- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anies Kukuh Rumput Sintetis JIS Berstandar FIFA, Ini Alasannya


TS
411.212
Anies Kukuh Rumput Sintetis JIS Berstandar FIFA, Ini Alasannya
Quote:

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Surat resmi FIFA kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi jawaban polemik rumput Jakarta International Stadium (JIS) yang selama ini disebut sudah sesuai standar FIFA.
Dalam surat elektronik tertanggal 20 Juli 2023, FIFA meminta PSSI mengganti seluruhnya rumput hybrid di JIS jika ingin menggunakannya sebagai venue Piala Dunia U-17 2023 dimana Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejatinya pernah menjelaskan rinci asal muasal rumput JIS yang diyakininya telah sesuai standar FIFA.
Anies menjelaskan rumput JIS murni didatangkan dari dalam negeri. Tepatnya dari Boyolali, Jawa Tengah.
"Rumputnya dari Boyolali. Ada campuran sintetisnya, hybrid. Jadi hybrid, rumput sintetis, dan ada rumput alami," ungkap Anies dilansir dari kanal YouTube Dahlan Iskan, Rabu (26/7/2023).
Adapun alasannya memilih rumput sintetis karena fungsinya untuk mengikat akar sehingga menjadi potongan-potongan yang bila ada masalah pada rumput itu bisa diangkat kapan saja.
"Rumputnya berstandar FIFA dari Boyolali. Jadi di kaki gunung Merapi ada tempat untuk penumbuhan rumput bertaraf internasional dan itu berstandar FIFA dan yang diekspor kemana-mana," terang Anies.
Bibit rumput dari kaki Gunung Merapi yang dikelola sebuah perusahaan itu kemudian diangkut ke Jakarta dan dikembangkan.
Diketahui, permintaan penggantian rumput hybrid di lapangan utama JIS merupakan rekomendasi Manajer Lapangan Senior FIFA, Alan Ferguson.
Sederet alasan atau pertimbangan rumput lapangan utama JIS harus direnovasi. FIFA menjadikan lapangan utama JIS dengan rumput hybrid yang tertanam sebagai perhatian utama.
Alan Ferguson menguraikan detail-detail pada lapangan utama JIS yang harus diperbaiki. Perhatian utama FIFA pada penghilangan rumput hibrid yang tertanam di JIS.
FIFA menilai penggunaan rumput hybrid berpotensi menimbulkan sejumlah masalah, seperti pertumbuhan akar yang tidak efektif. Proses perawatannya juga sulit.
"Kesulitan jika mempertahankan sistem seperti itu adalah bahwa efektivitas akar yang sulit mencapai bagian alas karpet terhalang lima centimeter antara zona akar atas dan zona akar bawah yang memberi pertumbuhan akar menjadi tidak efektif," tulis FIFA dalam surat resminya. (*)
https://fajar.co.id/2023/07/26/anies.../amp/?page=all
Lebih fifa dari pada fifa nih bos... Senggol dong.. !!







chrysalis99 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
2.1K
Kutip
112
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan