mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Pengamat Politik: Ada Upaya Cuci Otak Anak Muda Mewajarkan Politik Dinasti Jokowi
Pengamat Politik: Ada Upaya Cuci Otak Anak Muda Mewajarkan Politik Dinasti Jokowi
"Mereka mengatakan seakan-akan dinasti politik itu suatu yang wajar," ujar Ikrar.

Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 14 November 2023 | 18:32 WIB

Pengamat Politik: Ada Upaya Cuci Otak Anak Muda Mewajarkan Politik Dinasti Jokowi
Putra Presiden Jokowi sekaligus calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka. [Antara/Muhammad Adimaja].
Suara.com - Pakar politik LIPI, Ikrar Nusa Bhakti mengungkapkan adanya upaya brainwash alias cuci otak terhadap para anak muda menuju Pemilu 2024. Narasi yang dibangun agar mewajarkan upaya pendirian dinasti politik.

Upaya ini dilancarkan menyusul pencalonan putra Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden pasangan Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan Ikrar dalam acara diskusi yang mengangkat tema Menyelamatkan Demokrasi dari Cengkeraman Oligarki dan Dinasti Politik di Hotel Borobudur, Jakarta Selasa (14/11/2023). Dalam acara itu hadir sejumlah tokoh politik dan akademisi.

"Mereka mengatakan seakan-akan dinasti politik itu suatu yang wajar ya, dan menjadikan Gibran menjadi calon wakil presiden itu 'kenapa anda menolak? Berarti anda tidak pro dengan anak muda'. Konsep itulah yang di brainwash," ujar Ikrar.

Ikrar menyebut sebenarnya tak ada salahnya memberikan kesempatan memimpin kepada para anak muda. Namun, ia mengingatkan upaya untuk mewujudkannya tidak boleh menabrak konstitusi.

"Padahal buat kami, bukan soal si calon presiden dan wakil presiden, tapi the way atau cara untuk menjadikan anaknya itu sebagai cawapres. Itulah yang kami tentang habis-habisan," ucapnya.

Dalam kasus ini, pencalonan Gibran dianggap menabrak konstitusi lantaran mengubah aturan mengenai syarat pencalonan presiden dan wakil presiden yang tertuang dalam Undang-Undang. Kini, warga Indonesia usia di bawah usia 40 tahun boleh saja menjadi kandidat asalkan sudah pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah.

Upaya ini, kata Ikrar tak hanya menabrak aturan hukum, tapi juga telah mencederai merit system yang telah dibangun dalam partai politik.

"(Bagaimana) kemudian orang yang anak muda, masuk partai hari ini, dua hari kemudian menjadi ketua umum, itu kalau bukan anak Presiden nggak bisa," pungkasnya.

https://www.suara.com/kotaksuara/202...dinasti-jokowi

cuci otak emoticon-Big Grin
jaguarxj220
marcelinoput572
lubizers
lubizers dan 5 lainnya memberi reputasi
6
849
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan