- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Aktivis Kemanusiaan’ itu Gugur Ditembak OPM


TS
mabdulkarim
Aktivis Kemanusiaan’ itu Gugur Ditembak OPM

03 Sep 2023, 05:00 WIB
Pegiat HAM Papua mendesak pembunuhan Michelle Kurisi Doga diusut tuntas.
Oleh BAMBANG NOROYONO
Entah apa yang terjadi di Jayawijaya, Papua Pegunungan, pada 22 Agustus 2023 lalu. Hari itu, Michelle Kurisi Doga, seorang perempuan muda asal wilayah Lapago berkeluh kesah di akun Instagram-nya. Dalam unggahannya, ia terkesan selepas menemui sekelompok warga asli Papua di lokasi tersebut. Sepulang dari menemui warga, ia telantar di tengah antah berantah.
“Menangis... Ketika saya turun dan langsung berhadapan dengan masyarakat yang sudah tidak percaya kepada negara, masyarakat yang sudah sakit hati terhadap bangsa Indonesia, semua supir menolak mengantarkan saya karena sudah ada peringatan bahwa perempuan atas nama Michelle Kurisi Doga harus kembali, saya diturunkan di tengah hutan belantara, saya disuruh jalan pulang sendiri ketika mobil pergi jauh dari saya, saya menangis sejadi-jadinya, saya menangis berteriak Tuhan saya ingin menggapai mimpi dan cita-cita saya untuk perempuan dan anak saya sudah mengorbankan semua hal termasuk hati dan perasaan saya kenapa saya ditolak, saya jalan kaki dan sandar di batu tersebut lalu menangis hampir 5 jam....” demikian tulis Michelle.
“Lalu ada satu hamba Tuhan dan satu bapak jalan mendekati saya dan bawa saya ke sebuah honai disana saya izin kembali ke batu tersebut dan saya menamai batu tersebut BATU MENANGIS.!!! Tuhan memberkati seluruh aktivis perempuan dan anak di seluruh dunia,” ia melanjutkan menulis dalam unggahan itu.
Tak ada lagi unggahan baru setelah 22 Agustus itu. Sekitar sepekan kemudian, beredar video yang dilansir Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM). Michelle ditembak mati.

Dalam unggahan-unggahan media sosialnya, Michelle terlihat sedemikian peduli dengan nasib perempuan, utamanya di Papua. Ia terlihat menghadiri seminar soal perempuan, belajar, serta turun ke lapangan menemani langsung warga di pegunungan tengah Papua.
Namun, TPNPB punya tudingan lain. Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengaku pihaknya bertanggungjawab atas gugurnya Michelle. Pembunuhan Michelle dilakukan oleh TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma Batalyon Egisu pada Selasa (28/8/2023). Menurut Sebby, pembunuhan terhadap Michelle dilakukan di Kimbim, di Jayawijaya, Papua Pegunungan dengan cara ditembak.
“Pasukan TPNPB dari Batalyn Egisu Kodap III Ndugama-Derakma berhasil tembak mati Michelle Kurisi Ndoga,” begitu kata Sebby melalui pesan singkat, Jumat (1/9/2023). Sebby mengatakan, pembunuhan terhadap Michelle, terkait dengan kegiatan intelijennya selama ini. Sebby menegaskan, dari laporan yang diterima olehnya, Michelle adalah anggota intelijen pasukan TNI-Polri.
Otoritas keamanan Indonesia itu, kata Sebby, menggunakan Michelle sebagai perempuan asli Papua, untuk pengambilan data tentang masyarakat di Kenyam, Nduga. Pengambilan data-data tersebut, kata Sebby, dengan tujuan untuk mencari keberadaan para anggota kelompok pasukan Papua Merdeka. Sebby menegaskan, TPNPB-OPM tak pandang bulu tentang siapapun yang kedapatan turut membantu, apalagi menjadi mata-mata pihak TNI-Polri di Papua.

Theo mengatakan, saat ini ada informasi dari dua pihak terkait pembunuhan Michelle tersebut. Klaim dari kelompok separatisme yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap Michelle mendalilkan perbuatan keji itu dilakukan atas dasar tuduhan aktivis tersebut, adalah anggota intelijen dari aparat keamanan Indonesia. Theo mengatakan, aktivitas Michelle tidak ada kaitannya dengan kegiatan intelijen. Kata Theo, Michelle adalah orang asli Papua yang peduli dengan situasi dan kondisi sosial masyarakat di Nduga.
Sementara dari pihak otoritas keamanan Tentara Nasional Indonesia (TNI), maupun Polri, kata Theo menyampaikan bantahannya tentang Michelle, yang bukan bagian dari misi intelijen. Namun pihak keamanan menerangkan, Michelle terbunuh, lantaran aktivitasnya belakangan yang mencoba menemui kelompok TPNPB di Nduga. Theo menegaskan, versi pihak keamanan tersebut harus terungkap tentang, apa serta siapa yang memberikan misi berbahaya tersebut.
“Semua pihak (OPM dan TNI maupun Polri) memberikan informasi yang membingungkan. Kalau dia ada misi (intelijen), seharusnya dia (Michelle) terpantau setiap keberadaannya, sehingga tidak terjadi pembunuhan. Dan siapa yang memerintahkan dia (untuk bertemu OPM). Dia (Michelle) masyarakat biasa yang peduli dengan masyarakat pengungsian di Nduga, kenapa harus dilakukan pembunuhan,” begitu kata Theo. “Semua pihak harus bertanggung jawab,” kata Theo menambahkan.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel (Letkol) Johanis Parinussa menegaskan, Michelle adalah masyarakat biasa yang beraktivitas membantu masyarakat pengungsian di Nduga. Johanis memastikan, kegiatan aktivis Michelle, tak ada kaitannya dengan operasi intelijen TNI. “TNI tidak pernah menjadikan orang-orang asli Papua, sebagai agen, intel, atau mata-mata. Korban adalah murni masyarakat sipil,” begitu ujar Johannis. Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny Prabowo, pun mengatakan serupa.
Polda Papua, kata Kombes Benny berjanji untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan terhadap Michelle tersebut. “Kami dari kepolisian, sangat prihatin dan kehilangan yang dialami oleh keluarga. Dan kami berkomitmen untuk terus melakukan penyelidikan terkait kasus (pembunuhan) ini untuk mengungkap siapa pelaku kejahatan terhadap korban ini,” begitu kata Kombes Benny melalui pers rilis yang diterima wartawan di Jakarta, pada Jumat (1/9/2023).
Kabid Dokkes Polda Papua Kombes dr Nariyana mengatakan tim dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara telah melaksanakan otopsi terhadap jenazah Michele Kurisi Doga. "Otopsi masih berlangsung di RS Bhayangkara Jayapura," katanya saat dihubungi Antara di Jayapura, Jumat malam.
Ia menjelaskan otopsi dilaksanakan sejak pukul 18.00 WIT dengan mengerahkan tiga dokter, salah satunya dokter forensik. Setelah selesai dilaksanakan pihaknya akan langsung menyerahkan jenazah le pihak keluarga sehingga dapat dimakamkan. "Kemungkinan sekitar pukul 22.30 WIT jenazah akan diserahkan ke keluarga," kata Nariyana.
Kapolres Jayawijaya AKBP Hari Wibowo Purnomo secara terpisah mengakui, korban meninggal akibat ditembak dan jenazahnya ditemukan Kamis (31/8) di Kampung Koloyak, Distrik Kolowa, Kabupaten Lanny Jaya. Saat ditemukan, katanya, kondisi jenazah sudah dikubur dan ditutupi pepohonan.
[url]https://www.republika.id/posts/44992/‘aktivis-kemanusiaan’-itu-gugur-ditembak-opm[/url]
Masyarakat Nduga sudah tidak percaya lagi Indonesia kata mediang Michelle

terors bunuh Michelle tapi sampai sekarang nggak bakal bunuh pilot NZ






agusn6778 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
555
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan