memulai hal yang baik seperti mengkir di atas batu dengan kuku, rasanya sakit dan berat. selalu berpikir tentang apa yang didapat, hingga termanjakan suasana, terlena dalam pelukan waktu yang membuatku lupa akan tua. denting musim beriring menjadi daun yang gugur, gemeiricik dinding berbunyi sunyi mengurung tai menuju tepi, aku masih tertidur di sekap manis danwanginya liur yang membanjiri kasur. wahai waktu yang kian cepat tak terlihat, wahai kenyataan yang lambat kutangkap, biarkan aku menjadi kopi di anatar pinus dan pakis, menyerukan harapan dalam tangis, menjalani takdir pahit dan manis....


siapa yang tak ingin menjadi raja, sering kali syahwat yang berkuasa, hingga sadar sudah terjatuh di dasar,  kepala memar enggan  berpikir yang benar, mulut biru kian menyebarkan yang palsu, tanhan yang retak kian memberontak ... tolong bawa aku ke peluk mu yang lugu, tolong genggam aku dalam senyummu yang dalam, jangan biar kan ku terbanting tanpa bangun, jangan lepaskan aku kala ku tertinggal di surga yang nakal, ,biar kan aku pulang, menjadi anak anak yang disayang, menjadi bapak bapak yang tenang, menjadi budak yang terbahak bahak, menjadi teman yang berteman, ... tolong