Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Soal Cadangan Nikel di RI Menipis, Bahlil: Di Papua Masih Banyak

Soal Cadangan Nikel di RI Menipis, Bahlil: Di Papua Masih Banyak

Kompas.com - 29/08/2023, 19:40 WIB Lihat Foto Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam pertemuan AIA Council Meeting di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/8/2023).(Dokumentasi Kementerian Investasi) Penulis Haryanti Puspa Sari | Editor Akhdi Martin Pratama

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian ESDM menyebutkan bahwa estimasi cadangan nikel Indonesia hanya cukup untuk 15 tahun tergantung pada laju konsuminya.

Menanggapi ha tersebut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, belum ada kajian teknis untuk menyatakan cadangan nikel RI hanya cukup sampai 15 tahun.

"Belum ada satu kajian teknis yang menyatakan bahwa 15 tahun itu kan baru persepsi saja," kata Bahlil ditemui usai acara Membangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik di Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2023).

Bahlil mengatakan, saat ini, cadangan nikel Indonesia di Papua sangat melimpah. Karenanya, ia meminta, sejumlah pihak tak perlu khawatir dengan cadangan nikel Indonesia.

"Jadi saya enggak yakin 15 tahun, masih banyak. Di Papua itu masih banyak nikel. Jadi saya pikir bahwa apa yang dikhawatirkan 15 tahun itu enggak benar," ujarnya.

Dikutip dari kontan.co.id, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong eksplorasi baru untuk meningkatkan cadangan nikel di Tanah Air. Sejalan dengan itu, Kementerian ESDM juga mengungakpakn, sudah ada ada badan usaha yang berminat melakukan kegiatan eksplorasi baru di kawasan lapangan hijau atau green field.

Menurut data dari Badan Geologi, per Desember 2020, sumber daya nikel yang masih tersedia sebesar 13,7 miliar ton bijih, dengan total cadangan terbukti sebesar 4,6 miliar ton bijih.

Staf Khusus Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM, Irwandy Arif menjelaskan, berbagai pihak memiliki perhitungannya sendiri soal cadangan nikel Indonesia.

Ada sejumlah pihak yang mengatakan cadangan hanya cukup untuk 7 tahun, 10 tahun, bahkan 15 tahun tergantung laju konsuminya.

“Lamanya cadangan nikel ini tergantung juga penemuan cadangan baru dari eksplorasi. Jadi namanya dinamika itu terjadi, tidak pasti 7 tahun, ada perkembangan-perkembangan,” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (18/8/2023).

: https://money.kompas.com/read/2023/0...-masih-banyak.
Masih banyak di Papua tapi bisa jadi konflik adat dengan masyarakat setempat dan diprovoksi aktivis...
areszzjayAvatar border
aldonisticAvatar border
bukan.bomatAvatar border
bukan.bomat dan 4 lainnya memberi reputasi
5
807
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan