Paul Finsen Mayor Siap Menangkan Ganjar, OAP Tak Pilih Capres Politik Identitas Dan Pelanggar HAM


SORONG, wartapapua.id – Ketua Umum relawan Papua For Ganjar-Mahfud (PAGAMA) se-Tanah Papua, Paul Finsen Mayor, S.IP, CM.NNLP menegaskan siap menangkan 95 persen suara bagi pasangan capres Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud MD di Tanah Papua.
Dikatakan Paul,  Orang Asli Papua (OAP) tidak akan memilih pasangan yang dengan politik identitas apalagi pelanggar Hak Asasi Manusia.

“Saya akan berjuang bersama seluruh relawan yang ada di 6 provinsi dan 49 kabupaten kota di Tanah Papua untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024 mendatang,” tegas Paul yang juga adalah Ketua Dewan Adat Papua wilayah III Doberay saat menggelar konferensi pers seusai acara pelantikan pengurus pusat Relawan Papua for Ganjar-Mahfud, Minggu (5/11) kemarin.
Dikatakan Paul, Pa Ganjar itu sama saja dengan kita. Orangnya sederhana dan tidak terlalu resmi kala kita bertamu. Buktinya beberapa waktu lalu saya dan beberapa kepala suku saat bertemu tidak terlalu resmi dan kami saat pertemuan juga berjalan dengan santai sambil bercanda dan bergurau.
Lanjut Paul, pemimpin seperti ini yang perlu hadir untuk memimpin negara ini 5 tahun ke depan. Apalagi selama ini anak-anak Papua yang berada di kota studi seprti di Semarang dan sekitarnya selalu diperhatikan bahkan biaya kos dan keperluan mereka juga dibantu.
Apakah Ganjar orang Papua, bukan dia adalah orang Jawa namun kepedulian akan Papua membuat sehingga dia mau membantu anak-anak kita yang lagi kesusahan di kota studi.
“Pa Ganjar itu sangat peduli sekali dengan Papua dan dia sudah tunjukan hal itu kepada kita dengan membantu anak-anak kita yang ada di kota studi dan bukan itu saja Pa Ganjar juga akan membentuk satu kementerian khusus yang mengurus Papua ketika terpilih nanti,” terang Paul.
Ditambahkan Paul, orang Papua sudah pandai dalam memilih tidak sama seperti dulu lagi yang selalu ikut kemauan orang, apalagi orang yang akan dipilih pernah membuat mereka tersakiti dimasa lalu yang mana saudara mereka dibantai membuat mereka ingat akan kejadian dan siapa pelakunya sehingga apabila orang tersebut mencalonkan diri pada pilpres, mereka tidak memilih orang tersebu sehingga jangan berharap orang asli Papua akan memilih mereka yang pernah menyakiti hati mereka.
Lanjut Paul, sama halnya dengan mereka yang datang dengan politik identitas yang mau di masukan ke Papua, politik seperti ini tidak pantas dan tidak akan di terima oleh orang Papua karena politik seperti ini hanya akan menguntungkan kelompok tertentu saja.
“Jangan berharap banyak kalau orang Papua mau memilih orang yang datang dengan politik identitas apalagi yang datang adalah orang yang dimata orang Papua adalah pelaku pelanggaran HAM berat,” jelas Paul.
Hari ini tanggal 5 Nopember 2014 seluruh Orang Asli Papua telah bersepakat bahwa Presiden dan wakil presiden mereka ditahun 2024 adalah Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. (jason)

https://wartapapua.id/politik/2023/1...pelanggar-ham/