Tim detikNews - detikSumut
Minggu, 27 Agu 2023 10:33 WIB

Foto: Polisi mengumumkan hasil tes DNA 2 bayi yang tertukar di Bogor. Hasilnya, kedua bayi itu dinyatakan tertukar dari orang tua kandungnya. Hal itu disampaikan AKBP Rio Wahyu Anggoro (Rizky AM/detikcom)
Bogor - Terungkap dua bayi di Bogor benar-benar tertukar selama satu tahun. Bayi tersebut tertukar saat dilahirkan di rumah sakit. Terungkapnya hal tersebut usai kedua keluarga bayi melakukan tes DNA.
Meski sudah satu tahun merawat bayi yang tertukar tersebut, ternyata keluarga bayi sudah menaruh kecurigaan bahwa bayinya tertukar. Ibu salah satu bayi, Siti Mauliah, asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat curiga bahwa bayinya tertukar setelah melahirkan di rumah sakit di Bogor, 18 Juli 2022. Kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho mengatakan kecurigaan bayi tertukar berawal dari gelang.

"Ketika hari keduanya dikasih bayi lagi, sudah merasa aneh karena secara psikologis mungkin merasa beda pas nyusui di hari kedua," kata Rusdy saat dihubungi wartawan, Kamis (10/8/2023).

Siti melahirkan bayinya secara caesar. Ia dan si bayi pun akhirnya pulang ke rumah usai menjalani perawatan selama 3 hari di rumah sakit. Namun, seorang suster datang dan menanyakan apakah Siti adalah ibu dari pasien atas nama bayi lain.

"Kemudian, hari ketiga, ketika mau pulang, susternya ke rumah, 'Ini atas nama ibu yang pasien B ya?' (dijawab) 'Oh nggak, atas nama Ibu Siti Mauliah'. Di situ mulai tertukar ternyata gelangnya. Namun, saat itu suster bilang ini cuma jatuh aja atau tertukar (gelangnya)," jelasnya.

Mulai dari situ, Siti merasa semakin ganjil. Ia pun mencoba mengkonfirmasi ke rumah sakit, namun jawaban rumah sakit hanya gelang bayinya yang tertukar.

"Di situ klien kami baru sadar, kok atas nama pasien yang lain ya. Dikonfirmasi, alasan rumah sakit itu hanya ketukar gelang. Sampai berlarut sampai setahun ini," ucapnya.

Akhirnya pihak Siti melakukan tes DNA untuk membuktikan kecurigaannya dan terbukti hasil tes DNA menunjukkan bayi yang dirawatnya bukan anak kandungnya.

"Betul, ketika tes DNA di lab Cempaka Putih, Jakarta, hasilnya bahwa bayi yang ada di klien kami itu bukan bayinya," tuturnya.

Usai mengetahui hal tersebut, Siti meminta pertanggungjawaban rumah sakit. Namun setelah setahun lebih tak ada kejelasan hingga akhirnya ia melapor ke Unit PPA Polres Bogor.

Sempat menghadirkan pihak yang diduga bayinya tertukar dengan Siti, namun pihak satunya tidak mau tes DNA. Sehingga pihaknya membuat aduan ke polisi.

"Jadi kita minta ke rumah sakit untuk bertanggung jawab, mencoba menghadirkan pihak yang satu lagi, namun pihak satu lagi nggak mau tes DNA. Akhirnya kita buat aduan ke polres Bogor Unit PPA untuk minta penyelesaian dari kepolisian," ungkap Kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho.

Polisi pun memeriksa sejumlah saksi dari pihak rumah sakit dan akhirnya dilakukan tes DNA keduanya. Usai tes DNA terbukti kedua bayi benar tertukar.

"Ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor yang diwakili oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam jumpa pers di Bogor, Jumat (25/8/2023).

https://www.detik.com/sumut/berita/d...ingga-tes-dna.

Untung baru ketahuan setahun setelah tertukar, buka pas anak sudah balita atau sekolah SD kayak di sinetron atau cerita-cerita.