Jakarta, CNBC Indonesia - China menjadi negara pemborong crude palm oil (CPO) RI di tengah pelemahan permintaan dari Eropa. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut, sepanjang 2022, Indonesia mengekspor CPO ke China sebesar 6,35 juta ton.

Catatan tersebut membuat Negeri Tirai Bambu memimpin klasemen negara tujuan ekspor sawit RI, mengungguli India dengan 5,54 juta ton. Bahkan China menjadi pasar potensial sawit Indonesia.

"China pasar cukup besar di kita," kata Ketua GAPKI Eddy Martono di Grand Hyatt Jakarta, mengutip CNN Indonesia, Selasa (22/8).
Baca: Berkat 7 Saham Ini, IHSG Ngegas & Balik Ke 6.900-an Lagi

Meski mendapatkan banyak permintaan dari China, Eddy menyebut Indonesia harus tetap menjaga kestabilan permintaan pasar utama sawit RI. Ia dengan spesifik mewanti-wanti agar jangan sampai permintaan India menurun.

"Sawit kita benar-benar karunia Allah. India mungkin sehebat-hebatnya dia menanam juga pasti produksinya juga terbatas. Karena memang yang paling cocok sawit itu Indonesia-Malaysia, di sekitar khatulistiwa. Mereka (India) mungkin bisa (menanam sawit), tapi produktivitas tidak bisa seperti kita," terang Eddy selepas acara.

Eddy menyebut, dalam dua bulan terakhir ekspor minyak kelapa sawit RI naik ke negara-negara, seperti China, Bangladesh, dan Belanda. Sedangkan penurunan permintaan datang dari India, Italia, Malaysia, Pakistan, dan AS.

Pada Januari 2023 total ekspor CPO RI mencapai 2,94 juta ton. Angka tersebut turun sedikit pada Februari lalu menjadi 2,91 juta ton.
Baca: 5 Crazy Rich RI Masuk Politik, yang Paling Tajir Bikin Kaget

Eddy mengatakan penurunan ekspor sawit terjadi karena harga saat ini rendah. Selain itu, rasio antara Domestic Market Obligation (DMO) dengan ekspor naik dari 1:8 menjadi 1:6 yang membuat beban ekspor bertambah.


Mantap
China keren ga sih menurut kaskuser?
Dukung terus China & Indonesia