Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ibukfatimahAvatar border
TS
ibukfatimah
Terbaru, Jokowi Kasih Peringatan 'Kiamat' Kian Nyata!


Terbaru, Jokowi Kasih Peringatan 'Kiamat' Kian Nyata!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia

NEWS

 

Selasa, 31/10/2023 21:20 WIB

   

Terbaru, Jokowi Kasih Peringatan 'Kiamat' Kian Nyata!



Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ancaman perubahan iklim nyata, dan bisa berdampak pada 14% populasi di Bumi. Bahkan, menurutnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut kondisi yang terjadi merupakan global boiling.

Menurutnya jika suhu bumi terus dibiarkan naik 1,5 derajat celcius maka diprediksi akan mengakibatkan 210 juta orang mengalami kekurangan air. Termasuk terpapar gelombang panas.


"14% populasi akan terpapar gelombang panas, dan 290 juta rumah akan terendam banjir pesisir dan 600 juta orang akan mengalami malnutrisi akibat gagal panen dan ini adalah ancaman yang nyata bagi kita," kata Jokowi, saat meresmikan Pembukaan World Hydropower Congress 2023, di Bali, Selasa (31/10/2023).

Sehingga saat ini Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transisi energi melalui penambahan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) skala besar.



Berdasarkan hitungannya, potensi di Indonesia bisa mencapai 3.600 GW baik dari energi matahari, angin, panas bumi, arus laut atau ombak, bioenergi, dan arus sungai.

"Potensi hidro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai yang potensial dan 128 diantaranya adalah sungai besar," kata Jokowi.

Seperti di Sungai Mamberamo (Papua), sungai Kayan (Kalimantan Utara) yang memiliki potensi 13 ribu Megawatt.

"Ini di Kalimantan Utara yang nantinya akan digunakan sumber listrik untuk green industrial park di Kalimantan. Sekali lagi ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus," kata Jokowi.



Meski dihadapi tantangan seperti lokasi sumber pembangkit listrik tenaga air yang jauh dari pusat kebutuhan listrik. Selain itu juga masalah pendanaan karena butuh investasi yang besar, hingga alih teknologi.

Untuk, itu Indonesia telah membuat blueprint untuk menyambungkan listrik hijau ini dari pembangkit hingga pusat pertumbuhan ekonomi, hingga terus mencoba kolaborasi dengan kekuatan ekosistem hidup di dunia.


cnbc.indonesia



Mama kirain tsunami, gunung meledak, tornado n gempa bumi pakde


Ngagetin ajaemoticon-Smilie
eno.niken
muhamad.hanif.2
BALI999
BALI999 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
345
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan