Keberanian Ojol Bantu Penumpang Kabur dari Ruko Penipuan Kerja di Bekasi
Kompas.com - 28/07/2023, 07:58 WIB
Penulis Firda Janati | Editor Ihsanuddin
BEKASI, KOMPAS.com -Viral di media sosial cerita seorang pengemudi ojek online (ojol) membantu menyelamatkan penumpangnya dari penipuan berkedok lowongan pekerjaan di Kota Bekasi.
Cerita itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @gojek24jam yang menampilkan sebuah percakapan antara driver ojol dengan penumpangnya.
Pengemudi ojol tersebut diketahui bernama Ahmad (26). Sementara penumpangnya bernama Gira. Gira meminta pertolongan Ahmad untuk menjemputnya di sebuah ruko.
Dalam percakapan itu, Gira meminta tolong kepada Ahmad lantaran tak bisa keluar dari ruko itu. Di sana, ia merasa sedang ditipu.
Kronologi kejadian
Saat dihubungi Kompas.com, Ahmad menjelaskan, kejadian bermula saat ia mendapatkan orderan atas nama Gira untuk dijemput di sebuah ruko di bilangan Grand Central Galaxy, Bekasi Selatan, Selasa (25/7/2023) pagi.
Tiba-tiba dalam perjalanan menuju lokasi penjemputan, Ahmad mendapatkan pesan dari penumpangnya yang mengaku gemetar dan ingin kabur.
"Akhirnya dia menjelaskan bahwa dia berada di dalam ruko sedang melamar kerja tetapi tempat tersebut diindikasi sebagai loker penipuan," kata Ahmad, Kamis (27/7/2023).
Ahmad yang mengetahui banyak "sarang" loker penipuan di ruko tersebut, langsung gerak cepat menjemput penumpangnya.
"Karena saya tahu kalau di Bekasi itu tepatnya di ruko-ruko Galaxy banyak loker penipu, saya bilang ke CS, saya segera ke situ," kata dia.
Gira ditahan pihak ruko
Kata Ahmad, posisi Gira semula ada di lantai satu. Ia menyarankan penumpangnya itu untuk pura-pura mengambil makanan.
"Saya juga sempat menyarankan untuk cs (customer) agar pura-pura pesan gofood untuk turun ke bawah, karena dia awalnya berada di lantai satu," kata dia.
Saran yang diberikan Ahmad untuk berpura-pura mengambil orderan makanan rupanya tidak mempan. Alhasil, Gira menyiasati alasan lain dengan izin ke toilet.
"Cs saya tidak diizinkan turun ke bawah untuk mengambil gofood, jadi dia mencoba izin ke toilet sebagai siasat untuk kabur dari situ," ujarnya.
Diminta bayar Rp 1,5 juta
Usut punya usut, Gira rupanya ditahan pihak ruko karena harus membayar administrasi sebesar Rp 1,5 juta oleh human resource development (HRD).
"Itu dijelaskan kalau ada biaya administrasi bisa dicicil, ketika naik ke lantai 2 HRD-nya menjelaskan dan
seperti ada penekanan untuk bayar Rp 1,5 juta hari itu juga," kata Ahmad.
Karena Gira tidak memiliki uang sebanyak itu dan segan meminjam kepada orang, ia akhirnya memilih untuk kabur saat ada kesempatan untuk memesan ojek online.
"Kalau enggak ada diperintahkan untuk pinjam uang ke orangtua, saudara, atau tetangga. Maka dari itu sebabnya kenapa customer saya mau kabur," kata dia.
Diawasi satpam
Saat sampai di depan ruko untuk menjemput Gira, Ahmad mengaku
sempat was-was. Pasalnya, ada satpam yang berjaga di depan ruko.
"Awal memang agak was-was karena tempat seperti itu biasanya ada penjaganya yang memang sudah tahu kalau di dalam ruko tersebut ada tindak penipuannya," ujarnya.
Penuh tekad menyelamatkan penumpangnya,
Ahmad mengaku siap pasang badan apabila mendapat perlawanan.
"Saya pun siap pasang badan sewaktu waktu ada tindakan represif dari pihak ruko, saya akan setidaknya memberi perlawanan," kata Ahmad.
"Niat saya bekerja dan sekaligus membantu CS yang katanya dia takut, ingin kabur dari sana," tambah dia.
Saat berhasil keluar dari ruko tersebut, Gira langsung meminta Ahmad tancap gas agar tidak dicecar oleh satpam.
"CS saya seperti orang buru-buru lalu bilang ke saya dengan nada berbisik 'Ayo bang buruan jalan', tanpa menggunakan helm saya langsung tancap gas, karena khawatir akan ada apa-apa," imbuhnya.
Polisi turun tangan
Pihak kepolisian dan Satpol PP Kota Bekasi mendatangi ruko di Grand Galaxy usai beredarnya cerita seorang pengemudi ojek online membantu penumpangnya kabur dari ruko tersebut.
Namun, polisi tidak menemukan satu pun korban saat mereka mendatangi ruko yang beralamat di Jalan Grand Central Galaxy RG 3 No AB83, Kecamatan Bekasi Selatan itu.
"Setelah kami telusuri dan kami datangi bersama-sama dengan petugas Satpol PP Kota Bekasi, ternyata kami tidak menemukan korban penipuan yang ada di Galaxy," ujar Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono di Polsek Bekasi Selatan, Kamis (27/7/2023).
Jupriono mengatakan, ruko tersebut dalam kondisi sepi, hanya ada dua orang karyawan. Bahkan, petugas keamanan pun tidak ada di lokasi.
"Situasi di sana sepi, hanya ada dua orang karyawannya yang kita temui, enggak ada petugas keamanan," ujarnya.
Meski begitu, polisi tetap melakukan pengecekan di ruko tersebut, terutama soal perizinan perusahaan atau PT yang dijalankan.
Kata Jupriono,
ruko tersebut ternyata memiliki izin berkantor di kawasan Summarecon Bekasi, Bekasi Utara.
"Sebenarnya izinnya mereka itu berkantor di Summarecon Bekasi, (ruko) ini hanya untuk mempermudah kalau ada orang yang mau mencari kerja di sekitar Galaxy, kalau izinnya itu kantornya di Summarecon Bekasi," ujarnya.
Jupriono mengaku belum mengetahui persis bisnis apa yang dijalankan di ruko tersebut.
Ia berharap masyarakat yang menjadi korban penipuan untuk segera melapor.
"Kami mengimbau ke seluruh masyarakat yang menjadi korban penipuan yang di Galaxy itu silakan melapor ke Polsek Bekasi Selatan, untuk segera kami tindak lanjuti," ucapnya.
Sumber