- Beranda
- Komunitas
- News
- Education
Simpatisan ISIS yang Ditangkap adalah Pegawai PT KAI dan Aktif di Facebook, Kok Bisa?


TS
amekachi
Simpatisan ISIS yang Ditangkap adalah Pegawai PT KAI dan Aktif di Facebook, Kok Bisa?
Terungkap! Simpatisan ISIS yang Ditangkap oleh Densus 88 di Bekasi adalah Pegawai PT KAI dan Aktif buat Propaganda di Facebook, Kok Bisa?

Ilustrasi gambar Densus 88

Rumah Tersangka DE yang juga seorang pekerja PT Kereta Api Indonesia/Foto: KOMPAS.com
Bukan hanya propaganda ajaran semata yang menitikberatkan pada hasutan tapi DE kerap mengunggah ujicoba perakitan pistol di media sosial tersebut, termasuk ikut aktif berpartisipasi di grup telegram untuk basis grup penggalangan dana yaitu 'BEL4J4R PEDUL1 MUH4J1R' sebagai admin grup teroris yang nama grupnya alay.
Saya kira ISIS sudah punah karena terakhir mengikuti perkembangan pemberitaan tentang Suriah dan irak saja tahun 2018an dan kondisinya pun sudah mulai sepi karena ruang gerak teroris di 2 negara tersebut hanya tinggal berada di provinsi Idlib, Suriah.

Ilustrasi Densus 88 beraksi melawan terorisme dalam pengrebekan di Solo tahun 2016 lalu/Foto: Tribunjateng.com
Upaya pemerintah Indonesia dalam menghadapi ancaman terorisme ISIS tidak boleh dianggap remeh. Berbagai lembaga keamanan seperti Densus 88 Anti Teror, BNPT, dan Polri telah berupaya maksimal untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan terorisme. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah.
Salah satu kendala utama adalah kurangnya dana untuk deradikalisasi. Meskipun upaya pencegahan dan deradikalisasi dilakukan, namun terbatasnya dana menjadi hambatan. Kekurangan dana ini harus segera diatasi agar program-program deradikalisasi dapat berjalan dengan baik.

Ilustrasi Densus 88 (Antara)
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam memerangi terorisme. Melalui pendidikan dan pencerahan, masyarakat harus terlibat aktif dalam mencegah dan melaporkan aktivitas-aktivitas yang mencurigakan.
Bahaya terorisme ISIS di Indonesia tidak dapat dianggap enteng. Semua pihak, baik pemerintah, lembaga keamanan, maupun masyarakat, harus bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi ancaman ini. Keamanan dan keselamatan bangsa harus menjadi prioritas utama.
Perlu dipertanyakan juga, kenapa anggota instansi pemerintah kok bisa sampai terjerumus bahkan aktif menjadi pendukung utama organisasi teroris tersebut?
'Narasi dan Opini Sendiri'
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan:
1
2

Ilustrasi gambar Densus 88
Quote:

Rumah Tersangka DE yang juga seorang pekerja PT Kereta Api Indonesia/Foto: KOMPAS.com
Bukan hanya propaganda ajaran semata yang menitikberatkan pada hasutan tapi DE kerap mengunggah ujicoba perakitan pistol di media sosial tersebut, termasuk ikut aktif berpartisipasi di grup telegram untuk basis grup penggalangan dana yaitu 'BEL4J4R PEDUL1 MUH4J1R' sebagai admin grup teroris yang nama grupnya alay.

Saya kira ISIS sudah punah karena terakhir mengikuti perkembangan pemberitaan tentang Suriah dan irak saja tahun 2018an dan kondisinya pun sudah mulai sepi karena ruang gerak teroris di 2 negara tersebut hanya tinggal berada di provinsi Idlib, Suriah.
Quote:

Ilustrasi Densus 88 beraksi melawan terorisme dalam pengrebekan di Solo tahun 2016 lalu/Foto: Tribunjateng.com
Upaya pemerintah Indonesia dalam menghadapi ancaman terorisme ISIS tidak boleh dianggap remeh. Berbagai lembaga keamanan seperti Densus 88 Anti Teror, BNPT, dan Polri telah berupaya maksimal untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan terorisme. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah.
Salah satu kendala utama adalah kurangnya dana untuk deradikalisasi. Meskipun upaya pencegahan dan deradikalisasi dilakukan, namun terbatasnya dana menjadi hambatan. Kekurangan dana ini harus segera diatasi agar program-program deradikalisasi dapat berjalan dengan baik.
Quote:

Ilustrasi Densus 88 (Antara)
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam memerangi terorisme. Melalui pendidikan dan pencerahan, masyarakat harus terlibat aktif dalam mencegah dan melaporkan aktivitas-aktivitas yang mencurigakan.
Bahaya terorisme ISIS di Indonesia tidak dapat dianggap enteng. Semua pihak, baik pemerintah, lembaga keamanan, maupun masyarakat, harus bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi ancaman ini. Keamanan dan keselamatan bangsa harus menjadi prioritas utama.
Perlu dipertanyakan juga, kenapa anggota instansi pemerintah kok bisa sampai terjerumus bahkan aktif menjadi pendukung utama organisasi teroris tersebut?
'Narasi dan Opini Sendiri'
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan:
1
2






aleksandronesta dan 19 lainnya memberi reputasi
20
2.8K
92


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan