Jogja - Bakal capres Anies Baswedan mendapat keluhan soal anak muda yang saat ini semakin sulit memiliki rumah. Anies lalu menyinggung program DP Nol Rupiah yang pernah digagasnya di Jakarta.
Anies menyebut yang paling dirugikan dalam mekanisme pasar properti adalah masyarakat menengah. Dia lalu menyinggung soal Rumah DP Nol Rupiah merupakan contoh solusi yang ideal bagi kaum menengah untuk memiliki rumah.

"Yang penghasilan rendah banyak program pemerintah seperti perumnas, sewa rumah. Penghasilan tinggi dapat dari usaha properti swasta, bisa usaha properti rombongan. Di tengah selalu terlewatkan, rata-rata sarjana baru lulus, baru kerja 5 sampai 10 tahun tahunan belum cukup masuk di atas, tapi mengaku masuk miskin tidak diakui masuk miskin, kelompok ini menurut saya jadi prioritas dibantu," jelas Anies.

Hal ini disampaikan Anies lewat diskusi 'Desak Anies!' yang digelar Timses AMIN, Ubahbareng, bersama sejumlah mahasiswa di Eternity Coffee, Jalan Kaliurang, Sleman, Minggu (22/10/2023).


Anies lalu mencontohkan salah satu programnya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dia menyinggung program rumah DP Nol Rupiah untuk masyarakat kelas menengah.

"Nah kelompok ini bila diberi akses seperti di Jakarta ada DP Nol Rupiah bukan untuk menjangkau yang di bawah dan mengjangkau yang di atas, tapi untuk menjangkau yang di tengah. Mereka bisa bayar bulanan tapi tidak bisa bayar untuk DP, begitu DP dihilangkan mereka bisa bayar bulanannya dan mereka bisa dapat rumah. Itu salah satu strateginya," jelas Anies.

Tata Kelola Sampah di Tingkat Kota

Di sisi lain, Anies juga bicara soal manajemen sampah yang jadi isu di tiap daerah, khususnya Jogja. Dia menyebut pengelolaan sampah sebaiknya diselesaikan dari level kota.

"Manajemen keseluruhannya itu harus dilakukan secara organisasi kota. Pengelolaannya di level kota, tidak bisa level nasional," ujar Anies seperti dikutip dari YouTube @DapurNgeh.

"Dengan cara begitu, di rumah tangga dikurangi, di lingkungan ada pengelolaan, kemudian pengambilan sampah dikerjakan oleh negara, dan di ujung disiapkan pengolahan sampah untuk nantinya bisa menjadi energi yang terbarukan," imbuh Anies menjelaskan proyeksi pengelolaan sampah lima tahun ke depan.

Saat ditanya jaminan pengelolaan sampah tingkat kota bisa berjalan baik, Anies menyinggung kurangnya arahan dari pemerintah pusat.

"Selama ini banyak sekali urusan di perkotaan yang tidak punya arahan dari nasional. Bahkan kementerian ngurusin kota dan desa nggak ada," ujar Anies.

"Maka dari itu visi misi kita adalah membangun sebuah badan untuk membuat guideline bagaimana sebuah kota dikelola termasuk sampah," tambah Anies merujuk dari visi-misinya.

Sumber:
https://www.detik.com/jogja/berita/d...-dp-nol-rupiah