Hamas melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu (07/10/2023), dan kini Israel sudah memulai melakukan serangan balasan. Tapi, ada cerita menarik di mana sistem Trophy yang diapakai tank Merkava Israel melempem saat serangan Sabtu kemarin. Dan berhubung sudah banyak yang membuat thread terkait konflik tersebut, kali ini kita akan membahas terkait melempemnya sistem Trophy APS tank Merkava.

Sebuah laporan tidak resmi yang beredar di media sosial menyebutkan, ada 6 tank Merkava yang ambyar saat serangan 7 Oktober lalu. Dari beberapa video yang beredar, ambyarnya tank-tank tersebut salah satunya akibat serangan peluncur roket RPG-7 (Rocket Propelled Grenade-7). Untuk proyektil yang digunakan disebut sebagai PG-7T kaliber 85 mm. Selain itu, ada juga video yang menunjukkan atap tank Merkava diserang memakai proyektil RPG-7 yang dilengkapi hulu ledak HEAT (High Explosive Anti Tank), dan kemudian dijatuhkan dari drone copter.

Sementara proyektil PG-7T yang digunakan untuk menyerang Merkava memiliki dua hulu ledak dan dirancang untuk menembus perisai lapis baja yang tebal. Hulu ledak pertama menembus lapisan luar perisai lapis baja, sementara hulu ledak kedua meledak di dalam kendaraan.



Trophy APS (Active Protection System) bekerja memakai radar aktif yang dapat mendeteksi ancaman 360 derajat yang mengarah dari jarak beberapa puluh meter. Radar yang dipakai adalah jenis AESA (Active Electronically Scanned Array)Elta EL/M-2133, merupakan salah satu yang tercanggih saat ini. Sebagai tambahan, beberapa pesawat tempur juga telah mengadopsi jenis radar AESA. Untuk radar AESA pada siatem Trophy ditempatkan di dalam modul radar flat panel antena berjumlah 4 unit yang dipasang pada kubah (turret) tank.

Sekilas cara kerja Trophy APS, ketika proyektil terdeteksi, komputer akan mengidentifikasinya. Setelah senjata yang mendekat berhasil diidentifikasi, komputer lalu menghitung waktu dan sudut yang sesuai untuk menembakkan tindakan balasan. Respon berupa tindakan balasan itu adalah dua peluncur bahan peledak yang dipasang di sisi turret (kubah tank) dan menembakkan amunisi MEFP (Multiple Explosive Formed Penetrators) untuk membendung serangan proyektil roket dan rudal anti-tank.

Saat ini tak cuma tank Merkava Israel yang dilengkapi Trophy APS, beberapa tank Barat seperti M1A2 Abrams dan Leopard 2 juga telah dipasangi sistem perlindungan aktif tersebut. Selain itu, tank terbaru Challenger 3 rancangan Inggris juga akan memakai sistem tersebut. Menurut artikel Army Recognition, Trophy APS mulai dipasang pada tank Merkava pada tahun 2010 diikuti dengan pemasangan pada kendaraan angkut personel lapis baja (APC) Namer.

Army Recognition menyebut, Trophy telah melakukan banyak intersepsi (pencegatan) tempur tanpa cidera pada awak tank dan pasukan infantri sejak intersepsi operasional pertamanya pada tahun 2011. Trophy telah menghasilkan lebih dari 1.000.000 jam operasional, termasuk 5.400 uji lapangan yang berhasil, dan sekarang berada di bawah kontrak untuk produksi serial lebih dari 1.800 sistem.



Saat ini ada tiga dugaan terkait gagalnya Trophy APS dalam membendung serangan lawan; yang pertama, sistem APS tidak/belum diaktifkan pada saat serangan (terjadin secara dadakan). Yang kedua, RPG-7 ditembakan terlalu rendah atau dekat, ini menyebabkan sistem Trophy APS kesulitan untuk mencegat ancaman tersebut. Dan yang terakhir, sistem Trophy APS milik tank Merkava sudah kehabisan proyektil, karena telah digunakan menghadapi serangan dari RPG sebelumnya.

Di sisi lain, ambyarnya Merkava kembali menegaskan fakta bahwa, sistem perlindungan yang canggih pun masih belum mampu untuk benar-benar melindungi tank secara maksimal.







Referensi Tulisan: Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera