Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Kasus SR Bunuh Diri di Sekolah, Polisi Periksa Siswa-Siswa SDN Petukangan

Polisi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah siswa SDN Petukangan dalam kasus SR.

Suasana tempat kejadian siswi kelas 6 SD yang diduga terjatuh dari lantai 4 SDN 06 Petukangan Utara. Polisi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah siswa SDN Petukangan dalam kasus SR.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Selatan melakukan pemeriksaan kepada sejumlah siswa dari SDN 06 dan 07 Petukangan Utara, Jakarta Selatan pada Jumat (29/9/2023). Pemeriksaan ini merupakan buntut dari siswi berinisial SR yang melompat dari lantai 4 sekolah dan ternyata diketahui diduga menjadi korban bully di sekolah tersebut.

Berdasarkan pantauan Republika pada Jumat pukul 15.00 WIB, petugas polisi unit PPA dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan sedang mengumpulkan keterangan saksi dari peristiwa tersebut. Terlihat beberapa siswa keluar masuk ruang secara bergantian untuk dilakukan pemeriksaan dengan didampingi orang tua dan wali kelasnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala SDN 06 Petukangan Utara, Nizar enggan memberikan komentar terkait peristiwa siswi inisial SR lompat dari lantai empat. Katanya, dia perlu izin kepada penyidik Polres Metro Jakarta Selatan jika ingin menyampaikan sesuatu kepada media.

"Saya sudah menyerahkan kepada polisi. Silakan izin," kata Nizar saat ditemui Republika, Jumat.

Nizar juga enggan berkomentar saat ditanya terkait SR yang melompat karena sempat ditegur oleh salah satu gurunya. "Saya sudah bilang silakan tanya ke polisi," katanya.

Namun, yang jelas kata Nizar peristiwa lompatnya R dari lantai 4 merupakan musibah. "Ya namanya juga musibah," kata dia.

Sebelumnya, polisi telah menemukan fakta baru kasus siswi sekolah dasar (SD) berinisial SR jatuh dari lantai empat dari gedung sekolahnya di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan. Fakta baru yang ditemukan siswi SD itu bukan terjatuh, melainkan melompat ke bawah.

"Korban atas nama SR ini loncat dari ketinggian, di mana ketinggian ini lantai 4 dari sekolah dasar ini" ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Kombes Polisi Bintoro kepada awak media, Rabu (27/9/2023). 

Menurut Bintoro, fakta baru tersebut didapat seusai polisi melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi. Kemudian pihaknya juga telah memeriksa rekaman kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Dia menyebut, kamera pengawas tersebut merekam kejadian nahas tersebut.

"Kami mendapatkan di TKP ada barang bukti berupa tempat duduk yang digunakan yang bersangkutan memanjat dan melompat. Kami juga mendapatkan CCTV yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut," kata Bintoro.

Insiden siswi SD inisial SR yang awalnya diduga terjatuh itu sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar terlihat siswi SD yang mengenakan seragam merah dan putih tergeletak di lapangan sekolahnya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.

https://news.republika.co.id/berita/...sdn-petukangan


Jatuh atau Bunuh Diri? Pemprov DKI Didesak Segera Investigasi Tewasnya Siswi SD
Pemprov DKI diminta segera investigasi tewasnya siswi SD dari lantai 4 sekolah.

Suasana tempat kejadian siswi kelas 6 SD yang diduga terjatuh dari lantai 4 SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta. Pemprov diminta segera investigasi tewasnya siswi SD dari lantai 4 sekolah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus tewasnya siswi SD dari lantai 4 sekolahnya di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Hal itu kaitannya ada dugaan perundungan atau bullying dalam peristiwa loncatnya korban dari ketinggian.

Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan, sebenarnya ada beleid yang mengamanatkan sekolah untuk membentuk tim pencegahan kekerasan. Hal itu termaktub dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi yang membentuk satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (Satgas PPKS).

Ubaid menyebut, meski ada aturan itu, hingga saat ini belum terlihat adanya penerapan satgas di sekolah, kaitannya untuk menangani masalah perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.

"Permendikbud untuk pencegahan kekerasan di sekolah sudah ada peraturan, kita tidak pernah mengalami kekosongan peraturan tentang pencegahan kekerasan di sekolah," kata Ubaid kepada wartawan, Rabu (27/9/2023).


Menindaklanjuti masalah yang dialami siswi SD di Petukangan Utara, dia mendesak agar Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta untuk membentuk satgas pencegahan kekerasan. Diantaranya utamanya dalam menanggapi kasus perundungan.

Pasalnya, menurut Ubaid sekolah belum tanggap dalam melakukan pencegahan seperti sistem pelaporan hingga pendampingan mengenai masalah-masalah seperti perundungan. Pihak Disdik DKI Jakarta pun dinilai menutupi jika benar adanya kasus perundungan yang memakan korban.

"Itu menjadi sangat penting, ini harus ada semacam tim investigasi. Ada tata kelola yang harus ditata serius, yang harus dibereskan soal dinas menutupi, lalu bagaimana ini menjadi persoalan yang mampu meningkatkan awareness kepada seluruh masyarakat terhadap soal ini," tutur dia.

Sebelumnya diketahui, Polres Metro Jakarta Selatan menyampaikan informasi terbaru mengenai hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) peristiwa meninggalnya siswi SD di kawasan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Selasa (26/9/2023). Pihak kepolisian mulanya menyebut bahwa siswi kelas VI tersebut terjatuh dari lantai 4 sekolahnya, namun update informasi yang disampaikan bahwa korban ternyata lompat, bukan jatuh.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP kemarin dengan melakukan berbagai pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, pihak kepolisian menemukan barang bukti yang menunjukkan bahwa korban ternyata melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya.

"Kami tegaskan dugaan awal melompat karena ditemukan adanya barang bukti berupa meja, awalnya saya pikir kursi, yang dijadikan yang bersangkutan untuk pijakan melompat ke bawah," kata Bintoro saat dihubungi Republika, Rabu (27/9/2023).

Dia menjelaskan, barang bukti itu menguatkan adanya indikasi korban melakukan aksi percobaan bunuh diri. Pihaknya juga melakukan pengecekan dari rekaman kamera tersembunyi atau CCTV.

"Ya kami melihat dalam hal ini, dari rekaman CCTV juga yang bersangkutan melompat dari ketinggian. Cuman masih kami dalami, kami belum menyimpulkan," jelas dia.

Bintoro menyebut pihaknya belum menemukan motif dari aksi yang bersangkutan memutuskan untuk melompat dari ketinggian. Saat disinggung adanya dugaan perundungan atau bullying, Bintoro menegaskan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan.

"Nanti setelah kami mendalami akan tahu motif yang bersangkutan kenapa melompat," tutur dia.

Sejauh ini sudah ada empat orang saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut. Bintoro memastikan pihaknya bakal segera merampungkan upaya pemeriksaan.
https://news.republika.co.id/berita/...asnya-siswi-sd



Polisi Dalami Dugaan Motif Perundungan dalam Kasus Tewasnya Siswi SD di Jaksel
Sejauh ini sudah ada empat orang saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut.

   
Ilustrasi.Foto: Dok www.freepik.com
Ilustrasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Selatan mendalami motif dari kasus dugaan bunuh diri siswi SD, yang melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Sejauh ini sudah ada empat orang saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut.

"Untuk saat ini kami sudah melakukan pemeriksaan empat orang saksi. Dua orang guru dan dua orang murid," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro kepada Republika.co.id, Rabu (27/9/2023).

Bintoro menjelaskan, pemeriksaan saksi-saksi telah dilakukan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) pascaperistiwa melompatnya korban, Selasa (26/9/2023). Namun, dari keterangan para saksi, kepolisian belum bisa menyimpulkan motif dari aksi yang bersangkutan.

Kepolisian juga sudah melakukan pengecekan dari kamera tersembunyi atau CCTV. Dari hasil rekaman CCTV, ada dugaan ke arah aksi percobaan bunuh diri.

"Masih belm kita simpulkan (motif korban melakukan aksi percobaan bunuh diri), karena yang jelas kan butuh tahapan-tahapan proses pemeriksaan. Kalau sudah terang baru kita sampaikan," kata dia menjelaskan.

Saat disinggung adanya indikasi perundungan atau bullying, Bintoro menegaskan dirinya belum bisa menyimpulkan. "Sejauh ini kami belum dapat (soal bullying), kami dalami dulu. Belum ada dugaan sementara, intinya kami masih mendalami peristiwa ini," kata dia.



Bintoro telah mengonfirmasi siswi SD yang meninggal dunia di lingkungan sekolahnya bukan terjatuh, melainkan melompat dari lantai 4. Mulanya kepolisian menyebut korban terjatuh saat tengah bermain di pilar lantai 4 sekolahnya. Korban diketahui sempat dilarikan ke RSUP Fatmawati Jakarta Selatan, tetapi nyawa korban akhirnya tidak dapat tertolong.
https://news.republika.co.id/berita/...i-sd-di-jaksel




Dukung Usut Jatuhnya Siswi, KPAI: Sekolah Harus Penuhi Standar Aman
KPAI mendukung pengusutan tewasnya siswi dan minta sekolah harus penuhi standar aman.

Suasana tempat kejadian siswi kelas 6 SD yang diduga terjatuh dari lantai 4 SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023). Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (26/8/2023) kemarin saat jam sekolah. Sementara pihak Polres Metro Jakarta Selatan telah memulai penyelidikan dengan mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya rekaman CCTV, kursi yang digunakan untuk memanjat dan empat orang saksi diantaranya dua orang guru dan 2 orang teman dekat korban.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyerahkan pengungkapan kasus tewasnya siswa berinisial SR yang terjatuh dari lantai 4 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 06 Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Selasa (26/9), ke Polres Metro Jakarta Selatan.

"Terkait penanganan kasus secara proses hukum kami serahkan pada Kepolisian dan PPA Polres Jaksel untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Komisioner KPAI Aris Adi Leksono saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Aris juga mendukung dan terus mengawasi proses ini. "Kami akan berkoordinasi dengan Polsek, Polres dan Sudindik seterusnya," katanya.

Aris menambahkan, pihaknya juga telah mengevaluasi bangunan sekolah tersebut dengan melihat sekeliling sekolah tersebut. "Kami tadi melihat sampai lantai atas, fasilitas di ruang kelas, meja dan seterusnya, memenuhi standar keamanan anak," katanya.


Pihaknya juga melihat tangga sekolah tersebut. "Juga tangganya kita lihat semua dan ketinggian gedung perlu jadi perhatian untuk mengkaji bagaimana desain ketinggian dari sekolah yang aman dan nyaman buat anak-anak," katanya.

Mengenai informasi bahwa korban sebelumnya dirundung, Aris menyerahkan ke pihak Kepolisian untuk menyelidikinya. Saat ini masih proses penyelidikan bahkan diberikan kesempatan pada pihak Kepolisian untuk menyelidiki hal ini.

Tentu sudah komitmen pihak sekolah dan suku dinas (sudin) juga akan membantu semaksimal mungkin. "Pastinya belum bisa disimpulkan motif yang mendalam seperti apa," katanya.

KPAI juga berharap agar video yang sempat viral tersebut untuk bisa dihentikan atau tidak lagi disebarluaskan karena itu bisa membuat trauma kepada keluarga korban.

"Tentu harapannya suasana ini bisa kembali kondusif sehingga ada 314 anak lainnya bisa kembali belajar dan rencananya Pak Kasudin sampaikan di hari Jumat anak-anak lainnya akan belajar secara normal," katanya.

Kepolisian Sektor (Polsek) Pesanggrahan, Jakarta Selatan, melakukan observasi untuk mencari penyebab seorang siswa kelas 6 SD berinisial SR terjatuh dari lantai 4 Gedung SDN 06 Pesanggrahan.

"Yang jelas, almarhum terjatuh dari lantai 4, cuma sebab musabab dia jatuh itu, kita lakukan observasi," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pesanggarahan Iptu Purwaditya saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (26/9).

Purwaditya juga menjawab mengenai informasi yang beredar di grup perpesanan WhatsApp (WA) mengenai korban menjadi korban perundungan.

"Tidak boleh kita katakan seperti itu. Izinkan kami untuk bekerja dulu, nanti kalau seandainya ada yang kami temukan di lapangan, nanti kami informasikan kembali," katanya.
https://news.republika.co.id/berita/...i-standar-aman

Selasa lalu dapat kabar anak SD terjatuh dari lantai 4 di grup pengajar les...
Sekarang kaget ternuaya anak perempuan tersebut ternyata bunuh diri dari gerak-gerik CCTV yang ditemukan polisi...
Dulu waktu masih SD pernah dengar kakak kelas terjatuh dari lantai 3 gara-gara main di dekat jendela,. Masih hidup sih (seinget aku)
madjoeki
pesulap.merah
aloha.duarr
aloha.duarr dan 7 lainnya memberi reputasi
8
682
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan