Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan (Menhan) Polandia Mariusz Blaszczak menyebut negaranya akan membentuk satu batalion pencari ranjau baru di timur laut Polandia tahun ini.
Batalyon tersebut diharapkan diharapkan dapat memperkuat pertahanan Polandia di Celah Suwalki, sebuah wilayah yang memisahkan eksklave Kaliningrad Rusia dari Belarusia.
"Kami peduli dengan keamanan sayap timur! Batalyon pencari ranjau akan segera dibentuk di Augustow," kata Blaszczak dalam sebuah unggahan Twitter, dikutip Rabu (26/7/2023). 


Augustow sendiri merupakan kota timur laut Polandia yang terletak di Celah Suwalki, yang berbatasan dengan Lituania.
Menhan Blaszczak juga menyebut unit tersebut akan menjadi salah satu dari banyak unit yang ingin dibuat oleh Warsawa dalam waktu dekat. Diketahui sekitar dua lusin lokasi di Polandia timur sudah menjadi tuan rumah atau diharapkan menjadi tuan rumah unit militer baru.
"Kami tahu betul bahwa tentara Polandia adalah jaminan terbaik keamanan Tanah Air kami," tambahnya.
Pembentukan batalyon itu merupakan bagian dari program pemerintah Polandia yang diadopsi pada 2022 untuk memperkuat angkatan bersenjata. Rencana tersebut melibatkan pembuatan unit baru dan memodernisasi yang sudah ada antara tahun 2023 dan 2025. 


Blaszczak mengatakan Polandia timur laut juga menjadi tuan rumah tentara Amerika Serikat, Inggris, Rumania, dan Kroasia berlatih berdampingan dengan pasukan Polandia.
Ia juga menyebut daerah itu tempat penting dari sudut pandang strategis dan kunci keamanan Polandia dan NATO secara keseluruhan. Dia juga meminta penduduk setempat untuk bergabung dengan barisan unit yang belum terbentuk.
Pekan lalu, Blaszczak mengatakan bahwa Warsawa mengharapkan provokasi dari Rusia saat dia mengumumkan pemindahan beberapa unit dari Polandia barat ke timur. Blaszczak secara khusus menyebut beberapa ribu pejuang Wagner yang telah pindah ke Belarusia sebagai ancaman.
Kelompok militer bayaran Wagner tiba di Belarus sebagai bagian dari kesepakatan dengan Kremlin yang dimediasi oleh Minsk, yang mengakhiri kudeta oleh pendirinya, Evgeny Prigozhin. Pasukan Wagner diberi pilihan untuk kembali ke kehidupan sipil, menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia, atau pindah ke Belarusia, yang setuju untuk menampung.
[table][tr][td]
Belakangan, Kementerian Pertahanan Belarusia mengonfirmasi bahwa anggota Wagner sedang melatih pasukan Belarusia dan berbagi pengalaman medan perang yang mereka peroleh dari konflik Ukraina. Perkembangan tersebut memicu kekhawatiran di Warsawa, yang mengatakan sedang memantau dengan cermat aktivitas kelompok tersebut di Belarusia.

Pada Minggu, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan kepada mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, bahwa para pejuang Wagner tertarik untuk mengunjungi Polandia dan berpotensi pergi jauh ke Warsawa untuk menyelesaikan masalah, di mana mereka yakin Polandia telah menyediakan perangkat keras militer bagi pasukan Ukraina.

sumber[/td]
[/tr]
[/table]