- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Demokrat Sebut Anies-AHY Tinggal Deklarasi, Disalip Paloh Bikin Duet Anies-Muhaimin


TS
411.212
Demokrat Sebut Anies-AHY Tinggal Deklarasi, Disalip Paloh Bikin Duet Anies-Muhaimin
Quote:

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat menyatakan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sebenarnya sudah sepakat dan tinggal mendeklarasikan pasangan bakal calon presiden dan bacawapres Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Akan tetapi, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh justru dinilai membuat keputusan sepihak dengan memasangkan Anies dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus Anggota Tim 8, Teuku Riefky Harsya, sesuai dengan mandat yang telah diberikan oleh ketiga ketua umum partai politik, Anies memutuskan untuk memilih AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat sebagai bakal cawapresnya pada 14 Juni 2023.
Surat mandat itu, kata Rifky, masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan AHY.
"Nama Ketum AHY ini telah disampaikan kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis
tertinggi masing-masing partai, dalam hal ini langsung kepada Surya Paloh, Salim Segaf
Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo
Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat," kata Rifky melalui keterangan pers yang disampaikan di Jakarta pada Kamis (31/8/2023).
Rifky mengatakan, saat itu ketiga pimpinan parpol yang tergabung dalam KPP menerima keputusan Anies menggandeng AHY sebagai bacawapres dan tidak terjadi penolakan.
Kemudian, kata Rifky, Anies dan Tim 8 telah merencanakan beberapa kali waktu deklarasi bakal cawapres. Namun, rencana deklarasi itu tidak pernah terwujud.
Rifky menduga penundaan deklarasi bakal cawapres itu karena Anies lebih patuh kepada Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi.
"Ini jelas mengganggu dan melanggar prinsip kesetaraan (equality) dalam koalisi," ujar Rifky.
Rifky mengatakan, Anies disebut menuliskan keputusan dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada AHY pada 25 Agustus 2023.
Inti dari surat itu, kata Rifky, ialah meminta secara resmi agar AHY bersedia untuk menjadi bakal cawapres Anies.
Akan tetapi, Rifky melanjutkan, di tengah proses finalisasi kerja parpol anggota KPP bersama Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan.
Sebab menurut Rifky, pada Selasa, 29 Agustus 2023, malam bertempat di Nasdem Tower, secara sepihak Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.
"Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya," ucap Rifky.
Rifky mengatakan, Partai Demokrat kecewa dan merasa dikhiatani dengan keputusan Anies yang menerima usulan Surya Paloh buat berduet dengan Muhaimin Iskandar.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," papar Rifky.
https://nasional.kompas.com/read/202...kin-duet-anies
antara pegang kartu atau mencoba realistis kemungkinan klo Ahy d pilih nasdem minggat gak jadi nyapres.. atau ngeprank 2 partai tapi d tambah pkb gabung tetep bisa nyapres...







casper69 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.3K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan