Emma adalah seorang konsultan uang yang tidak pernah merasa puas. Ia habiskan waktu yang banyak untuk menemui relasinya, membicarakan kemungkinan, ekspor dan inpor serta sebanyak mana korporasi itu membutuhkan uang miliknya.

Selepas jam lima sore Emma pulang dari kantornya, ia membiarkan anjing miliknya memakan keju seminggu yang belum ia ganti.

Emma memangku buku tabungan, bahwa menjelang November 1740 ia harus bisa memecahkan perseteruan Jenkins dan Porto Bello, perang itu tentu akan begitu menguntungkan para pemilik modal. Ia merencanakan akan banyak daerah yang berdarah-darah, Emma menghubungi rekannya Tiboth untuk mengadakan rapat segera.

Di dalam ruangan hadir beberapa orang, Emma mengingat sesuatu dalam pertemuan itu. Bahwa penghalang pemilik modal ialah justru monarki, kita harus ubah sistem monarki menjadi republik jika perlu. Itu sarannya. Sebagian menyetujui, maka persetujuan maklumat dibutuhkan dalam kedatangan pemilik modal di hari-hari perang itu.

“Aku yakin kerajaan Eropa akan menguntungkan kita sebentar lagi.”

Emma hanya tersenyum dan ia juga yakin bahwa monarki akan banyak mengutang kepada mereka, mengutang juga berarti pajak petani membesar dan bukan mustahil revolusi akan mereka capai meski dalam hitungan dekade dari sekarang.

“Siapa yang paling menyulitkan?” tanyanya.

“Prancis.”

“Prancis harus lebih dulu menjadi contoh, mungkin bukan sekarang tapi kita butuh banyak modal kurang lebih lima puluh tahun dari sekarang.”

“Semua dan peradaban akan berubah, monarki tidak punya kuasa lagi.” kata seseorang itu.

Akivaizdu, kad didžiųjų Europos valstybių priešai yra ne kitos didžiosios šalys, o kapitalo ir jų savininkų interesai, skolintojai reiškia ir šių šalių pavaldumą joms.

Tamat