Kejadian tragis terjadi di Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, ketika seorang kakek bernama Santoso (73) ditangkap oleh Satreskrim Polres Blitar setelah membuang istrinya, Sri Juanah (64), ke dalam sungai. Kejadian ini terungkap setelah Sri Juanah, yang awalnya dianggap tewas, ternyata masih hidup.

Menurut pengakuan Santoso, ia memutuskan untuk membuang istrinya ke sungai karena takut para tetangga mendengar jeritan Sri Juanah yang teraniaya. Meskipun telah dipukul dua kali dengan menggunakan linggis, Sri Juanah masih bernafas saat ditemukan oleh warga dan dinaikkan ke gerobak tangan yang biasa disebut arko.

"Saya buang ke dalam sungai masih hidup, pakai arko, saya juga tidak sempat sholat dan langsung pergi," ucap Santoso menyesali perbuatannya di hadapan polisi, Rabu (08/11/23).

Sebelumnya, pasangan suami istri ini terlibat cekcok yang dipicu oleh rasa cemburu Santoso. Kakek berusia 73 tahun tersebut merasa cemburu karena sang istri pernah kepergok selingkuh dengan pria idaman lain di dalam rumah mereka. Cekcok ini mencapai puncaknya pada Senin setelah Sholat Subuh, ketika Santoso tidak dapat menahan amarahnya dan menganiaya Sri Juanah hingga menyebabkan kematian.

"Kami telah meminta keterangan kepada tetangga sekitar mengenai hal tersebut," jelas Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Febby Pahlevi Rizal.

Meskipun Santoso mencoba melarikan diri ke Kota Blitar untuk menghindari tangkapan polisi dan menghilangkan jejak, upayanya sia-sia. Polisi berhasil menangkapnya beberapa jam setelah kejadian di Kota Blitar. 


Kini, Santoso dijerat dengan pasal 44 ayat 3 UU nomor 23 tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Kematian Sri Juanah meninggalkan kesedihan mendalam dan kasus ini menjadi sorotan serius pihak berwajib.


Info lengkapnya DI SINI