- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Goenawan Mohamad: Banyak Sekali Kebohongan yang Diucapkan Presiden


TS
mabdulkarim
Goenawan Mohamad: Banyak Sekali Kebohongan yang Diucapkan Presiden


Foto: tangkapan layar GitaKita6407 di YouTube
jpnn.com, JAKARTA - Sastrawan Goenawan Mohamad mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi negara saat ini.
Terlebih pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 mengenai syarat usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Menurut dia, kepercayaan di zaman sekarang kepada sesama itu sangat tipis.
Dia bahkan menyinggung nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dianggap tidak jujur dalam memimpin.
“Pertama, banyak sekali kebohongan yang juga diucapkan oleh presiden dan orang-orang lainnya. Kedua, karena semua sekarang ini bisa dibeli kesetiaan, suara bisa, kedudukan bisa dibeli,” ucap Goenawan dalam konferensi pers Majelis Permusyawaratan Rembang, Minggu (12/11).
Pendiri Majalah Tempo itu bilang bahwa warga negara kini kehilangan rasa percaya terhadap pemimpin dan pejabat negara akibat berbagai keputusan kontroversial.
Dia pun mengkhawatirkan Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024 yang dirasa cukup mencemaskan.
“Menurut saya semakin mencemaskan karena aturan bersama mulai dibongkar-bongkar, bahkan di pusat terjadinya konstitusi,” tuturnya.
Sejumlah tokoh bangsa mendatangi kediaman KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus untuk menceritakan tentang situasi negara saat ini.
Koordinator Pertemuan Majelis Permusyawaratan Rembang Alif Iman Nurlambang mengatakan mereka menyampaikan beberapa hal terhadap situasi yang sedang berkembang saat ini.
Menurut dia, situasi bangsa saat ini sangat memprihatinkan sehingga para tokoh perlu bertemu dengan Gus Mus.
Dia menyebutkan, demokrasi Indonesia bak diontang-anting atau diayun-ayun.
“Kekuasaan terpusat di eksekutif, kemudian MK sebagaimana bukti buktinya ditemukan oleh MKMK ada intervensi ke yudikatif, kemudian juga ada situasi lain bahwa ancaman terhadap azas jujur dan adil pemilu,” ucap Alif. (mcr4/jpnn)
https://www.jpnn.com/news/goenawan-m...residen?page=2
Apakah ini yang dialami pak Gunawan Mohamad ketika 1990-an di mana ia menentang SIUPP sebagai upaya menegakan kebebasan pers dan memeprjuangkan pengawas independne Pemilu 1997 yang ditolak pemerintah.






bengukrawe dan 3 lainnya memberi reputasi
0
765
34


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan