Ane punya fakta-fakta seru nih buat Agan dan Sista tentang Maba UIN Surakarta yang diminta daftar pinjol. Ceritanya, para Mahasiswa Baru (Maba) UIN Raden Mas Said Surakarta kaget bukan main saat diminta mendaftar akun di aplikasi pinjaman online atau yang sering kita sebut pinjol. Bukan main, dah! Katanya sih, mereka diminta daftar ini sebagai persyaratan kegiatan PBAK oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Surakarta.

Nggak cuma satu, tapi ribuan Maba yang sudah mendaftar pinjol. Ada yang bilang jumlahnya udah nyaris 500 orang, loh. Padahal jumlah Maba keseluruhan ada lebih dari 4.000 orang, guys. Kenapa ya? Katanya sih, DEMA ini punya kerjasama dengan beberapa sponsor pinjol, salah satunya kompanye pinjol yang rela ngasih kompensasi sebesar Rp160 juta buat mereka. Wah, mantap banget nih!

Banyak yang protes sih dengan permintaan ini. Banyak yang ngomong, ini kan nggak adil buat para Maba yang gak punya akses ke pinjol. Kan gawat kalau jadi ketergantungan sama pinjol sejak awal kuliah. Plus, belum tentu semua Maba punya kemampuan untuk bayar pinjol dengan bunga dan denda yang tinggi. Emang ada nggak ya yang berpikiran kayak gitu?

Sedih banget rasanya, padahal acara yang dimaksud itu festival budaya. Pasti asik banget, kan? Tapi buat ngadain acara ini ternyata butuh pendanaan yang gak sedikit. Makanya DEMA minta bantuan sponsor, salah satunya dari pinjol. Mereka mengklaim ini gak mengikat, tapi tetep aja, ya jadi dilema buat para Maba. Mau ikut acara, tapi harus mendaftar pinjol juga.

Tapi tunggu dulu, agan-agan dan sista-sista, kayaknya ada yang belom kita tau nih. Konon kabarnya ada pemilik akun TikTok yang bilang Maba UIN Surakarta diminta daftar pinjol bukan cuma karena sponsor, tapi juga ada kepentingan lain. Entah benar atau nggak, sih.

Menurut TS secara pribadi, apapun maksud dan tujuan himbauan untuk mendownload atau mendaftar aplikasi pinjaman online ini tentu saja tidak bisa untuk dibenarkan ya GanSis. Selain dapat mengajarkan anak-anak mahasiswa baru untuk meminjam ke pinjol karena sudah terdaftar, tentu himbauan tersebut mendekatkan anak-anak kepada hal yang saat ini tengah dicegah oleh pemerintah yaitu ketergantungan masyarakat kepada pinjaman online yang bunganya menjerat.

Gimana menurut Agan dan Sista? Kita tunggu aja kabar terbarunya!

Intinya sih, Maba UIN Surakarta diminta daftar pinjol bukan tanpa alasan, ada sponsor dan ada kebutuhan pendanaan. Tapi tetep, kayaknya pilihan daftar pinjol ini jadi buat para Maba bingung dan khawatir. Semoga masalah ini segera diatasi ya, agar para Maba bisa fokus dan menikmati masa-masa kuliah dengan tenang. Stay strong, Maba UIN Surakarta!