Sumber Gambar

Kereta api merupakan salah satu transportasi yang keberadaannya sangat diandalkan bagi segelintir orang yang ingin bepergian jarak jauh. Kereta api dipilih karena menjadi opsi terbaik di antara kendaraan jalur darat lainnya. Karena kereta api biasanya bebas macet dan memiliki jalurnya sendiri, kecepatannya pun lebih cepat dibanding kendaraan seperti mobil.

Selain itu banyak faktor lain yang membuat kereta api seringkali menjadi pilihan utama. Karena memang kereta api ini sendiri dirancang untuk menampung banyak penumpang. Sehingga cocok jika ingin bepergian dengan banyak orang dengan kereta api. Selain itu fasilitas di dalamnya juga kadang jadi pertimbangan untuk memilih kereta api.

Sayangnya, kereta api juga menjadi transportasi yang berbahaya jika kita tidak berhati-hati. Sebab kereta api memiliki bobot yang berat dan sudah melaju cepat, maka sulit untuk rem mendadak. Sehingga bila ada kendaraan lain atau manusia yang menghalangi jalannya kereta, maka kecelakaan tak akan terhindarkan lagi.


Sumber Gambar

Belakangan ini, ada banyak tragedi yang melibatkan kereta api. Mulai dari tabrakan dengan truk, hingga kasus bunuh diri. Semua itu membuat beberapa orang bertanya-tanya, bagaimana situasi di dalam kabin masinis saat kecelakaan terjadi. Apakah masinis tidak melihat? Mengapa masinis tidak mengerem dan malah menabrak apapun di depannya.

Hal ini pun akhirnya diungkap oleh seorang masinis bernama Angga yang diunggah oleh salah satu akun TikTok. Menurutnya pilihan yang sangat sulit apakah masinis harus mengerem mendadak atau lanjut menabrak orang, kendaraan atau pelaku bunuh diri yang ada di depan. Menurutnya, bisa saja jika ingin berhenti mendadak. Tapi ada konsekuensinya.

Jika kereta mendadak berhenti, tentu yang akan parah adalah penumpang di belakang. Ia mengaku masinis tidak mau membunuh satu orang di depan. Tapi di sisi lain jika kereta dipaksa untuk rem mendadak, maka yang jadi korban adalah ratusan hingga ribuan orang penumpang di belakang. Itu yang nantinya akan menjadi parah. Sehingga mau tak mau, mereka lebih pilih untuk melaju terus.


Sumber Gambar

Meski begitu, PT KAI mengemukakan pendapatnya sendiri. Melalui akun Twitter resmi mereka PT KAI menegaskan bahwa kereta tidak bisa rem mendadak. Hal ini karena panjang dan berat kereta. Apalagi jika rangkaiannya panjang hingga 6-12 kereta. Maka sangat tidak memungkinkan untuk kereta berhenti mendadak, butuh waktu untuk bisa benar-benar berhenti.

Diperlukan kekuatan besar untuk bisa menghentikan kereta yang melaju cepat. Semakin cepat laju kereta, maka akan semakin panjang proses pengereman kereta dan lokasi berhentinya pun akan semakin jauh. Meski pun kereta memiliki rem darurat, menurut PT KAI tetap tidak bisa menghentikan laju kereta begitu saja.


Sumber Gambar

Jadi memang tidak ada pilihan jika sudah berhadapan dengan kereta. Masinis harus mengambil pilihan sulit dengan memutuskan untuk terus melaju. Kalau direm pun belum tentu orang di depan akan selamat. Belum lagi masinis mempertimbangkan resiko yang mungkin akan dihadapi oleh penumpang di belakang jika memaksa berhenti mendadak.

Kereta memang transportasi berbahaya. Itulah mengapa kita tidak boleh terlal berdekatan dengan rel kereta, itulah mengapa ada pagar dan palang pintu pada rel kereta api. Untuk melindungi kita dari kecelakaan yang mematikan dengan kereta. Tinggal kesadaran kita sendiri saja akan bahayanya berada di jalur kereta. Jika masyarakat sadar, perjalanan kereta pun menjadi aman.



Menurut kalian, sudah tepatkan keputusan masinis untuk melaju terus?
 
Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi