- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
APAKAH AGAMA BISA SERASIONAL INI? Guru Gembul dan Pemikirannya Tentang Agama


TS
achanyoe
APAKAH AGAMA BISA SERASIONAL INI? Guru Gembul dan Pemikirannya Tentang Agama
Quote:
Malam gan gimana kabarnya? sehat-sehat semua ya.
Tau guru gembul? ane lagi mau nulis tentang beliau nih. Jujur beliau itu ngasih insight baru tentang kehidupan beragama. Buat yang belum tau wajib banget baca thread ini. Yuk kepoin....
Tau guru gembul? ane lagi mau nulis tentang beliau nih. Jujur beliau itu ngasih insight baru tentang kehidupan beragama. Buat yang belum tau wajib banget baca thread ini. Yuk kepoin....
APAKAH AGAMA BISA SERASIONAL INI? Guru Gembul dan Pemikirannya Tentang Agama
Quote:
Saya bisa dibilang kenyang dengan banyak pemahaman dalam beragama. Terkhusus agama islam. Saya dibesarkan oleh keluarga NU, Tidur di masjid Muhammadiyah. Mabit dengan ustadz salafi, berpacaran dengan anggota LDII, bahkan sampai membaca buku karangan Imam Samudra. Mungkin hanya kurang mut’ah bersama Wanita syiah saja. Bagian terakhir bercanda saja ya, karena praktek mut’ah sangat merugikan Wanita, dan harusnya tidak boleh dilegalkan oleh kepercayaan manapun.


Quote:
Kadang saya juga bertanya-tanya, dengan semua pengalaman itu saya toh hari ini tidak benar-benar menjadi agamis. Mungkin kisah hidup saya yang pilu penuh tragedi membuat saya belum berhenti memikirkan kemana Tuhan akan membawa saya. Sambil berharap ditengah terombang-ambingnya saya dalam mencari jatidiri, Tuhan tidak memasukan saya ke dalam nerakanya. Walaupun jujur sampai detik ini saya masih bingung bagaimana saya bisa masuk surga, jika masih seperti Sekarang.
Dalam perjalanan saya mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan rumit di kepala. Saya bermuara di sebuah konten youtube milik Guru Gembul. Entah ini nasib sial atau keberuntungan, lagi-lagi jawabannya baru bisa kita ketahui setelah kita mati. Saya habiskan hari-hari untuk mendengarkan dia bercerita. Dalam hati bergumam mengapa kok seorang guru bisa seustadz ini, dan seorang ustadz bisa seguru ini. Maksudnya dia mengaku guru tapi membicarakan hal yang harusnya hanya disampaikan seorang ustadz. Tapi juga dia memiliki ilmu yang juga dipunyai seorang ustadz meskipun dia mengaku hanya seorang guru.
Dalam perjalanan saya mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan rumit di kepala. Saya bermuara di sebuah konten youtube milik Guru Gembul. Entah ini nasib sial atau keberuntungan, lagi-lagi jawabannya baru bisa kita ketahui setelah kita mati. Saya habiskan hari-hari untuk mendengarkan dia bercerita. Dalam hati bergumam mengapa kok seorang guru bisa seustadz ini, dan seorang ustadz bisa seguru ini. Maksudnya dia mengaku guru tapi membicarakan hal yang harusnya hanya disampaikan seorang ustadz. Tapi juga dia memiliki ilmu yang juga dipunyai seorang ustadz meskipun dia mengaku hanya seorang guru.
Quote:
Kemampuan deduktif Guru Gembul tidak perlu diragukan lagi. Dia begitu kritis terhadap banyak hal, termasuk dalam agama. Begitu banyak literatur yang dia baca, disetiap kontennya selalu ia selipkan sumber agar apa yang dia sampaikan dapat dipertanggung jawabkan. Saat membahas agama saya hanya bisa menyimpulkan, bahwa dia berusaha merasionalkan agama sebisa mungkin sesuai pengetahuannya. Walaupun kadang saya juga bergumam dalam hati apa ia agama bisa dirasionalkan se extrem pemikiran guru gembul?


Quote:
Tapi dia membawa dalil-dalil. Bahkan bukan cuma itu, dia juga melampirkan bukti catatan Sejarah. Disiplin ilmu lain seperti, sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi juga ia sajikan bersamaan dengan statementnya saat membahas tema tertentu tentang agama. Jujur sulit untuk membantah setiap pernyataan Guru Gembul. Karena dibutuhkan lebih banyak ilmu pengetahuan yang kita punya. Kita juga tidak bisa membantahnya bermodalkan pengetahuan agama saja, yang ada malah akan jadi debat kusir nantinya.


Quote:
Meski saya masih berusaha membantah banyak sekali statement beliau. Tapi kesimpulan akhirnya, membuat saya berpikir untuk mendukug saja apa yang beliau sampaikan. Karena sebenarnya tujuan Guru Gembul hanya dua. Kedamaian umat beragama dan mencerdaskan manusia. Dia hanya tidak mau kita capek-capek ribut tentang bagaimana cara beragama yang benar, dan fokus menciptakan kehidupan yang damai berisikan manusia-manusia cerdas.
Saya berharap tidak ada yang perlu membenci beliau jika memang tak setuju dengan pemikirannya. Karena perbedaan pemahaman beragama pasti terjadi. Tinggal kita pilih saja mau meyakini pemahaman yang mana. Tak perlu ribut-ribut untuk mencari siapa yang benar. Karena pada akhirnya toh semuanya ada di posisi yang sama. Baru tau siapa yang benar setelah dikumpulkan dihari kiamat tiba. Pertanyaannya bagaimana jika nanti ternyata semua benar kecuali yang ribut di dunia? Who Knows kan?
Saya berharap tidak ada yang perlu membenci beliau jika memang tak setuju dengan pemikirannya. Karena perbedaan pemahaman beragama pasti terjadi. Tinggal kita pilih saja mau meyakini pemahaman yang mana. Tak perlu ribut-ribut untuk mencari siapa yang benar. Karena pada akhirnya toh semuanya ada di posisi yang sama. Baru tau siapa yang benar setelah dikumpulkan dihari kiamat tiba. Pertanyaannya bagaimana jika nanti ternyata semua benar kecuali yang ribut di dunia? Who Knows kan?
Quote:
Sumber 1
Sumber 2 : Hasil pemikiran sendiri
Sumber 2 : Hasil pemikiran sendiri






bukan.bomat dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.3K
Kutip
49
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan