pilotproject715Avatar border
TS
pilotproject715
Ada Toilet Gender Netral di Salah Satu Sekolah Internasional, Kemendikbud Buka Suara


Editor: Dian Ihsan KOMPAS.com - Publik Figur sekaligus Presenter Daniel Mananta mengaku terkejut melihat toilet gender netral di salah satu sekolah internasional yang ada di kawasan Jabodetabek.

Toilet gender netral adalah toilet yang dapat digunakan oleh sama siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin. Artinya toilet itu bisa digunakan segala gender, baik pria maupun wanita.

Daniel datang ke sekolah itu untuk mengajak anaknya agar bisa menimba pendidikan di sekolah tersebut. Namun, setelah ada kejadian itu, Daniel tidak akan membawa anaknya lagi ke sekolah internasional tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Daniel dalam diskusinya bersama tokoh agama Quraish Shihab pada siaran YouTube Daniel Mananta Network.

Adanya kejadian itu, membuat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) buka suara.

Menurut Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud Ristek Rusprita Utami, Kemendikbud sedang melakukan pengecekan lebih lanjut terkait toilet gender netral tersebut.

"Kami juga akan melakukan pendampingan dan evaluasi pada sekolah yang terbukti melakukan penyelenggaraan pendidikan yang tidak sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku di Indonesia," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (8/8/2023).

Dia menegaskan, pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) berbunyi bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lalu, pendidikan nasional juga memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik, sehingga bisa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

"Dengan demikian, setiap satuan pendidikan (sekolah) diharapkan dapat melaksanakan proses pembelajaran dan pendidikan untuk mengembangkan iman, takwa, dan akhlak mulia peserta didik," jelas dia.

Kemudian dalam Permendikbud Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, dia mengimbau elemen terpenting dari kompetensi lulusan semua jenjang pendidikan adalah karakter beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Hal ini merupakan bagian inti dari Kurikulum Merdeka dan diukur dalam Asesmen Nasional (AN) sebagai indikator kinerja sekolah dan pemerintah daerah (Pemda).

"Tindak kekerasan seksual menjadi perhatian serius, di mana langkah pencegahan dan penanganannya dilakukan termasuk dengan menyusun peraturan menteri, kerja sama lintas Kementerian dan Lembaga (K/L), dan mengukurnya di AN," tutup dia.

kompas.com
aldonistic
viniest
mancitybest
mancitybest dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.5K
133
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan