Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Seorang To koh OPM Dilaporkan Gelapkan Dana Miliaran Rupiah

Seorang To koh OPM Dilaporkan Gelapkan Dana Miliaran Rupiah
13 August 2023 15:00 PM

Kelompok TPNPB Kodap XXXVI Oktahin ketika berkumpul dan memberikan statemen terkait adanya pimpinan OPM yang menggelapkan dana Rp 1 miliar lebih. (Sebby For Cepos)
JAYAPURA – Seorang tokoh OPM berinisial JB dilaporkan rekannya sendiri Sebby Sembom lantaran dianggap telah melakukan penipuan uang dengan jumlah lebih dari Rp 1 miliar.

JB bahkan mendapatkan peringatan keras dari TPNPB Kodap 36 Oktahin atas perbuatan tersebut. Ini disampaikan lewat siaran pers manajemen markas pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) per 12 Agustus 2023.

Kami menolak JB yang mengklaim diri sebagai ketua OPM. “Kami punya kerugian yang besar dan ia (JB) bukan pejuang karena TPNPB semua terstruktur,” kata Panglima TPNPB Kodap XXXVI Oktahin, Brigadir General Enos Awolmabin, dalam rilisnya.

Ia menyebut saat ini panglima tinggi masih dipimpin Goliath Tabuni, Wakilnya Melkisedek Awom, Komandan Operasi Lekagak Telenggen dengan 36 Kodap. Penolakan ini dikeluarkan melalui video dan menyampaikan bahwa pada tahun 2020 JB telah membohongi mereka karena menggelapkan uang Rp 1,9 miliar dengan dalil untuk membeli senjata.

Uang ini dikumpulkan kemudian diserahkan ke JB untuk membeli senjata namun hingga kini pesanan barang tersebut tidak ada.

“Jadi jurnalis jangan lagi menulis ia pejuang kemerdekaan bangsa Papua,” kata Enos Awolmabin. “Kami masih meminta JB mengembalikan uang kami,” tutupnya. (ade/wen)

https://cenderawasihpos.jawapos.com/berita-utama/13/08/2023/seorang-tokoh-opm-dilaporkan-gelapkan-dana-miliaran-rupiah/



TPNPB Tidak Akui Jeffrey Pagawak Sebagai Ketua OPM
Seorang To koh OPM Dilaporkan Gelapkan Dana Miliaran Rupiah
Panglima TPNPB KODAP XXXVI Oktahin Brigadir Jenderal Enos Awolmabin memberi keterangan perihal Jeffrey Pagawak Bomanak bukan pimpinan OPM. Foto: TPNPB-OPM
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menolak pernyataan Jeffrey Pagawak Bomanak yang mengaku sebagai Ketua OPM.

Panglima TPNPB KODAP XXXVI Oktahin Enos Awolmabin mengatakan, Jeffrey bukanlah bagian dari OPM maupun pejuang dari operasi pembebasan tersebut.

"Kami tidak mengakui Jeffrey seorang pejuang, dia seorang diri," kata Enos dalam keterangan video yang diterima Tempo, Sabtu 12 Agustus 2023.

Enos mengatakan, Jeffrey telah berbohong kepada publik yang mengaku sebagai Ketua OPM.

"TPNB sudah terstruktur dari 36 Kodap, kami sedang berjuang untuk pembebasan bangsa Papua Barat," kata Enos.

Enos pun menyampaikan, selain membohongi publik, Jeffrey juga telah membohongi TPNPB-OPM dengan menggelapkan uang senilai Rp 1,9 miliar dengan dalih pembelian senjata, namun hingga kini senjata itu tidak ada.

"Kami tidak mengakui Jeffrey Pagawak Bomanak, kami punya kerugian material yang besar, dia adalah penipu dan penghancur bangsa Papua," kata Enos.

Enos pun menuntut Jeffrey segera mengembalikan uang Rp 1,9 miliar tersebut kepada TPNPB-OPM. "Jika uang tidak dikembalikan, maka TPNPB KODAP XXXVI Oktahin akan mengeluarkan DPO bagi Jeffrey Pagawak Bomanak," katanya.

Jeffrey Pagawak Bomanak dalam media sosial pribadinya mengakui dirinya sebagai Ketua OPM, dan selalu mengeluarkan pernyataan yang mewakili OPM.


Menurut catatan Tempo, Jeffrey juga banyak berperan dalam aksi-aksi yang terjadi di wilayah Papua, seperti kerusuhan di depan Universitas Cenderawasih, Abepura, Jayapura, 16 Maret 2006. Polisi menyebut Pagawak termasuk dalam sepuluh orang yang bertanggung jawab atas kerusuhan tersebut. Dalam aksi berdarah itu, tiga anggota Brimob dan satu anggota TNI Angkatan Udara tewas di tempat.

Jefrrey Pagawak juga disebut dalam daftar pencarian orang karena terlibat dalam beberapa kerusuhan di Timika, seperti perusakan Hotel Sheraton dan pemblokiran jalan di Mile 28, Timika.

Sebelumnya dalam demonstrasi menentang PT Freeport 7 Maret 2006, Pagawak jelas-jelas menunjukan penolakannya. "Selama ini Freeport tak pernah menyejahterakan masyarakat Papua, khususnya warga dari tujuh suku yang memang punya hak ulayat adat tempat perusahaan itu beroperasi," ujar Koordinator Front Aksi Nasional Penutupan PT Freeport Indonesia itu kepada Tempo.

Pada aksi dua tahun sebelumnya, tepatnya 1 Desember 2004, Jeffrey Pagawak jelas terlihat mendukung kemerdekaan Papua. Ketika itu Pagawak sebagai penanggung jawab Parlemen Jalanan Rakyat Sipil untuk Politik di Papua menyampaikan orasinya mendukung Papua Merdeka. Saat aksi tersebut bendera Bintang Kejora dikibarkan.

International Cricis Group sendiri mencatat Jeffrey Pagawak menjadi Ketua Solidaritas Internasional untuk Menutup Freeport. Beberapa kelompok bergabung dalam gerakan tersebut, antara lain Front Pepera, kelompok Sonamapa yang berbasis di Manokwari, serta Parlemen Jalanan.
https://nasional.tempo.co/read/17589...agai-ketua-opm

Kali aja KKB bisa lapor ke Polres atau Polda setempat kasus penggelapan dana ini bisa dibantu ditangkap sama polisi emoticon-Big Grin
Duitnya dipakai buat apa ya?

Mungkin percakapan kayak gini di Polda jika KKB kirim utusan newbie  ke Polda
Polisi A: Ada perlu apa, pace? emoticon-Big Grin
KKB A: Saya ingin lapor kasus penggelapan dana organisasi kami. Nama pelaku Jeffrey Pagawak Bomanak
Polisi A *kaget*
Polisi B: Organisasi apa, pace?
KKB A:- Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka
Polisi A dan B tersentak. Polisi B langsung memborgol KKBA
KKB A: Kenapa saya diborgol, pak emoticon-Frown
Polisi A : Kami akan intrograsi anda buat melacak keberadaan organisasi anda emoticon-army

sudarmadji-oyeAvatar border
sudarmadji-oye memberi reputasi
1
681
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan