TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero)menghadirkan myIndibiz layanan digital berupa web marketplace B2B.

Melalui myIndibiz dapat membantu dunia usaha di Indonesia khususnya para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) go digital dan naik kelas.

“Hal ini sebagai bukti keseriusan Telkom Group dalam segmen business to business (B2B) dan pemberdayaan UKM nasional,” jelas Direktur Enterprise and Business Service Telkom, FM Venusiana di Jakarta dikutip Senin (16/10/2023).

Aplikasi myIndibiz menyediakan berbagai solusi dan produk digital yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan UKM.

Tidak hanya menghadirkan ekosistem solusi digital bagi para pebisnis, yang menjadi salah satu strategi utama Telkom.

MyIndibiz juga menawarkan berbagai produk dan solusi digital dari Indibiz, di antaranya adalah Netmonk sebagai platform monitoring jaringan dan OCA sebagai platform omnichannel.

“Tentunya Telkom terus meningkatkan kualitas produk dan layanannya dengan reabilitas yang memberi nilai tambah bagi dunia usaha. Ke depannya kami akan berfokus pada inovasi solusi-solusi digital. Kami memastikan pasar di Indonesia bisa dengan mudah memahami solusi dan produk digital yang ada di Telkom,” papar Venusiana.

VP Enterprise Business Orchestration Iwan Rusdarmono, mengatakan bahwa aplikasi tidak hanya menjadi layanan solusi digital bagi perusahaan-perusahaan semata.

Lebih dari itu myIndibiz juga menjadi sarana kolaborasi para pemilik usaha untuk saling bermitra dalam ekosistem dan jejaring Telkom untuk menawarkan dan mengenalkan produknya lebih luas.

“Kami membantu para pelaku bisnis dalam mengembangkan bisnisnya. Telkom siap membantu meningkatkan value dan mempermudah dunia usaha khususnya UKM untuk bisa bersaing di kancah nasional bahkan internasional,” kata Iwan.


Lewat Web Marketplace B2B, BUMN Ini Dukung Pertumbuhan UKM di Indonesia - TribunNews.com

====================================

Proyek basa basi, anget2 tai ayam.
yakin bisa eksis itu web ? belum bicara bersaing lho, ini.

1. web bumn aja belum ada yg bener. semuanya masih ngasal. padahal anggaran bikin web nya ky yg pro aja

2. sama2 keluar biaya, daripada bikin web ngasal, mending gandeng marketplace yg sdh ada utk bikin ruang khusus UMK di web mrk. teknisnya serahkan ke mrk.
Mrk lbh paham & piawai soal beginian. 

3. kita semua salah berfikir ttg apa & bgm UMK itu seharusnya ke depan.
UMK dibiarkan terseok2, merangkak sendiri, bikin produk seadanya ala mereka.
ada yg niat bantu tp sekedar basa basi doang.
tp gak pernah berfikir, memberdayakan mrk itu gak hanya cuma bantu pemasaran doang. yg itupun asal2an.
produk mrk juga perlu di upgrade. termasuk pengetahuan mrk juga.

seharusnya dibikin pemikiran bgm UMK ini ke depannya biar bisa jadi industri. mrk perlu juga diajari teknologi, kuality, perizinan, wawasan global tentang ekspor, shg nanti orientasinya bisa ekspor.

masalah ekspor pun tetap jadi masalah. pengetahuan ttg ekspor hanya bisa diakses sebagian orang, krn mahal biayanya.
yg spt ini jadi tugas presiden berikutnya utk memikirkan, secara infrastruktur udah di lengkapi pak jokowi.
teknologi produksi, packaging, kuality, akses ke pmbuatan moulding, akses peizinan yg mudah, akses ilmu ekspor buat semua.

beda jauh emang ama cina, yg pemerintahnya betul2 mendukung produktifitas warganya hingga sampai mrk jadi eksportir produk apa saja.

pengertian UMK disini baru sebatas produksi makanan, sapu, keset, sabun.
entah apakah itu terkait tingkat IQ bangsa ini, atau kecuekan pemerintahnya utk memikirkan mrk ? yg masih taraf rebutan kekuasan levelnya.
yg akibatnya setelah berkuasa, pemikirannya ya jadi buntu  
krn orientasinya rebutan kekuasaan aja, bukan bikin bangsa ini jadi maju.
liat saja, jelang pilpres kelakuannya pd spt badut2 yg menggelikan.

akhirnya kesimpulannya ya sama aja,
antara rakyat & pemerintahnya,
sama2 selevel IQ nya