus Sat Reskrim Polrestabes Medan.

Adapun ketujuh pelaku dimaksud adalah berinisial AA alias MGL (37) warga Jalan Brigjen Katamso Gang Saudara, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan dan FL (53) sebagai tukang parkir warga Jalan Persamaan Gang Rahmad, Kecamatan Medan Amplas.

Kedua nama tersebut merupakan pelaku utama Curat. Sedangkan kelima penadahnya adalah ESP (43) yang merupakan istri FL, warga Jalan Selamat Gang Sawah, Kelurahan Sitirejo II, Kecamatan Medan Amplas, ATN (41) warga Jalan Marendal Sigara-gara Perumahan Garuda Mas, ARB (40) dan AS (39) yang keduanya warga Perumahan Anugrah Lestari, Jalan Lantasan, Kecamatan Patumbak, serta CYE (24) warga Jalan Bandrek Perumahan Arnavat, Kecamatan Patumbak.

Penangkapan ketujuh pelaku tersebut dibenarkan Kapolsek Delitua, Kompol Dedy Dharma SH MH melalui Kanit Reskrim AKP Irwanta Sembiring SH MH, Selasa (12/12/2023) dalam siaran persnya kepada wartawan.

Dikatakan Kanit Reskrim, penangkapan para pelaku sesuai Laporan Polisi Nomor : LP/765/XII/2023/SPKT/Polsek Delitua/Polda Sumut, tanggal 2 Desember 2023. “Untuk dua pelaku utamanya kita persangkakan melanggar Pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dan untuk kelima penadahnya kita jerat dengan Pasal 480 KUHPidana tentang penadah barang curian,” kata AKP Irwanta Sembiring.

Lanjut dikatakan Irwanta, kedua pelaku utama melakukan aksinya pada Sabtu, (02 Desember 2023) sekira pukul 16.00 WIB di Jalan Suka Terang No.17 Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Medan Johor, tepatnya di rumah korban berinisial S (63).

Dimana saat itu, Rabu (29 November 2023), FL ada mendengar dari adik korban bernama ALP bahwa pada, Sabtu (02 Desember 2023) akan berangkat ke Danau Toba Parapat bersama korban dan keluarganya. “Lalu, FL pulang menceritakan kepada AA alias MGL yang selanjutnya merencanakan pencurian serta sepakat pembagian hasil 40 persen untuk FL dan 60 persen untuk AA alias MGL,” ungkap Irwanta.

Kemudian, Sabtu (02 Desember 2023) sekira pukul 10.00 WIB, AA alias MGL berangkat dari rumah FL lalu di simpang Jalan Selamat naik becak menuju TKP sedangkan FL dan ADK (DPO) berboncengan menggunakan sepeda motor mio soul milik ADK mengikuti MGL.

“Setelah tiba di TKP, MGL melompat tembok pagar depan, merusak garasi mobil menggunakan linggis, mengambil kaleng cat besar dari garasi kemudian menyusun seperti tangga lalu mengikat besi jerjak dengan kain memanjat ke lantai dua lalu mencongkel jendela kamar dengan linggis,” beber Irwanta.

Selanjutnya mengambil celengan dan parfum di kamar kemudian turun ke lantai satu menuju kamar sebelah kiri tidak menemukan barang yang berharga lalu menuju kamar sebelah kanan menggambil uang lebih dari Rp 600.000.000 yang berada dalam tas dan memindahkannya dengan tas garis hitam putih.

“Setelah itu MGL keluar dari pintu belakang lalu menuju jalan raya dan naik becak melalui Jalan STM. Sebelum di simpang lampu merah Jalan Alfalah, FL dan ADK mengajak MGL ke Hotel Oyo di Jalan Garu 3 menggunakan sepeda motor dan kemudian memperlihatkan hasil curian, namun tidak menghitungnya,” jelas AKP Irwanta.

Kemudian memberi uang kepada FL sebesar Rp 10 juta untuk membeli 3 handphone untuk MGL, FL dan ADK lalu memberi ADK sebesar Rp 5 juta dan FL Rp 10 juta kemudian berpindah ke Hotel Danau Toba dan menghitung uang bersama dengan ESP dan membaginya Rp 250 juta berikut uang ringgit dan dolar singapore serta dolar Amerika (namun tidak dihitung).

“Kemudian uang ringgit dan dolar ditukar rupiah sebesar Rp 14 juta yang selanjutnya dititipkan kepada CYE sebesar Rp 139 juta dan diambil MGL sebanyak Rp 350 juta dan uang pecahan rupiah lainnya berikut uang ringgit dan dolar Singapore (namun tidak dihitung) yang kemudian uang ringgit dan dolar ditukar rupiah sebanyak Rp 44 juta,” jelas AKP Irwanta.

“Namun, Sabtu (02 Desember 2023) sekira pukul 18.00 WIB ketika korban bersama keluarga berada di Danau Toba diberitahukan kepada anaknya bahwa rumahnya (TKP) kebongkaran sambil menunjukkan rekaman CCTV melalui handphonenya lalu kembali ke rumah,” ujar Irwanta.

Setelah tiba, sambung AKP Irwanta, korban memeriksa rumah dan mendapati uang tunai lebih dari Rp 600.000.000, cincin mas kimpoi, gelang mas dan rantai emas sudah tidak ada lagi.”Atas kejadian tersebut, korban merasa keberatan dan selanjutnya melaporkannya ke Polsek Delitua,” kata Irwanta lagi.

Dari ketujuh pelaku berhasil diamankan barang bukti uang tunai Rp 211.150.000, selembar uang pecahan RM 100, uang Rp 75.000, satu unit Angkutan Umum 08 warna kuning BK 1058 GR, enam sepeda motor, yakni kalung emas putih, cincin emas putih, empat handphone, kulkas, sepatu, televisi, blender, rak piring, mesin cuci, dispenser dan barang-barang rumah tangga lainnya.

“Atas perbuatannya, ketujuh pelaku sudah ditahan di sel tahanan sementara Polsek Delitua, sambil menunggu berkasnya dilimpahkan ke kejaksaan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara,” tandas AKP Irwanta Sembiring SH MH. (sarwo)

https://mimbarrakyat.co.id/2023/12/1...rang-orangnya/

"warga Jalan Brigjen Katamso Gang Saudara, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan" ----> ini mah ustad congkel ruko jebolan pornsantren al aur bin fantattullah kali deli emoticon-Ngakak (S)

itu ruko2 di belakang perisai plaza, semua sudah pernah dicongkel oleh ustad2 farkir al aur al badur toaklullah MINIMAL 5 KALI per ruko

yang paling hajab, yang di sekitar kantor camat medan maimun, rumah kosong habis dirampok terang2 an sampai tinggal puing2 oleh jamaah al badur al aur bin toakullah kali deli dibeking kepling dan siskamling sono emoticon-Big Grin

buat ade korban, nte musti sadar kalau dishub medan itu sangat doyan rekrut kang farkir dari alumnus pornsantren prodeo atau bantaran kali, jangan pernah percaya ke mereka, apalagi ngemengin mau pegi liburan natal ke kaum toaklullah wal pedo emoticon-Big Grin

sekalian tanya ke keplingnya, tiap bulan iuran keamanan buat apa ? emoticon-Big Grin

pemkot medan sama sekali tidak ada inisiatif maupun tindakan nyata untuk keamanan kota medan yang makin hari makin rawan terus, bahkan yang lagi trend dimaling akhir2 ini di medan adalah TIANG LISTRIK DAN METERAN AIR, YAK TIDAK SALAH TULIS, BACAK "T-I-A-N-G-L-I-S-T-R-I-K" emoticon-Ngakak

GAK PERCAYAK ? SILAKAN GUGEL TIANG LISTRIK DAN METERAN AIR DICURI DI MEDAN emoticon-Ngakak

SEMUA WARGA MEDAN PADA NGEMENG KALAU PENADAH TIANG LISTRIK CURIAN DAN METERAN AIR CURIAN ADALAH ABDI DALEM PLN MEDAN DAN PAM MEDAN SENDIRI emoticon-Ngakak

di medan maimun, jamaah jamin setan al badur al aur bantaran kali deli, bersama anak cucu cicit mereka bebas malak farkir, spsi, bongkar muat, sambil ngerampok rumah kosong sampai jadi puing2, terus dibakar tiap hari, azab al taeklullah bin toakiyah al badur al aur merajai seluruh medan maimun selama tujuh turunan


selesai jumatan di tepi kali deli, lanjut maling sampai subuh di kampung orang, nanti istirahat subuhan di tepi kali deli, kemudian lanjut lagi maling di kampung orang sambil bakar2 puing2 kayu, gitu terus, kepling dan siskamling diem saja, sudah fatwa tradisi ulama toaklullah bantaran kali deli dari sebelum kita semua lahir,dibeking oleh OPD dan aparat pemkot yang dibayar dengan uang pajak kitak emoticon-Big Grin

PKH,Bansos,JPS, dll semuanya masuk ke kantong keluarga2 malingtullah al premanlullah kali deli yang CE-ES dengan kasta toaklullah tertinggi (kepling dan BKM kali babitullah)

Preman dan maling di medan itu kejahatan culltural based yang dibeking tokoh masyarakat terutama ulama dari komunitas penyamun yang SAMAK

medan makin rawan, pemkot medan lepas tangan masalah keamanan ke polisi, tanpa berusaha menjalankan peran mereka dalam mengatasi kerawanan medan, gimana caranya berantas kejahatan satu komunitas penyamun tanpa menggusur habis sarang branak pinak mereka di tepi kali deli ? tidak ada logikanya sama sekali

Warung2 milik jamaah al badur al aur makin banyak yang berdiri diatas trotoar, mulai dari jalan letjen suprapto sampai jalan palang merah, satpol PP medan ngapain ?
0
107
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan