ma7234025232Avatar border
TS
ma7234025232
MUTU PENDIDIKAN RENDAH AKAR DARI SEMUA MASALAH HIDUP
Muhammad Arief
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang_Serang

MUTU PENDIDIKAN RENDAH AKAR DARI SEMUA MASALAH HIDUP

Saat ini kita sedang dihadapkan oleh permasalahan sosial di masyarakat yang tidak kunjung usai, seperti kemiskinan, kriminalitas, kekurangan gizi, tunawisma,dan masih banyak lagi. Bahkan kini permasalahan tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun. Contohnya adalah tindakan kriminalitas di masyarakat.Akhir-akhir ini masyarakat cemas karena banyak pembegal yang mengincar mereka. Tidak hanya motor, bahkan para pelaku begal ini tidak segan-segan mengambil nyawa pemiliknya. Maraknya pembegalan saat ini merupakan salah satu dari permasalahan sosial.Sebenarnya, banyak tindakan yang telah diambil oleh pemerintah maupun para penegak hukum untuk menyelesaikannya, seperti memberi bantuan, mengadakan razia, dan masih banyak lagi, tetapi tetap saja tidak terselesaikan.Hal ini menciptakan sebuah pertanyaan yang muncul dari benak pikiran kita,mengapa hal ini tidak kunjung usai? Tidak terselesaikannya masalah sosial yang ada bukan dikarenakan tidak adanya tindakan dari pemerintah melainkan belum tersentuhnya akar permasalahan dari semua masalah ini.Sesungguhnya akar permasalahan sosial ini adalah mutu pendidikan yang rendah.Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia yang bisa merubah kualitas hidup mereka menjadi lebih baik. Pendidikan juga akan membentuk manusia menjadi makhluk yang beradab dan bermoral. Namun, kenyataanya pendidikan belum sepenuhnya menyentuh masyarakat, sehingga menimbulkan masalah-masalah sosial di masyarakat.Bukti rendahnya mutu pendidikan di Indonesia bisa dilihat dari data UNESCO tahun 2000 tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (IPM). Indeks ini merupakan komposisi dari peringkat pencapaian suatu Negara dari berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per-kepala. UNESCO menemukan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun dari tahun ke tahun. Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997),ke-105 (1998), dan ke-109 (1999) dari 174 negara yang ada di dunia.Hal serupa juga bisa dilihat dari survei Political and Economic Risk Consultant (PERC). Survey ini membuktikan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia menempati urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia bahkan berada di bawah Vietnam, Negara yang notabene lebih kecil dari Indonesia.Ironisnya lagi, data yang dilaporkan oleh The World Economic Forum Swedia(2000), mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki daya saing yang terbilang rendah, yakni hanya menempati urutan ke-37 dari 57 negara-negara dunia yang telah disurvei. Bahkan Indonesia hanya berpredikat sebagai follower dalam hal pengembangan teknologi, bukan sebagai pemimpin dari 53 negara yang ada di dunia.
Dampak yang dirasakan Indonesia akibat rendahnya mutu pendidikan, salahsatunya adalah semakin meningkatnya angka kemiskinan, kriminalitas, dan masalah-masalah sosial lainnya.Rendahnya pendidikan di Indonesia membuat sebagian orang merasa kesulitan di dalam hidupnya, sehingga mendorong mereka untuk melakukan tindakan kriminal, seperti pembegalan, pencurian, perampokan, pembunuhan dan lain sebagainya. Sebenarnya, mereka sama sekali tidak ingin melakukan tindakan itu semua, tetapi keadaanlah yang telah memaksa mereka.Jika saja mereka memperoleh pendidikan yang lebih baik, tentu saja mereka tidak akan berbuat tindakan sekeji itu. Mereka akan menjadi pribadi yang beradab dan memiliki kemampuan yang baik dalam menghidupi diri serta keluarganya dengan skill-skill mumpuni yang diperoleh dari pendidikan berkualitas.Berdasarkan penjabaran-penjabaran di atas bisa disimpulkan bahwa rendahnya pendidikan merupakan akar masalah dari meningkatnya permasalahan sosial di indonesia saat ini.
daimond25
daimond25 memberi reputasi
-1
125
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan