Jakarta -

Investor asing mulai berminat menggarap proyek di IKN Nusantara. Menurut data Otoritas IKN Nusantara (OIKN) ada 21 negara yang telah mengirimkan 304 Letter of Intent (LoI) untuk berinvestasi di IKN.

"304 LoI itu dari berbagai negara. Ada 21 negara, mulai Amerika, Eropa, China, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Malaysia," ucap Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi dalam agenda Sweden-Indonesia Sustainability Partnership, Ayana Midplaza, Sudirman, Jakarta Pusat.

Menurut Ali Berawi, LoI tersebut berarti bahwa berbagai negara itu ingin berpartisipasi di IKN Nusantara.


Setelah LoI diterima, ia menjelaskan bahwa diskusi intensif atau detailed discussion dilakukan satu per satu.


Hal ini untuk melihat jenis investasi apa yang akan dilakukan oleh berbagai perusahaan tersebut, dan kebutuhan data mereka.

"Ini nanti mereka mau invest di mana, butuh data apa, sehingga setelah tanda tangan non disclosure agreement mereka bisa bikin business proposalnya. Nah bisnis proposal investasi masuk kita evaluasi lagi," sambung Ali Berawi.

Guru besar Teknik Sipil Universitas Indonesia ini menjelaskan, pihaknya menempuh jalur negosiasi yang panjang sebab ada perbedaan kepentingan antara berbagai perusahaan itu dan pemerintah.

"Perusahaan mencari maximum profit Sementara pemerintah itu maximum benefit buat kepentingan masyarakat," jelasnya.

Menurutnya, poin bahwa investasi tersebut bisa membawa keuntungan bagi semua pihak menjadi salah satu titik diskusi yang masih alot antara pemerintah dan investor.

"Ada proses negosiasi yang waktunya cukup signifikan di situ untuk memastikan bahwa ini (investasi) akan membawa keuntungan bagi semua pihak. Poin ini yang cukup alot diskusinya," jelas dia.

detik.com