Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

amekadrunAvatar border
TS
amekadrun
LAPAN Ungkap AS dan Sekutu Berusaha Halangi Program Rudal Balistik Indonesia


LAPAN Ungkap AS dan Sekutu Berusaha Halangi Program Rudal Balistik Indonesia

Beryl Santoso

Jumat, 28 Juli 2023 | 09:00 WIB


LAPAN Ungkap AS dan Sekutu Berusaha Halangi Program Rudal Balistik Indonesia
LAPAN diharapkan mampu berpartisipasi dalam program rudal balistik Indonesia

 

 

ZONAJAKARTA.com - Mau di negara manapun itu termasuk Indonesia, program rudal balistik sangat sensitif mengundang perhatian bangsa lain.

Indonesia yang tengah berusaha membuat rudal balistik harus punya trik menyembunyikan program ini.

Banyak negara tak suka Indonesia mampu membuat rudal balistik meski kelasnya masih jarak pendek karena di bawah jarak 300 km.

Rudal balistik merupakan senjata strategis yang harus dimiliki Indonesia supaya tak dianggap remeh negara lain.



Keberadaan rudal ini sangat dinanti militer Indonesia.

Sudah beberapa tahun lalu ada kajian Indonesia harus mengakuisisi rudal balistik.

Masalahnya tak ada yang mau memberikan teknologi rudal balistik ke Indonesia.

Baru dewasa ini China membuat rudal balistik M20 yang teknologinya diberikan ke Turki.



Oleh Turki M20 dibuat versi lokalan oleh Roketsan yakni KHAN.

Indonesia yang punya hubungan baik dengan Turki lantas tak menyia-nyaikan peluang ini, meminta Ankara mengajari sekaligus membeli KHAN.

Perlu diketahui ancaman rudal balistik entah itu jarak pendek, sedang atau jauh sangat diwaspadai oleh AS dan Sekutunya.



Pentagon hingga detik ini selalu memperbarui taktik menangkal serangan rudal balistik musuh.


"Organisasi Pertahanan Rudal Balistik Pentagon akan menghabiskan miliaran selama beberapa tahun ke depan untuk program pertahanan rudal teater untuk menggagalkan rudal jarak pendek dan menengah yang ditembakkan dalam serangan teror atau selama perang regional besar," jelas Air and Space Forces yang sudah melakukan penelitian terhadap ancaman ini sejak 1998.



Mantan Menhan AS, Donald H. Rumsfeld melihat di masa depan rudal balistik memegang peran paling strategis dalam pertempuran modern.

Rumsfeld bahkan sudah memprediksi jika China lah aktor utama menjamurnya negara lain mampu membuat rudal balistik.

China tak pelit memberikan teknologi rudal balistiknya, contohnya ke Turki.



"Pengembangan rudal mendapat dorongan dari teknologi yang dijual oleh kekuatan rudal yang sudah mapan seperti Rusia dan China," jelas Rumsfeld

Intelijen USAF sedari dulu memantau pergerakan negara lain yang berusaha memiliki rudal balistik.

Tapi AS melihat muara hal ini berasal dari China yang membagikan teknologi rudalnya ke negara lain.

"China juga sedang membangun ICBM baru kedua yang disebut DF-41 dengan perkiraan jangkauan lebih dari 7.000 mil yang diperkirakan akan dikerahkan, juga pada peluncur seluler, segera setelah DF-31 diterjunkan," jelasnya.

Tentu AS tak mau hal seperti ini berlarut-larut.



AS ogah supremasi rudal balistik mereka terganggu karena banyak negara lain memiliki senjata yang sama.

Maka dibentuklah Missile Technology Control Regime (MTCR) pada 1987 untuk membatasi negara-negara lain macam Indonesia agar tak membuat rudal balistik berdaya jangkau lebih dari 300 km.

"Implementasi MTCR dilakukan oleh setiap negara anggota melalui penerapannya dalam peraturan perundang-undangan nasionalnya.

Penerapannya bukan hanya antara negara anggota dengan negara anggota atau antara negara anggota dengan negara non- anggota, akan tetapi juga diterapkan kepada sesama negara non-anggota MTCR," jelas Jurnal LAPAN berjudul 'Dampak MTCR Terhadap Kebutuhan Bahan Baku Propelan' yang diterbitkan pada 1 Maret 2006.



Untuk itulah MTCR akan mempersulit Indonesia memperoleh bahan baku propelan untuk rudal balistiknya.

"Propelan semacam campuran bahan kimia untuk menghasilkan gaya dorong roket.

Propelan terdiri dari fuel dan oksidator. Propelan digolongkan dalam 3 jenis yaitu propelan cair, padat, dan bastar," ungkap LAPAN.

Tanpa propelan ini rudal balistik atau roket Indonesia tak bakal bisa meluncur.

Sialnya MTCR mengendalikan bahan baku propelan.



"MTCR mengendalikan dan membatasi ekspor teknologi antariksa termasuk bahan baku propelan.

Batasan tersebut berpengaruh terhadap pengembangan pembuatan propelan, yaitu mengakibatkan pengembangan pembuatan propelan di Indonesia tidak dapat berjalan secara kontinu," beber LAPAN.

Untuk mengatasi halangan ini Indonesia harus membuat pabrik propelan sendiri.

"Upaya yang dapat dilakukan mengatasi kesulitan emmperoleh bahan baku propelan, salah satu adalah mengembangkan industri bahan baku propelan, atau mengembangkan industri kimia nasional yang telah ada sehingga dapat menghasilkan bahan baku propelan," ungkapnya.



Untungnya saat ini Indonesia sudah dalam jalur pembuatan propelan secara mandiri dengan membangun pabriknya guna mendukung program rudal balistik.

Dalam kesimpulannya, AS bersama MTCR mempersulit atau menghalangi Indonesia memiliki rudal balistik atau teknologi peroketan secara mandiri.

"Pengembangan teknologi peroketan di Indonesia mengalami hambatan dengan diterapkannya aturan rejim MTCR," jelas kesimpulan dari jurnal terbitan LAPAN tersebut.

Memang sebagai polisi dunia, AS dan Sekutu tak mau negara lain memiliki kemampuan rudal balistik yang melebihi mereka.*


https://www.google.com/url?sa=t&sour...Js_IAxKx62Ed5Y


Mungkin polypropylene buat badan rudal aja yah, ngeri sih kalau menghujam di wilayah musuh bisa lumer tuh muncrat ke wajah tentaraemoticon-Takut







gremory.1
patsy76
nomorelies
nomorelies dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.2K
62
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan