Hong Kong - Sebuah video berjudul "Bagaimana Sekolah di Hong Kong Memanfaatkan ChatGPT di Kelas" membahas penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan, dengan fokus khusus pada sekolah di Hong Kong yang menggunakan ChatGPT di kelasnya.

Video tersebut menampilkan guru bahasa Mandarin, Joanne Ho, yang menggunakan AI untuk membantu mengajar pelajaran sastra kepada siswa Kelas Lima. Mereka sedang mempelajari cerita pendek karya penulis terkenal China, CeCe. Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah siswa mungkin menyerahkan tugas yang sebenarnya ditulis oleh chatbot. Namun, Ho menjelaskan bahwa meskipun ChatGPT dapat menganalisis atau menyusun esai argumentatif dengan cepat, alat ini memiliki keterbatasan.

Sekolah tersebut mulai mengizinkan penggunaan alat AI seperti ChachiPT pada Januari 2023. Alat ini dapat meniru percakapan seperti manusia, yang dapat membantu guru dalam menyiapkan materi pengajaran, terutama untuk mata pelajaran humaniora seperti bahasa dan sejarah. Guru sejarah, Lee Kuan Yew, menggunakan ChachiPT untuk menyaring dan mengorganisir sejumlah besar data, tetapi dia memperingatkan bahwa AI sering membuat kesalahan faktual. Meskipun demikian, Lee mencatat bahwa partisipasi siswa di kelas telah meningkat setelah menggunakan AI.

Video tersebut juga menyebutkan bahwa siswa asing telah menggunakan AI dalam berbagai bidang seperti belajar kord gitar atau mempersiapkan kompetisi debat. Namun, mereka sepakat bahwa AI masih memiliki jalan panjang sebelum dapat menggantikan manusia.

Pada Mei 2023, Biro Pendidikan Hong Kong menginstruksikan lebih dari 450 sekolah menengah negeri untuk memasukkan 10 hingga 14 jam pendidikan AI untuk siswa Form 1 hingga Form Three. Mereka diharapkan mempelajari konsep dasar AI dan merenungkan tentang isu etis dan dampak sosial. Sekretaris Pendidikan, Christine Choi, telah memperingatkan sekolah tentang penggunaan AI yang tidak tepat, yang bisa menghambat pemikiran siswa dan berpotensi menimbulkan plagiarisme. Dia mengakui keterbatasan dan risiko potensial AI tetapi percaya bahwa ini adalah tren yang tidak dapat dihindari oleh siswa dan pendidik.

Video tersebut dipublikasikan pada 16 Juli 2023, berdurasi 8 menit 15 detik, dan telah dilihat lebih dari 38.000 kali pada saat article ini dibuat.