- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pria di Medan Tewas Dianiaya Perampok saat Ingin Belikan Emak STB


TS
riley.greene
Pria di Medan Tewas Dianiaya Perampok saat Ingin Belikan Emak STB
Pria di Medan Tewas Usai Dianiaya Perampok saat Ingin Belikan Emak Set Top Box






Suara Sumatera - Nahas dialami oleh Junaidi (42) warga Jalan Amaliun Medan. Niatnya ingin membelikan set top box agar emaknya bisa menonton televisi tak kesampaian. Pasalnya, Junaidi tewas usai diduga dianiaya perampok saat akan menjual televisi bekas miliknya. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Madani hingga akhirnya meninggal dunia.
Ayah alamrhum Junaidi, Poniran (70) mengatakan peristiwa yang dialami anaknya terjadi pada 6 Agustus 2023 malam. Awalnya Junaidi kasihan melihat emaknya tak bisa menonton televisi pasca pemerintah menghentikan siaran analog. Sehingga almarhum berniat menjual televisi bekas agar dapat membeli set top box.
"Awalnya almarhum mau menjual televisi bekas untuk membeli set top box agar emaknya biar bisa nonton," katanya melansir suarasumut.id, Rabu (16/8/2023).
Junaidi kemudian berangkat dari rumah dengan membawa televisi bekas untuk dijual dengan menggunakan becak motor (betor). Korban pun kelililing menawarkan televisi bekas itu ke daerah Pajak Sukaramai hingga Pajak Ular (Jalan Sutomo).
Tak lama berselang, datang dua orang pria dan mengatakan ada teman mereka yang hendak membeli televisi korban.
"Anak saya dibawa ke kuburan seputaran Jalan Krakatau Medan, pada malam hari, dekat lapangan Gajah Mada," ucapnya.
Sesampainya di sana korban disuruh menunggu. Saat situasi sepi, kedua pelaku menganiaya korban hingga tak sadarkan diri.
"Anakku sadar saat subuh, udah hilang becak dan televisinya. Bajunya juga gak ada, tinggal celana pendek aja," ungkapnya.
Dalam kondisi babak belur, korban yang memiliki dua orang anak ini berjalan kaki pulang ke rumahnya.
"Sampai sini saya juga gak tanda. Saya kira orang gila, rupanya anak saya," cetusnya.
Junaidi lalu menceritakan peristiwa yang dialaminya. Kala itu kondisi korban belum terlalu kritis.
"Sekitar tiga hari kemudian, kondisi anak saya semakin parah. Lalu dibawa ke Rumah Sakit Madani sudah koma. Almarhum mengalami luka memar di bagian punggung dan paling parah di paru-paru," jelasnya.
Hingga akhirnya Senin 14 Agustus 2023 dini hari, korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit. Korban lalu dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dikebumikan.
Personel Polsek Medan Timur sudah datang ke rumah duka korban untuk menindaklanjuti peristiwa yang dialami korban.
"Kalau ada mukzizat mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap. Polisi sudah datang dan mereka mau membantu," katanya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Timur AKP Budiman Simanjuntak mengaku belum mengetahui kejadian sebenarnya yang menimpa korban.
"Dapat informasi dari mana pun kita gak tahu," katanya.
Namun, pihaknya masih mendalami apakah dugaan perampokan yang merenggut nyawa Junaidi benar terjadi atau tidak.
"Saya pun bingung kalau ditanya soal perampokan di Jalan Krakatau, karena gak ada," ujarnya.
Saat ini pihaknya sudah memintai keterangan terhadap salah seorang warga yang menyebut korban meninggal usai dirampok.
"Kita tanya juga sama yang kasih keterangan (soal perampokan)," katanya.
https://sumatera.suara.com/read/2023...ak-set-top-box
peralihan siaran analog ke digital makan nyawa di medan
harusnya pemerintah bagikan paket STB+TIPI gratis ke semua warga medan, karena pemerintah sendiri sudah tahu kalau aktivitas apapun di medan sering mintak tumbal nyawa
Jalanan makin rawan terutama di medan maimun&medan kota, mujahid falaktullah farkir dan spsi makin ramai di kawasan ruko, dan anak2 sampah masyarakat al badur al aur lingkungan IV bantaran kali deli makin rajin lemparin dan manjat rumah warga
siskamling terpadu, sekat jalan, sekat biji, selfie prekman, dll ga da gaungnya, malah jauh tambah rawan di semua lingkungan di medan
CCTV perkotaan tinggal janji sorga, masang lampu pocong saja ga becus
Di medan sampai hari ini, semua kejahatan kaum jizyatullah al toaklullah berjalan dengan lancar,aman dan kondusif
Di jalan palangkaraya, supir truk bertengkar dengan jukir resmi asal al badur al aur bantaran kali deli, karena difalak duit bongkar muat 2x (dishub medan sangat doyan pilih SDM farkir dari cukilimin cukilimun al badur al aur bantaran kali deli)
Di jalan sutomo, dekat posko PP, bapak2 pakai peci bundar putih bau air got toaklullah pinggir rel, pada mungut duit 17 agustusan dari ruko ke ruko kafir tafeer
bocil2 anak fukiklimin fukiklimun al badur dan al aur lingkungan IV juga terlihat rajin lemparin dan manjat rumah2 warga dari jalan teratai ujung sampai jalan letjen suprapto seperti biyasah
Becak2 barang tanpa plat dan motor2 hoejabs dengan plat nomor ditutup kantong kresek hitam/ nomor dirusak (8 dikerik hitamnya jadi 3,dsb) ramai lalu lalang lawan arus di jalan multatuli, jalan letjen suprapto, jalan palang merah, dst
Semua aktivitas dan ibadah jizyah, maling, falak, narkoba dari jamaah kampung badur dan kampung aur lingkungan IV bantaran kali deli berjalan dengan harmonis, aman dan damai, dari zaman sebelum ane, Bob, kelen semua lahir, sampai hari ini






Suara Sumatera - Nahas dialami oleh Junaidi (42) warga Jalan Amaliun Medan. Niatnya ingin membelikan set top box agar emaknya bisa menonton televisi tak kesampaian. Pasalnya, Junaidi tewas usai diduga dianiaya perampok saat akan menjual televisi bekas miliknya. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Madani hingga akhirnya meninggal dunia.
Ayah alamrhum Junaidi, Poniran (70) mengatakan peristiwa yang dialami anaknya terjadi pada 6 Agustus 2023 malam. Awalnya Junaidi kasihan melihat emaknya tak bisa menonton televisi pasca pemerintah menghentikan siaran analog. Sehingga almarhum berniat menjual televisi bekas agar dapat membeli set top box.
"Awalnya almarhum mau menjual televisi bekas untuk membeli set top box agar emaknya biar bisa nonton," katanya melansir suarasumut.id, Rabu (16/8/2023).
Junaidi kemudian berangkat dari rumah dengan membawa televisi bekas untuk dijual dengan menggunakan becak motor (betor). Korban pun kelililing menawarkan televisi bekas itu ke daerah Pajak Sukaramai hingga Pajak Ular (Jalan Sutomo).
Tak lama berselang, datang dua orang pria dan mengatakan ada teman mereka yang hendak membeli televisi korban.
"Anak saya dibawa ke kuburan seputaran Jalan Krakatau Medan, pada malam hari, dekat lapangan Gajah Mada," ucapnya.
Sesampainya di sana korban disuruh menunggu. Saat situasi sepi, kedua pelaku menganiaya korban hingga tak sadarkan diri.
"Anakku sadar saat subuh, udah hilang becak dan televisinya. Bajunya juga gak ada, tinggal celana pendek aja," ungkapnya.
Dalam kondisi babak belur, korban yang memiliki dua orang anak ini berjalan kaki pulang ke rumahnya.
"Sampai sini saya juga gak tanda. Saya kira orang gila, rupanya anak saya," cetusnya.
Junaidi lalu menceritakan peristiwa yang dialaminya. Kala itu kondisi korban belum terlalu kritis.
"Sekitar tiga hari kemudian, kondisi anak saya semakin parah. Lalu dibawa ke Rumah Sakit Madani sudah koma. Almarhum mengalami luka memar di bagian punggung dan paling parah di paru-paru," jelasnya.
Hingga akhirnya Senin 14 Agustus 2023 dini hari, korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit. Korban lalu dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dikebumikan.
Personel Polsek Medan Timur sudah datang ke rumah duka korban untuk menindaklanjuti peristiwa yang dialami korban.
"Kalau ada mukzizat mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap. Polisi sudah datang dan mereka mau membantu," katanya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Timur AKP Budiman Simanjuntak mengaku belum mengetahui kejadian sebenarnya yang menimpa korban.
"Dapat informasi dari mana pun kita gak tahu," katanya.
Namun, pihaknya masih mendalami apakah dugaan perampokan yang merenggut nyawa Junaidi benar terjadi atau tidak.
"Saya pun bingung kalau ditanya soal perampokan di Jalan Krakatau, karena gak ada," ujarnya.
Saat ini pihaknya sudah memintai keterangan terhadap salah seorang warga yang menyebut korban meninggal usai dirampok.
"Kita tanya juga sama yang kasih keterangan (soal perampokan)," katanya.
https://sumatera.suara.com/read/2023...ak-set-top-box
peralihan siaran analog ke digital makan nyawa di medan

harusnya pemerintah bagikan paket STB+TIPI gratis ke semua warga medan, karena pemerintah sendiri sudah tahu kalau aktivitas apapun di medan sering mintak tumbal nyawa

Jalanan makin rawan terutama di medan maimun&medan kota, mujahid falaktullah farkir dan spsi makin ramai di kawasan ruko, dan anak2 sampah masyarakat al badur al aur lingkungan IV bantaran kali deli makin rajin lemparin dan manjat rumah warga
siskamling terpadu, sekat jalan, sekat biji, selfie prekman, dll ga da gaungnya, malah jauh tambah rawan di semua lingkungan di medan
CCTV perkotaan tinggal janji sorga, masang lampu pocong saja ga becus

Di medan sampai hari ini, semua kejahatan kaum jizyatullah al toaklullah berjalan dengan lancar,aman dan kondusif

Di jalan palangkaraya, supir truk bertengkar dengan jukir resmi asal al badur al aur bantaran kali deli, karena difalak duit bongkar muat 2x (dishub medan sangat doyan pilih SDM farkir dari cukilimin cukilimun al badur al aur bantaran kali deli)
Di jalan sutomo, dekat posko PP, bapak2 pakai peci bundar putih bau air got toaklullah pinggir rel, pada mungut duit 17 agustusan dari ruko ke ruko kafir tafeer
bocil2 anak fukiklimin fukiklimun al badur dan al aur lingkungan IV juga terlihat rajin lemparin dan manjat rumah2 warga dari jalan teratai ujung sampai jalan letjen suprapto seperti biyasah
Becak2 barang tanpa plat dan motor2 hoejabs dengan plat nomor ditutup kantong kresek hitam/ nomor dirusak (8 dikerik hitamnya jadi 3,dsb) ramai lalu lalang lawan arus di jalan multatuli, jalan letjen suprapto, jalan palang merah, dst
Semua aktivitas dan ibadah jizyah, maling, falak, narkoba dari jamaah kampung badur dan kampung aur lingkungan IV bantaran kali deli berjalan dengan harmonis, aman dan damai, dari zaman sebelum ane, Bob, kelen semua lahir, sampai hari ini







areszzjay dan 2 lainnya memberi reputasi
3
742
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan