Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Gibran Sanggupi Tampung Sampah DIY, Legislator PDIP: Itu Penghinaan
Gibran Sanggupi Tampung Sampah DIY, Legislator PDIP: Itu Penghinaan
Pemda DIY telah menyiapkan lahan di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pemulung mencari sampah daur ulang pada tumpukan sampah pembuangan terakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul, Yogyakarta, Senin (24/7/2023). Pemerintah Daerah (Pemda) Yogyakarta dan Pemkot Yogyakarta menutup operasional TPA Piyungan mulai 23 Juli hingga 5 September karena zona pembuangan sampah penuh dan melebihi kapasitas. Sedangkan tampungan sampah yang baru masih dikerjakan hingga awal Oktober mendatang. Sehingga untuk pengelolaan sampah untuk sementara akan dikembalikan kepada kabupaten/ kota masing-masing.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming menyanggupi untuk menampung sampah dari DIY. Hal ini disampaikan Gibran menyusul ditutupnya TPA Regional Yogyakarta selama 1,5 bulan sejak 23 Juli hingga 5 September 2023.
Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY, RB Dwi Wahyu pun menyebut bahwa DIY bisa menyelesaikan sendiri permasalahan sampahnya. Bahkan, Dwi menilai bahwa pernyataan tersebut merupakan sebuah sindiran bagi DIY.  

"Itu penghinaan bagi saya, itu sindiran. Kenapa? Kita bisa menyelesaikan sendiri (permasalahan sampah) kok," kata RB yang merupakan anggota DPRD dari PDI Perjuangan itu.
"Itu kita sedang disindir, wong kita bisa menyelesaikan (masalah) itu kok," ucap RB.
 
RB pun menegaskan bahwa permasalahan sampah di DIY harus diselesaikan dengan teknologi, terutama di Kota Yogyakarta yang menyumbang sampah cukup banyak di DIY. Terlebih, sampah yang ada di TPA Piyungan sudah melebihi kapasitas, hingga akhirnya harus ditutup selama satu bulan lebih.
"Prinsipnya adalah sampah harus diselesaikan dengan teknologi. Bagaimana menempatkan teknologi itu, ini kaitannya diskusi terkait aset karena Kota (Yogya) tidak punya tempat yang lebar," ungkap RB.
Pemda DIY sendiri telah menyiapkan lahan di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman untuk menampung sampah imbas ditutupnya TPA Piyungan. Lahan dengan luas sekitar dua hektare tersebut hanya akan menampung sampah sementara waktu hingga nantinya TPA Piyungan dapat digunakan kembali.
Ada tiga wilayah yang membuang sampahnya ke TPA Piyungan yakni Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul (Kartamantul). Meski begitu, sampah yang ditampung di lahan sementara itu hanya untuk Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Sedangkan, Kabupaten Bantul mengelola sampahnya sendiri.
"Kita sekarang menyelesaikan untuk geomembran, supaya nanti kalau sampah ada, air tidak masuk ke kolam-kolam penduduk disana. Mungkin hari Kamis atau Jumat mungkin baru bisa masuk (siap digunakan)," kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.


Penampungan sampah sementara di Cangkringan ini dilakukan sembari menyiapkan proses pengelolaan sampah di TPA Piyungan dengan cara dikeringkan. Selain itu, juga sembari menyiapkan zona transisi 2 di TPA Piyungan yang diperkirakan baru siap pada Oktober 2023 mendatang. 
"Makanya kami kerja sama sama KPBU (kerja sama antara pemerintah dan badan usaha) itu untuk mencarikan calon investor untuk recycling, entah itu plastik atau itu untuk karton atau itu untuk kaleng. Sampah yang ada di-press supaya keluar airnya, bisa kering, nanti dipotong-potong, kita bicara biomassa. Jadi itu tahapnya ada yang dimulai awal 2024, ada yang 2025," ucap Sultan. 
Sementara itu, Gibran sudah menyatakan siap menerima sampah dari luar Kota Solo. Namun, ia mensyaratkan PLTSa Putri Cempo dapat secara resmi beroperasi terlebih dahulu.
"Wah ini perlu antisipasi (overload sampah), ini PLTSa sudah ada lampu hijau tinggal tunggu SLO aja habis ini, kemarin sudah menghadap ke pusat juga ditunggu saja," kata Gibran, Selasa (25/7/2023).

Putra sulung presiden Jokowi tersebut mengatakan bahwa PLTSa Putri Cempo memang disiapkan untuk menerima sampah dari luar kota Solo. "Ini memang disiapkan tidak hanya (menerima sampah dari) Solo saja, tapi di sekitarnya, tenang saja," katanya.
Pihaknya juga mengatakan siap menerima sampah dari luar Solo. Namun, ia mengatakan hal tersebut perlu PLTSa Putri Cempo izin SLO nya turun agar bisa beroperasi.
"Bisa banget memang harus menerima dari luar Solo, pokok e kami siap menerima dari luar nunggu iki dadi sek," katanya.
Disinggung apakah sampah tersebut termasuk dari DIY dan daerah lain sekitar Solo raya, Gibran mengatakan bahwa itu tergantung volume yang dibutuhkan PLTSa Putri Cempo. "Semampu volume yang dibutuhkan," katanya.


https://rejogja.republika.co.id/beri...itu-penghinaan
Diubah oleh dragonroar 29-07-2023 11:59
pilotproject715
nomorelies
bukan.bomat
bukan.bomat dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan