Sumber Gambar

Indonesia dan Singapura memiliki sikap yang berbeda dalam menyikapi konflik antara Palestina dan Israel. Indonesia secara tegas mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah.

Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan menolak segala bentuk hubungan resmi dengan negara tersebut. Pemerintah Indonesia menentang penjajahan Israel atas wilayah dan bangsa Palestina. Sikap ini tercermin dalam Permenlu Nomor 3 Tahun 2019 yang menyatakan bahwa Indonesia menolak segala bentuk hubungan resmi dengan Israel.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengungkapkan keprihatinannya atas peningkatan eskalasi konflik antara Palestina dan Israel. Kemlu menyampaikan bahwa Indonesia sangat prihatin dengan meningkatnya eskalasi konflik antara Palestina dan Israel. Kemlu juga mendesak agar tindakan kekerasan segera dihentikan untuk mencegah jumlah korban manusia semakin bertambah.


Sumber Gambar

Di Indonesia sendiri, sentimen negatif terhadap Israel memang sudah ada sejak dahulu. Apalagi jika melihat mayoritas orang Indonesia yang beragama Islam dan merasa memiliki hubungan saudara seagama dengan orang-orang Palestina. Sehingga jelas orang Indonesia akan memberikan dukungan kepada Palestina yang dianggap didzolimi.

Beberapa waktu lalu, Palestina sendiri memang sempat meluncurkan ribuan roket ke pemukiman yang berada di Israel. Meski memiliki pertahanan penghalau roket dan rudal, nyatanya Israel tetap kecolongan dan akhirnya roket-roket yang diluncurkan HAMAS menghantam pemukiman warga sipil Israel hingga menimbulkan banyak korban jiwa.

Atas hal ini, Israel menyatakan perang terhadap HAMAS yang mereka anggap sebagai teroris atau tentara pembebasan Palestina bagi para warga Palestina. Seperti biasa, hubungan panas antara kedua negara itu pun terasa hingga ke Indonesia. Khususnya bagi para pengguna media sosial di mana mereka bebas berpendapat atas kejadian ini.


Sumber Gambar

Jika Israel dan Palestina adu roket. Maka yang terjadi di Indonesia adalah adu argumen alias debat. Rupanya serangan yang dilakukan oleh HAMAS kepada Israel menimbulkan pro kontra oleh netizen Indonesia. Kalau yang pro mungkin sudah tidak perlu kita bahas lagi, bukan hal aneh jika banyak yang pro dengan serangan dari HAMAS ini.

Tapi bagaimana dengan yang kontra? Netizen yang kontra berpendapat bahwa HAMAS memiliki persenjataan yang tidak mumpuni untuk melawan Israel. Melancarkan serangan ke negara tersebut hanya akan mendatangkan malapetaka yang lebih hebat. Di mana Israel memiliki senjata tempur yang lebih mumpuni untuk meluluh-lantakkan Palestina. Hal ini dianggap malah berpotensi menambah penderitaan warga Palestina.

“Punya senjata ecek-ecek aja bikin rusuh mulu,”ungkap salah satu netizen di kolom komentar.


Sumber Gambar

Kemudian pendapat ini disanggah kembali oleh para pendukung HAMAS yang menyebut perlawanan ini sudah bagus. Mereka menyebut bahwa Israel bertingkah sebagai korban di sini, padahal mereka dulu yang memulai penyerangan kepada Palestina. Sehingga serangan ini dianggap sebagai balasan atas perbuatan mereka. TS sendiri tidak tahu apa yang terjadi antara kedua negara tersebut sesaat sebelum serangan dari HAMAS.

Di lain sisi, netizen lainnya beranggapan bahwa miris melihat kondisi di Indonesia. Di mana para netizen malah berdebat dan beradu argumen. Sedangkan penyelesaian dan solusi nyatanya tidak ada. Netizen malah asik berkoar-koar merasa paling benar sendiri sementara di luar sana ada anak, wanita dan penduduk sipil yang terus menerus menjadi korban.



Kalau menurut kalian, apa yang bisa diambil dari debat netizen ini?

Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi