Sumber Gambar

Ketua Rukun Tetangga atau Ketua RT memainkan peran yang penting dalam menjaga kebersamaan dan kesejahteraan masyarakat di lingkungan permukiman. Dipilih oleh warga sekitar, Ketua RT memiliki tugas dan wewenang yang diatur dalam Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Alat Desa.

Tugas utama Ketua RT adalah membantu Kepala Desa dalam bidang pelayanan pemerintahan. Mereka juga bertanggung jawab dalam melayani masyarakat dengan menyediakan data kependudukan dan perizinan, serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa dan berperan aktif di tengah-tengah masyarakat.

Meskipun tugasnya penting, gaji Ketua RT tidaklah tinggi. Di DKI Jakarta, gaji Ketua RT mencapai Rp 2 juta per bulan, sementara di Jogja hanya sebesar Rp 250 ribu per bulan. Meskipun demikian, peran mereka sangat berarti dalam membantu masyarakat dan menjaga keharmonisan di lingkungan tempat tinggal mereka.


Sumber Gambar

Meski memiliki gaji yang tidak besar, nyatanya jabatan sebagai Ketua RT kerap kali menjadi hal bergengsi dan diperebutkan. Mungkin karena pengaruhnya di masyarakat yang didambakan oleh sebagian orang. Akan tetapi, sama seperti pemilihan pada umumnya, kita harus legowo apabila kita sebagai calon tidak terpilih menjadi ketua RT. Jangan seperti yang terjadi di Bogor berikut ini.

Pasutri yang mencalonkan diri sebagai ketua RT merasa kecewa karena tidak memang dalam pemilihan. Hal ini kemudian memicu tindakan-tindakan yang meresahkan warga lainnya. Salah satunya adalah memblokir jalan akses warga dengan mobil mereka. Pasutri ini sengaja memarkirkan mobil di tengah jalan supaya tidak ada kendaraan yang bisa lewat.

Target mereka saat itu adalah truk sampah milik pengelola komplek River Valley yang ingin lewat. Truk itu mengangkut sampah milik warga untuk dibuang, akan tetapi terhalang oleh mobil pasutri yang gagal menjadi ketua RT. Saat meminta agar mobil dipindahkan, sang istri malah memarahi si supir truk yang tidak tahu apa-apa dan hanya menjalankan tugas.


Sumber Gambar

Bisa dibilang, mungkin pasutri ini sudah stres karena gagal menjadi Ketua RT. Karena selain ini mereka juga sempat berulah. Mereka sempat membuat RT tandingan yang beranggotakan 10 orang. Akan tetapi RT tandingan mereka tidak diakui oleh pihak desa. Apalagi mengingat anggotanya yang hanya 10 orang. Ide ngototnya ini pun akhirnya gagal total.

Selain itu, mereka juga menghancurkan Tempat Pembuangan Sampah milik warga sekitar. Yang paling gila, mereka pernah menumpuk sampah-sampah di tengah pemukiman padat penduduk kemudian membakarnya. Tentu asap dan bau sampah yang mereka timbulkan sangat mengganggu ketentraman warga lainnya.


Sumber Gambar

Banyak netizen yang geram dan mengecam keduanya usai membaca kisah mereka. Netizen berpendapat bahwa lebih baik pasutri itu diusir saja karena keberadaannya sudah sangat meresahkan. Bahkan jika mereka semakin nekat, beberapa netizen menyarankan untuk lapor ke polisi. Apabila pihak komplek dan desa tidak tegas.

Secara keseluruhan, Ketua RT memegang peranan penting dalam menjaga kesejahteraan dan kebersamaan masyarakat di lingkungan permukiman. Dalam menjalankan tugasnya, mereka perlu mendapatkan penghargaan dan dukungan yang pantas dari pemerintah dan warga. Dengan meningkatkan kompetensi dan perhatian terhadap tugas mereka, Ketua RT dapat lebih efektif dalam membantu Kepala Desa dan melayani masyarakat di lingkungan mereka.

Dari kisah di atas, sepertinya warga beruntung karena pasutri itu tidak menjadi Ketua RT ya.



Menurut kalian, seberapa bergengsinya jabatan menjadi Ketua RT hingga diperebutkan begini?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi