Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

FW1983Avatar border
TS
FW1983
Buntung karena Kereta Cepat Jakarta- Bandung, Nasib Anak Bangsa Makin Semrawut

Buntung karena Kereta Cepat Jakarta- Bandung, Nasib Anak Bangsa Makin Semrawut

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung meninggalkan utang dalam jangka 80 tahun. (Dokumentasi: Ilustrasi Inilah.com).




“Hanya ke Bandung lah aku kembali kepada cintaku yang sesungguhnya,” demikian ungkapan Bung Karno, sapaan dari Presiden Republik Indonesia pertama yang memiliki nama lengkap Soekarno itu saat menyebut Bandung.

Bukan sekadar menuntut ilmu lalu menjadi pemimpin negara, Bung Karno juga meninggalkan banyak jejak di kota ini.

Bandung, kota yang memiliki banyak kenangan di hati Bung Karno. Kini, Bandung yang mendapatkan julukan kota Kembang itu, jadi pusat perhatian dan buah bibir masyarakat karena menjadi tujuan dari proyek besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu Kereta Cepat Jakarta- Bandung (KCJB).

Kereta cepat belakangan digadang-gadang sebagai solusi mengatasi buruknya udara yang tercemar polusi di Indonesia khususnya Jakarta.

Presiden Jokowi dengan tegas menjelaskan hal tersebut ketika disinggung soal bagaimana mengatasi masalah buruknya kualitas udara di Jakarta yang sangat berdampak dengan kesehatan masyarakat.

Bayar Utang Kereta Cepat hingga 80 Tahun Lamanya
Namun, solusi yang dia sebut salah satunya menggunakan transportasi massal yaitu kereta cepat ternyata bukan sepenuhnya jalan keluar dari mengatasi masalah pencemaran udara. Dengan adanya kereta cepat, Indonesia harus menanggung beban utang yang cukup panjang waktunya.

Bahkan, seperti memberikan warisan utang untuk anak, cucu, kelak hingga 80 tahun lamanya. Bayangkan saja, bunga yang diterapkan untuk proyek kereta cepat ini hingga 3,4 persen. Padahal, harapan pemerintah Indonesia ke China dengan bunga 2 persen.

Dalam perjalanannya, biaya KCJB membengkak menjadi US$8 miliar, atau setara Rp120 triliun.

Dana yang begitu besar seakan tidak banyak berguna untuk membangun kereta cepat dengan lintasan hanya sepanjang 142,3 kilometer dari Halim ke Gedebage.

Padahal masyarakat biasanya dengan santai dari Jakarta ke Bandung melalui jalur darat menggunakan mobil pribadi, travel bus dan Kereta Api (KA). Semua moda transportasi tersebut bisa dengan mudah dijangkau masyarakat tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.

Pedih, seperti pepatah untung tidak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak.

Kereta Cepat jadi Jebakan Utang
Bagaimana tidak, Peneliti Indef (Institute for Development of Economics and Finance) Bhima Yudhistira Adhinegara dengan tegas menjelaskan proyek kereta cepat dianggap memiliki kesalahan sejak awal menerima proposal dari China.

“Ini semua karena kesalahan awal pada saat menerima proposal China dalam kereta cepat ternyata konsekuensinya biaya bengkak tidak bisa business to business harus dibantu APBN. Ini disebut sebagai debt trap atau jebakan utang,” kata Bhima kepada Inilah.com, Jakarta, Minggu (13/08/2023).

Dia mengakui, KCJB bukan satu-satunya transportasi yang menghubungkan kota Jakarta dan Bandung.


Buntung karena Kereta Cepat Jakarta- Bandung, Nasib Anak Bangsa Makin Semrawut

“Pilihan transportasi ke Bandung dari Jakarta sangat beragam dan kereta cepat juga tidak terkoneksi dengan baik. Stasiun akhir tidak sampai di Stasiun Bandung Kota. Akibatnya penumpang harus mengeluarkan biaya transportasi ekstra. Yang dulu membuat uji kelayakan harus dituntut ke ranah hukum, karena meloloskan project yang bermasalah,” paparnya.

Dia menyarankan, sebaiknya pemerintah fokus membangun transportasi logistik. Alasannya, kereta cepat saat ini belum terlalu dibutuhkan.

“Harusnya fokus bangun infrastruktur logistik, masih tinggi biaya logistik dan indeks logistik Indonesia turun 17 peringkat. Jadi jangan malah membangun Kereta Cepat Jakarta- Bandung, apa pengaruhnya ke daya saing?” katanya.

Kereta Cepat, Kado Kemerdekaan Meleset
Alih-alih jadi kado HUT RI ke-78, awalnya kereta cepat buatan China ini dijadwalkan beroperasi pada 18 Agustus 2023, namun ternyata meleset.

“Pilihan transportasi ke Bandung dari Jakarta sangat beragam dan kereta cepat juga tidak terkoneksi dengan baik. Stasiun akhir tidak sampai di Stasiun Bandung Kota. Akibatnya penumpang harus mengeluarkan biaya transportasi ekstra. Yang dulu membuat uji kelayakan harus dituntut ke ranah hukum, karena meloloskan project yang bermasalah,” paparnya.

Dia menyarankan, sebaiknya pemerintah fokus membangun transportasi logistik. Alasannya, kereta cepat saat ini belum terlalu dibutuhkan.

“Harusnya fokus bangun infrastruktur logistik, masih tinggi biaya logistik dan indeks logistik Indonesia turun 17 peringkat. Jadi jangan malah membangun Kereta Cepat Jakarta- Bandung, apa pengaruhnya ke daya saing?” katanya.

Kereta Cepat, Kado Kemerdekaan Meleset
Alih-alih jadi kado HUT RI ke-78, awalnya kereta cepat buatan China ini dijadwalkan beroperasi pada 18 Agustus 2023, namun ternyata meleset.



Sumber


:mudik :mudik 

@replykgpt
Mistaravim
sc5
aldonistic
aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
3
697
19
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan