novalakbar12Avatar border
TS
novalakbar12
Polemik Polisi Tak Netral : Kapolri Tumbali Fadil Sohibnya Sambo
Ruang Rapat Komisi III DPR gaduh hujan interupsi, mempertanyakan kemana Kapolri. Kapolri Listyo Sigit Prabowo absen ketika dipanggil Wakil Rakyat yang menagih kejelasan netralitas institusi Polri. Kemana Kapolri? Sakit? Ada agenda lain? Atau mangkir karena tidak mampu menatap mata Wakil Rakyat untuk mempertahankan integritas dirinya dalam menjaga institusi Polri tetap netral pada Pemilu 2024.

Rapat yang dipimpin Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto ini secara khusus menagih netralitas polisi dalam mengamankan dan menjaga Pemilu 2024. Sayang Kapolri yang diharapkan hadir dan menjawab semua keresahan publik itu tidak datang.

Kapolri justru menyodorkan salah satu perwira tinggi kepolisisan untuk membackup kehadiran dirinya. Melalui Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Markas Besar Kepolisian RI Komjen Pol.Fadil Imran menjawab bahwa Polri telah mengeluarkan petunjuk dan arahan untuk menjaga netralitas selama pemilu 2024. “Polri telah mengeluarkan petunjuk dan arahan pada jajaran sebagaimana yang tertuang dalam ST (Surat Telegram) Kapolri Nomor 2407/X/2023” kata Fadil.

Sayang, ucapan Kabarhakam soal netralitas polisi terdengar seperti seperti pepesan kosong belaka. Hanya menggema di ruang rapat hari itu, tak sampai ke telinga-telinga aparat di lapangan. Kabarhakam Fadil Imran dengan nada tinggi mengungkapkan bahwa polisi netral!!! Dan menantang pihak-pihak yang menyebutkan polisi tidak netral.

Kabarhakam Fadil Imran tidak belajar untuk menahan diri agar tidak mengambil sebuah tindakan yang berlawanan dengan aspirasi publik. Publik masih merekam jelas bagaimana pelukan penuh arti antara Fadil Imran dengan Ferdi Sambo, ketika kasus polisi tembak polisi sedang diproses hulkum.

Polemik netralitas kepolisian ini sedang menjadi isu panas dalam percakapan publik. Bahkan Menkopolhukam Mahfud MD pun ikut bersuara, bahwa dirinya menerima banyak laporan dari masyarakat mengenai ketidaknetralan oknum polisi. Kasus penurunan Baliho, Penggerudukan Rumah Pemenangan Ganjar-Mahmud, sampai Pelaporan Jurnalis Senior Aiman Witjaksono adalah bukti yang menguatkan dugaan masyarakat bahwa polisi tidak netral. Eloknya polisi jujur dan tak boleh naif, bahwa benar tidak semua polisi lurus dan patuh terhadap perintah untuk menjaga netralitas. Polisi harus mengambil sikap pro-aktif mengusut jajaran mereka yang terbukti partisan terhadap salah satu Capres atau Cawapres. Bukan malah berkilah dengan nada yang bersungut-sungut, menantang pihak-pihak yang mengatakan polisi tidak netral.

Sumber : https://manado.tribunnews.com/2023/1...mahfud-ada-apa

Sikap Polri dalam menangani kasus Pelaporan Aiman Witjaksono justru membawa preseden buruk dan mempertajam dugaan polisi tidak netral. Pasalnya laporan tersebut datang dari simpatisan Prabowo-Gibran, dan bak gayung bersambut Polri menyeriusi laporan tersebut, bahkan menjanjikan pengusutan Aiman. Keberpihakan polsi semakin terasa, dan wajah dari polemik itu berwujud Kabarhakam Fadil Imran.

Sumber : https://news.republika.co.id/berita/...-dukung-capres

https://nasional.tempo.co/read/17964...rkan-ke-polisi

Kapolri tak bernyali sambangi DPR dan lebih pilih tumbali Fadil, koncone Ferdy Sambo yang kesohor itu.
Diubah oleh novalakbar12 17-11-2023 11:45
raisafabiano
kelvinlutfi
denisaoktaviani
denisaoktaviani dan 4 lainnya memberi reputasi
5
9.6K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan