Sumber Gambar

Selain makanan, Indonesia juga menjadi tempatnya minuman-minuman yang enak dan menyegarkan. Karena kita tahu bahwa negara kita adalah negara tropis maka wajar saja bila minuman menyegarkan sangat dibutuhkan di sini. Sehingga otak-otak kreatif bangsa kita pun bekerja dan menciptakan berbagai minuman yang sangat cocok dinikmati di cuaca panas.

Sama seperti makanannya, setiap daerah memiliki minuman khasnya sendiri-sendiri. Seperti bir pletok di Jakarta, es dawet dari Jawa dan bandrek dari Sunda. Bahkan beberapa di antaranya memiliki harga murah yang sangat bersahabat dengan saku kita. Jadi salah satu nikmatnya tinggal di Indonesia adalah kita bisa menikmati satu paket makanan dan minuman khas suatu daerah.

Meski begitu, tetap saja ada banyak pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia. Banyak juga produk-produk minuman yang berasal dari luar negeri seperti miniman Ion yang cukup terkenal dari Jepang atau minuman bersoda asal Amerika yang namanya sudah terkenal. Hal ini semakin mewarnai dunia minuman di Indonesia.


Sumber Gambar

Bahkan minuman alkohol pun masuk ke Indonesia meski peredarannya dibatasi. Sebut saja anggur merah atau orang bilang dengan nama wine. Salah satu minuman beralkohol yang banyak di konsumsi oleh orang Indonesia meski statusnya haram pada agama mayoritas. Namun baru-baru ini sempat beredar sebuah wine yang kabarnya aman diminum untuk kaum mayoritas.

Orang-orang menyebut ini wine halal. Sepertinya bila dilihat dari produknya, sebenarnya ini bukan minuman wine pada umumnya. Melainkan jus anggur biasa yang menurut sebagian orang yang meminumnya, rasa dan aromanya mirip wine. Sehingga disebtu sebagai wine halal. Minuman anggur itu memiliki merek Nabidz dan mengklaim sudah mendapat label halal MUI.

Akan tetapi, MUI malah membantah kabar tersebut. Mereka mengaku tak pernah menetapkan kehalalan produk minuman ini. Hal ini diungkap oleh KH. Asrorun Niam Soleh, Ketua MUI Bidang Fatwa. Karena dalam pedoman MUI, sebuah produk tidak boleh memakai nama yang terasosiasi dengan produk haram. Dalam kasus ini, mereka menyebut Nabidz sebagai wine.


Sumber Gambar

Selain itu, dalam hal rasa, aroma dan kemasan juga tidak boleh menyerupai produk yang haram. Sedangkan dari pengakuan orang-orang rasa dan aroma minuman ini mirip wine. Bahkan bila diperhatikan botolnya juga mirip wine. Jadi menurut standar MUI, agar bisa diberi label halal produk harus jauh dari semua hal-hal yang yang dianggap haram walau hanya meniru saja.

Sempat beredar kabar bahwa minuman ini memang memiliki label halal akan tetapi tidak dari MUI. Nabidz sendiri mendapatkan sertifikasi halal dengan metode self declare oleh BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) yang diawasi oleh Kemenag RI. Akan tetapi BPJPH menegaskan jika mereka tidak memberi label halal untuk wine.


Sumber Gambar

Dalam data mereka, produk minuman Nabidz hanya terdaftar sebagai minuman jus anggur biasa bukan wine. Jadi kemungkinan memang sempat diberi sertifikasi halal tapi bukan untuk wine, apalagi sampai membawa-bawa nama MUI. Bahkan logonya saja logo dari MUI. Jadi memang intinya MUI tidak memberikan merek sertifikasi halal karena mungkin masih belum memenuhi beberapa syarat.

Tapi tetap saja, masyarakat tetap lebih familiar dengan logo halal MUI. Adanya logo halal MUI di suatu produk dapat memberi pengaruh besar oleh produk tersebut. Apalagi produk-produk yang merupakan makanan atau minuman khas luar negeri yang kadang status kehalalannya meragukan.



Jadi menurut kalian, apakah minuman yang kemasan, aroma dan rasanya menyerupai wine bisa disebut halal?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi