Masih ingat soal Tempo vs Erick Thohir? Yap, keduanya sempat berseteru beberapa waktu silam. Penyebabnya tidak lain karena acara Podcast Tempo yang berjudul "Manuver Erick Thohir Lewat PSSI dan BUMN yang Tak Disukai PDIP (Bocor Alus Politik)." Selain di YouTube Tempodotco, konten serupa juga ditayangkan di sejumlah akun media sosial Tempo, termasuk di platform podcast Spotify.
Ini sumbernya : TEMPO

Akhirnya Erick Thohir kemudian melaporkan tayangan tersebut ke Dewan Pers. Erick tidak membawa permasalahan tersebut ke ranah hukum karena Erick menyebutkan kalau dia menghormati kebebasan pers.
Hasilnya, dari rekomendasi Dewan Pers, Tempo dinyatakan bersalah konten tersebut : TIDAK BERIMBANG, TIDAK JELAS SUMBERNYA, TIDAK UJI INFORMASI, MENCAMPURKAN FAKTA DAN OPINI, dan MENGHAKIMI.

Namun yang menarik dari saya, bahwa konten ini ternyata muncul, ketika nama Erick Thohir sedang panas-panasnya diperebutkan oleh Capres Prabowo dan Ganjar Pranowo. Dari hasil berbagai survey, nama Erick Thohir selalu menempati posisi teratas sebagai Cawapres terpopuler.

Kan Cawapres lain semodel Sandiaga Uno, Andika Perkasa hingga Cak Imin pun menguat dengan adanya serangan ini. Ketiga nama ini pun sering disebutkan sebagai cawapres potensial baik bagi Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo.

Dengan semakin mesranya Erick Thohir dan Prabowo, tampaknya ketiga cawapres tersebut akan lebih condong ke Ganjar Pranowo. Hanya saja dari berbagai pemberitaan, nama Sandiaga Uno lah yang kemungkinan besar akan menjadi cawapresnya Ganjar.
Contohnya pernyataan PPP bahwa Sandiaga Uno 99% Jadi Cawapres Ganjar, 1% nya takdir Allah. Sumber : CNN

Ada pula berita lain yang mengatakan :
"Kans Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandaiaga Uno menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang dinilai menguat usai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bermasalah dengan konten podcast Tempodotco". 

Sandiaga Uno pun punya kelebihan dibanding Andika Perkasa misalnya. Nama Sandiaga Uno terbebas dari isu HAM, sementara jejak digital menunjukkan kalau Andika Perkasa banyak terlibat kasus pelanggaran HAM. Contohnya :
KOMPAS ; Soal Dugaan Pelanggaran HAM di Papua, Andika Perkasa: Saya Terbuka, Enggak Ada Ketakutan
TEMPO : Andika Perkasa Mempersilakan Dugaan Kasus HAM yang Seret Namanya Diusut

Termasuk pula ketika nama Sandiaga Uno disandingkan dengan Cak Imin. Cak Imin sendiri memang diusung oleh PKB untuk menjadi cawapres baik itu Prabowo atau Ganjar. Hanya saja, PDIP sendiri telah menyatakan berkoalisi dengaan PPP, partainya Sandiaga Uno. Apabila Ganjar memilih Cak Imin, maka kemungkinan besar PPP akan keluar dari koalisi dan bisa saja bergabung dengan koalisinya Prabowo, ataupun koalisinya Anies Baswedan. Tentu mustahil bagi PDIP mengorbankan PPP hanya demi seorang Cak Imin.
Apalagi elektabilitas Cak Imin dari berbagai survey yang ada hanyalah 1 digit saja, alias sangat sangat sangat rendah. Jadi tidak ada untungnya bagi Ganjar untuk memilih Cak Imin.

Hampir bisa dipastikan, Sandiaga Uno akan menjadi cawapresnya Ganjar Pranowo. Hanya tinggal menunggu waktu saja bagi PDIP dan Ganjar untuk mengumumkan hal ini.