Ngeri! Seorang Lansia di Bekasi Dibunuh Sepupu Gegara Ucap Bini Lu Udah Gua Belakiin

Beranda
Komunitas
Berita Terkini
Ngeri! Seorang Lansia di Bekasi Dibunuh Sepupu Gegara Ucap Bini Lu Udah Gua Belakiin

amekachi

28-11-2023 00:09

Ngeri! Seorang Lansia di Bekasi Dibunuh Sepupu Gegara Ucap Bini Lu Udah Gua Belakiin

Ngeri! Seorang Lansia di Bekasi Dibunuh Sepupu Gegara Ucapan 'Bini Lu Udah Gua Belakiin' (Istrimu Sudah Saya Setubuhi)

Orang bisa berbuat nekad saat emosi terhadap ucapan kasar yang ditujukan untuknya ya gansist, lebih baik untuk kita bisa menjaga ucapan dan kata-kata dalam berbicara. Seperti halnya kejadian tragis lagi mengerikan terjadi baru saja di bekasi gara-gara seseorang mengucap 'rasain, bini lu udah gua belakiin' akhirnya ucapan yang belum diketahui benar tidaknya tersebut membuat pelaku emosi dan menggorok leher korban dengan pisau dapur, menginjak-injaknya sampai meninggal dunia.

Sebuah tragedi mengguncang Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada hari Sabtu, 25 November lalu. Seorang lansia berusia 78 tahun yang berinisial S menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh sepupunya sendiri yang bernama Midan. Motif dari kejadian ini diketahui berasal dari sebuah ucapan yang menyakitkan hati pelaku.

Quote:

Kronologi kejadian bermula ketika korban sedang berada di depan rumahnya pada pukul 07.00 WIB. Pelaku, yang juga sepupu korban, merasa tersinggung dengan ucapan korban yang mengatakan bahwa "istrimu sudah kusetubuhi". Ucapan tersebut membuat pelaku sangat marah dan merasa sakit hati.

Dalam amarahnya, Midan melampiaskan kemarahannya dengan membanting korban ke tanah. Tanpa henti, ia menginjak leher korban dan menyerangnya dengan sebilah pisau dapur yang ada di dekatnya. Serangan sadis itu membuat nyawa sang lansia tak dapat diselamatkan.

Pihak kepolisian segera menanggapi kasus ini dengan cepat. Midan ditangkap dan diperiksa oleh polisi. Ia kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ini. Tindakannya melanggar Pasal 338 KUHP, yang berpotensi menjatuhkan hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Kasus ini juga memperlihatkan pentingnya mengendalikan emosi dalam setiap situasi. Ucapan yang mungkin hanya sebagai ejekan atau ejekan sarkastik dapat berdampak serius jika dihadapi oleh seseorang dengan kontrol emosi yang lemah. Tragedi ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kerukunan dan harmoni di antara keluarga dan kerabat kita sendiri.

Quote:

Kita harus belajar dari kasus ini untuk menjaga sikap dan kata-kata kita agar tidak melukai perasaan orang lain, terutama di lingkungan keluarga. Kasus ini juga menjadi peringatan bagi kita untuk mengetahui tanda-tanda emosi yang tidak terkendali dan segera mencari bantuan jika diperlukan.

Pemerintah dan lembaga terkait diharapkan dapat meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya pengendalian emosi dan resolusi konflik yang baik di masyarakat. Dengan demikian, semoga tragedi semacam ini tidak terulang kembali dan kekerasan dalam keluarga dapat diminimalisir.

Kejadian ini menyedihkan dan meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. Semoga keluarga tersebut dapat menemukan ketenangan dan keadilan atas tindakan tragis yang menimpa orang yang mereka cintai.

Jadi pengingat bagi kita semua, tentang benar adanya istilah ucapan lebih tajam daripada pedang. Luka fisik bisa saja sembuh tapi melukai perasaan orang lain akan menimbulkan dendam dan bisa saja orang yang merasa terhina membuat perhitungan yang sama sekali tidak kita duga.

'Narasi dan Opini Sendiri'

Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2