Makanan kaleng merupakan media perkembang biakan mikroba yang baik. Itu dia mengapa berbagai jenis jamur penghasil aflatoxin dan juga bakteri anaerob seperti clostridium botulinum menyukainya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa kita tidak boleh mengkonsumsi makanan kaleng yang telah busuk. Hal tersebut tak lain karena berbagai agregat mikroba yang telah tumbuh didalamnya membentuk satu kesatuan penghasil racun mematikan yang akan langsung membuatmu terkapar.

Namun apa jadinya jika kamu mengalami kejadian semua makanan kalengmu menjadi basi padahal berbagai makanan tersebut jauh dari tanggal kadaluarsa dan pertama kali membelinya segelnya utuh tanpa ada tanda defect sekalipun. Lantas apakah hal tersebut bisa terjadi begitu saja? atau mungkin saja ada pelaku berupa anggota keluarga yang sengaja melakukannya. Daripada penasaran, mari kita simak baik-baik kejadian aneh yang dialami suatu keluarga terkait makanan kalengnya yang tiba-tiba basi secara serentak!

Kejadian ini nyata terjadi dan dialami oleh keluarga dari Coreen Csicseri Montagna. Ia sebagai salah satu anggota keluarga mengalami kejadian aneh berupa menemukan makanan kaleng yang terus menerus membusuk tanpa penjelasan ilmiah yang masuk akal. Awalnya ia mengira bahwa produk yang dibeli memang mungkin saja defect dari sananya. Namun kejadian yang terjadi berulang-ulang membuat keluarga akhirnya mulai khawatir terkait fenomena apa yang sebenarnya telah terjadi.

Coreen Csicseri selaku anak kedua pun mengutarakan hal ini kepada keluarga namun seperti yang gansis kira, keluarga yang baik tak mungkin melakukan hal konyol dengan melubang-lubangi makanan kaleng lalu dibiarkan di dalam lemari. Tidak ada satupun keluarga yang mengaku atas perbuatan tersebut, baik ibu maupun bapak, dan benar adanya bahwa keluarga tidak mungkin melakukan hal konyol seperti itu. Jadi kejadian rusaknya makanan kaleng yang selalu mereka simpan rupanya diakibatkan adanya lubang-lubang kecil hasil proses percobaan pembukaan.



Sebulan kemudian keluarga dari Coreen Csicseri berencana untuk liburan akhir pekan dan akan pergi dari rumah untuk beberapa waktu. Namun karena di rumah terdapat hewan peliharaan yang perlu diberi makan, Joleen selaku asisten rumah tangga yang dulu pernah dipekerjakan untuk tenggat waktu tertentu dipekerjakan kembali. Tidak ada satupun keluarga yang mencurigai Joleen sebagai pelaku pengerusakan makanan kaleng karena sudah lama mengenal Joleen dan tidak mungkin Joleen melakukan hal tersebut tanpa mengakuinya.

Sepulang dari liburan panjang keluarga akhirnya menyadari bahwa ada kesalahan konsep berpikir yang membuat makanan-makanan kaleng ini menjadi basi. Ternyata asisten rumah tangga yang dipekerjakan merupakan dalang dibalik rusaknya belasan makanan kaleng yang disimpan di dalam lemari. Ternyata Joleen salah menggunakan alat pembuka kaleng. Ia menggunakan alat pembuka seperti pada gambar di atas di sebelah kiri.



Seharusnya alat pembuka kaleng yang digunakan Joleen adalah seperti alat di atas. Namun ketidak tahuan Joleen terkait cara penggunaan alat tersebut membuat dirinya tak pernah berhasil membuka makanan kaleng. Alhasil makanan yang tak berhasil dibuka dikembalikan lagi ke dalam lemari. Hal inilah yang membuat kaget keluarga setelah pulang karena kejadian bulan lalu sepertinya terulang kembali dimana mereka menemukan banyak dent-dent kecil hasil percobaan pembukaan.



Alat pembuka kaleng yang digunakan Joleen adalah alat seperti di atas yang mana tidak bisa diterapkan pada semua jenis kaleng. Pembuka kaleng konvensional seperti di atas memiliki metode dengan cara melubangi kedalam lalu membukanya. Sedangkan untuk beberapa kaleng sup tebal yang ada di rumah tidak bisa dibuka dengan cara tersebut dan harus dibuka secara spesifik seperti ilustrasi berikut ini.



Hal inilah yang membuat Joleen selalu gagal dalam membuka kaleng karena cara biasa yang sering ia gunakan untuk membuka kaleng tidak bisa diterapkan pada makanan-makanan kaleng di rumah Coreen Csicsari sehingga bungkus kaleng tampak terlihat tidak ada perubahan sama sekali. Karena merasa gagal, Joleen justru mencoba pada kaleng-kaleng lainnya dan berakhir gagal pada seluruh kaleng.



Beruntungnya keluarga Coreen Csicsari merupakan keluarga pengertian dan menghargai ketidaktahuan Joleen terkait alat pembuka kaleng spesifik untuk membuka makanan kaleng. Akhirnya Joleen diajarkan cara membuka kaleng yang benar menggunakan alat spesifik dan berbagai kejadian yang lalu dibiarkan berlalu. Kini keluarga akhirnya tidak lagi mengalami kejadian busuknya makanan kaleng secara serentak kembali.

—oOo—

Itu dia kejadian aneh berupa busuknya belasan makanan kaleng di dalam lemari secara serentak. Rupanya hal ini disebabkan asisten rumah tangga yang belum mengetahui cara menggunakan alat pembuka kaleng yang spesifik untuk membuka berbagai makanan kaleng di atas. Sayangnya Joleen selaku art tidak pernah mengakui perbuatannya di awal dan membuat keluarga harus mengalami dua kali kejadian agar bisa mengungkap siapa pelakunya.