Satria Mahathir, Agan dan Sista yang aktif di media sosial pasti tidak asing dengan sosok pemuda yang tengah viral di berbagai platform ini.

Sosok Satria Mahathir pertama kali viral dan dikenal adalah saat statement-nya yang penuh kontroversi beredar di media sosial. Cuplikan video pernyataan Satria Mahathir yang mengaku ogah punya pacar dengan HP android menuai berbagai respon tanggapan warganet bahkan juga dari para Selebgram ternama yang merasa risih dengan adanya statement Satria Mahathir tersebut.

Tidak berhenti disitu GanSis, setelah viral dengan pernyataan yang penuh dengan kontroversial tersebut Satria Mahathir diundang di podcast-podcast besar seperti podcast Curhat Bang Denny Sumargo, dan juga podcast dari dr. Richard Lee dimana pembahasannya mengungkap tentang kisah hidup Satria Mahathir.

Pada setiap video podcast diketahui Satria Mahathir menceritakan kisah kelam kehidupannya. Di usianya yang masih sangat muda yaitu 20 tahun, Satria Mahathir sudah berstatus sebagai seorang duda anak satu karena menikah di usia 16 tahun sebab sang pacar hamil diluar nikah dan mereka bercerai karena Satria atau yang biasa dipanggil Pupa tersebut berselingkuh dengan wanita lain.

Bukan hanya itu, Satria Mahathir juga pernah dipenjara dan direhabilitasi sebab penyalahgunaan narkoba, dan dia juga mengaku telah meniduri kurang lebih 28 orang wanita dan dirinya mengaku bangga bisa melakukan hal tersebut.

Diketahui Satria Mahathir adalah anak dari seorang mantan Polisi jenderal bintang dua, dan ibunya seorang mantan model yang juga merupakan seorang bandar narkoba.

Cerita-cerita nakal dan kelam tersebut diceritakan oleh seorang anak usia 20 tahun dengan rasa bangganya. Terlepas perbuatan itu salah, Satria Mahathir tidak ragu untuk berbagi cerita hidupnya untuk dikonsumsi oleh publik.

Tentu saja statement dan pernyataan dari Satria ini ditanggapi oleh warganet. Melihat memang apa yang diceritakan Satria Mahathir sangat kontroversial dan mungkin jarang dialami oleh anak-anak muda seusianya.

Lantas apakah pantas menceritakan kisah hidup yang buruk dan kenakalan di media sosial seolah-olah menormalisasi hal tersebut?
Mari kita bahas bersama GanSis.

Menceritakan arau berbagi kisah hidup kelam dan kenakalan-kenakalan usia muda di media sosial, menurut TS pribadi tentu saja ini dapat dipandang dari beberapa sudut pandang penilaian GanSis.

Jika kita ingin melihat hal ini sebagai hal positif, maka kita akan mendapatkan pelajaran untuk tidak melakukan hal-hal serupa karena ada resiko yang harus ditanggung dari setiap apa yang diperbuat.

Hanya saja dari sudut pandang penilaian yang berbeda tentu bercerita tentang kenakalan dan masa kelam hidup ini juga membawa dampak negatif GanSis.
Adanya cerita-cerita yang seperti ini kemungkinan bisa membawa seseorang untuk ikut coba-coba merasakah hal serupa dengan maksud menambah pengalaman atau penasaran ingin ikut merasakan dari apa yang telah seseorang alami dimana itu terlihat menarik dan penuh tantangan.

Melihat dua sudut pandang penilaian ini tentu saja Agan Sista berhak memutuskan mana yang lebih baik, karena setiap orang mempunyai pandangan berbeda dalam menilai sebuah kejadian termasuk dengan adanya fenomena pamer kenakalan di media sosial.

Bagaimana, apakah Agan Sista memiliki pandangan yang berbeda?
Silakan berikan tanggapan kalian dibawah!