Cerpen: Tuhan Tidak akan Salah Alamat untuk Memberikan Rezeki Kepada Hambanya!

Beranda
Komunitas
Story
Stories from the Heart
Cerpen: Tuhan Tidak akan Salah Alamat untuk Memberikan Rezeki Kepada Hambanya!

amekachi

06-10-2023 10:30

Cerpen: Tuhan Tidak akan Salah Alamat untuk Memberikan Rezeki Kepada Hambanya!

Lukas mengeliat di kamar tidurnya, hari ini hari Minggu. Entah kenapa kalau pagi hari Minggu badan terasa berat sekali untuk bangun tidak seperti hari-hari biasanya, mungkin insting bekerja lukas yang sedang redup tersebut bikin dirinya tanpa gairah untuk beraktivitas.

"Bangun mas, bangun mas, mas, mas!"

Tubuh Lukas bergoyang-goyang hebat didorong oleh Aminah istri tercintanya itu,

"Ada apa sih kamu? Ganggu orang istirahat saja!" Lukas langsung menyahut dengan sedikit marah.

Quote:

Eh, malah Aminah makin keras goyangkan badan Lukas,

"Bangun mas, cepetan bangun. Itu anakmu dari tadi malam merengek terus minta dibelikan lato lato, apa kamu nggak denger?"

Lukas terpaksa bangun dengan mengerutu hebat,

"Ahhhhh, bikin repot aja nih si bocil!"

Ambil anduk, Lukas pun menuju kamar mandi,

Aminah:

"Nggak perlu mandi, sebentar ini. Cepetan ke alun-alun kota. Biasanya disitu banyak yang jualan lato-lato lho mas!" jelas Aminah sedikit memaksa.

"Busyet!" Kata Lukas sambil merenggut, akhirnya langsung saja ambil motor keluar rumah menuju alun-alun kota.

Muter-muter alun-alun tapi Lukas nggak menemukan satupun penjual lato-lato, gerimis di pagi hari Minggu pun mulai membasahi bajunya,

"Huh," ucap dirinya sambil menyeka air hujan yang menimpa di wajahnya, begitu pas putar balik ke arah rumah dia melihat seorang kakek tua sedang duduk di trotoar sambil menjual mainan khas yang lagi digemari oleh banyak anak-anak saat ini.

"Duh, kelewatan. Tadi kayanya nggak lihat ini si bapak?" Pikir Lukas kebingungan, ia pun bergegas menghampiri orang tersebut yang masih berjualan walau kondisinya sedang hujan gerimis.

Quote:

Sambil menutupi rambutnya dengan tangan, Lukas:

"Pak, berapa harga satunya ini?"

Kakek tersebut langsung terperanjat dan merasa senang, gelagapan dirabanya semua barang jualan yang terhampar di depannya. Lukas tersentak,

"Astaga, kakek ini ternyata buta." Pikir Lukas dalam hati dan melanjutkan bicara:

"Ini pak, saya mau beli tiga biji!"

Lukas memilih lato lato kemudian merogoh kantong celananya ambil uang,

"Oh tiga yah mas, jadi sembilan ribu rupiah." Ujar kakek tua tersebut.

"Ini uang saya 10 ribuan pak!" Jelas Lukas,

"Sebentar mas, kembaliannya." Dilihatnya oleh Lukas kakek tersebut tergopoh-gopoh dan uang yang ada dalam tasnya pun dikeluarkan sembarangan, berantakan semua uang tersebut keluar dan diambilnya 3 lembar yang oleh Lukas terlihat itu adalah uang pecahan 5 ribuan.

Dipegang oleh sang kakek seakan Lukas disuruh pilih salah satunya, "ambil saja kembaliannya mas!"

Lukas langsung kaget mendengar perintah dari sang kakek penjual lato lato tersebut, dalam hati sebenarnya Lukas nggak mau ambil kembalian yang hanya seribu rupiah itu namun ia ingin tahu bagaimana cara kakek buta tersebut memberikan kembalian.

Quote:

Trenyuh dengan derita yang sedang dialami kakek penjual lato lato tersebut, bagaimana bisa orang setua itu masih mencari nafkah padahal juga mempunyai kekurangan yang sangat memberatkan dalam berdagang.

Lukas:

"Lho pak, kalau seandainya saya beli lato lato dengan uang 2 ribuan kemudian saya ambil kembalian 5 ribu. Bapak kan nggak tahu, nanti rugi dong?" Ujar Lukas memelas terhadap kakek tersebut yang langsung dijawab oleh sang kakek:

"Tuhan takkan pernah salah alamat ketika memberikan rezekinya mas. kalau mas berbuat seperti itu, saya akan diberikan rezeki melalui pembeli lain yang jujur olehNYA!"

Bergetar hati Lukas mendengar keteguhan dan kepercayaan diri sang kakek, dia pulang dengan pandangan yang berkecamuk. Tentang dirinya, tentang pekerjaannya, tentang caranya memperoleh uang. Dia terlalu maruk akan kekuasaan dan jabatan selama ini, teman-teman satu tempat kerja banyak yang dikeluarkan akibat ambisinya memperoleh jabatan tinggi di perusahaan tersebut, berbagai trik dan tipu muslihat ia pergunakan.

"Mungkin teman-temanku dulu pun seperti sang kakek, mereka seakan buta tapi mereka percaya kalau rezeki tidak hanya ditempat kerjanya saat bersamaku, pasti bisa diperoleh ditempat yang lain dan dengan cara yang lain." emoticon-Frown

Kejahatan tidak akan pernah menang melawan kebaikan walaupun kebaikan itu hanya diam saja.

Seekor induk burung pergi untuk mencari makan di pagi hari dengan tanpa tujuan dan target namun dia yakin serta pasti jika sore hari pulang ke kandangnya dengan tembolok atau kantong yang penuh terisi dengan makanan!

Pict: Google

fiction