- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Medan Tidak Aman, Bobby Nasution Perintahkan Camat, Lurah Kepling Lakukan Pendataan


TS
mabdulkarim
Medan Tidak Aman, Bobby Nasution Perintahkan Camat, Lurah Kepling Lakukan Pendataan
Kota Medan Tidak Aman, Bobby Nasution Perintahkan Camat, Lurah dan Kepling Lakukan Pendataan

Selasa, 18 Juli 2023 14:14 WIB
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Array A Argus
zoom-inlihat fotoKota Medan Tidak Aman, Bobby Nasution Perintahkan Camat, Lurah dan Kepling Lakukan Pendataan
Tribun Medan/Alfiansyah
Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Wali Kota Medan, Bobby Nasution memerintahkan semua camat, lurah dan kepala lingkungan untuk mendata warga usia produktif.
Menurut Bobby Nasution, hal itu bertujuan untuk pencegahan tindak kejahatan dan kriminal di Kota Medan.
"Saya ingin semua camat, lurah dan kepling mengenal dan mengetahui warganya. Sehingga, jika ada yang masuk atau keluar dari wilayahnya mereka mengenalinya. Jadi tingkat kejatahan, baik itu pembegalan, pencurian, dan hal lain sebagainya bisa diatasi," jelas Bobby Nasution, Selasa (18/7/2023).
Dikatakan Bobby, para pelaku kejahatan kebanyakan masih warga Kota Medan.
"Sama kita ketahui, mungkin pelaku banyak yang berasal dari wilayah kita. Oleh karena itu, peran serta dari kawan kawan kewilayahan, mulai camat hingga kepling," jelasnya.
Bobby pun mengajak seluruh camat, lurah dan kepling lebih cepat lagi dalam menjalankan program dan kewajibannya.
"Ayo, program-program yang kita peruntukkan untuk mensejahterakan masyarakat disampaikan dan dikenalkan. Jangan tunggu ada kejadian baru sosialisasi digalakkan," jelasnya.
Berdasarkan laporan dari kepolisian pada saat penangkapan pelaku begal, kata Bobby, alasan timbulnya aksi kejahatan ini karena faktor ekonomi.
"Program-program kita ini bukan hanya sekadar untuk ucap-ucap saja. Tapi untuk membantu masyarakat. Jadi, kepling harus tahu, apa yang dibutuhkan warga usia produktif di wilayahnya.
Jika keluhan warga usia produktif ini sulit mencari kerja, terang Bobby, maka bisa disampaikan program apa saja yang dimiliki Pemko Medan.
"Apakah mau pelatihan, ada di Dinas Ketenagakerjaan. Kalau mau usaha, kita berikan bantuannya. Mulai dari pelatihan sampai bantuan kita berikan. Tugas Kepling Camat dan lurah lah yang membantu kita untuk mensosialisasikan itu kepada mereka," jelasnya.
Menantu Presiden RI Joko Widodo itu berharap, seluruh upaya dalam menekan angka kriminalitas di Kota Medan harus berkesinambungan.
"Harus lewat kebersamaan kita selesaikan persoalan yang ada untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kota Medan," paparnya.
Tembak Mati Begal
Sebelumnya Bobby secara tegas meminta polisi menindak tegas, termasuk menembak mati, pelaku begal yang sudah meresahkan warga Medan.
Pernyataan Bobby ini menuai kritik dari pegiat HAM seperti Kontras maupun LBH.
Tapi elemen masyarakat memberikan dukungan pada Bobby.
Dalam sebuah jajak pendapat yang digelar secara daring di laman www.pollingkita.com, sebanyak 15.476 partisipan menyatakan setuju dengan seruan Wali Kota Medan untuk menembak mati begal sadis.
Hanya 382 orang yang tidak setuju dengan tindakan tersebut.
Jajak pendapat itu digagas sejak Selasa (11/7/2023) dengan pertanyaan: “Setujukah Anda dengan seruan Wali Kota Medan Bobby Nasution kepada pihak berwajib untuk menembak mati begal?”.
Sekelompak massa yang tergabung komunitas yang menamai dirinya sebagai Cewek Anti Begal atau Cabe, menggelar aksi di seputaran Lapangan Merdeka, Jalan Balai Kota, Kota Medan, pada Jumat (14/7/2023) sore.

Komunitas yang tergabung dalam Cewek Anti Begal (CABE) menggelar aksi di kawasan Lapangan Merdeka, Medan, Jumat (14/7/2023). Aksi tersebut sebagai bentuk mengampanyekan dukungan kepada Wali Kota Medan meminta agar pelaku begal ditembak mati, karena telah banyak yang menjadi korban. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)
Kelompok yang berjumlah lima orang ini menggelar aksi dengan membawa sejumlah poster yang bertuliskan dukungan kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang meminta agar para begal ditembak mati oleh polisi.
Seorang peserta aksi, Putri Wiranda mengaku pihaknya sangat setuju dengan pernyataan Wali Kota Medan tersebut.
Sebab, ia menganggap bahwa Kota Medan sudah dalam darurat aksi kriminal khususnya begal di malam hari.
"Ini salah satu gerakan moral, mewakili masyarakat Medan. Kita mendukung pak Bobby Nasution dan para polisi untuk menembak mati begal," kata Putri kepada Tribun Medan, Jumat (14/7/2023).
Dia mengaku, semenjak ramainya aksi kriminalitas di Kota Medan membuat masyarakat ketakutan dalam melakukan aktivitas, khususnya di malam hari.
"Karena kita sendiri, masyarakat Kota Medan sudah sangat meresahkan. Kita freelance kalau mau pulang malam, merasa takut dan khawatir, kita merasa keselamatan kita terancam," sebutnya.
Amatan Tribun Medan, para anggota Cabe ini menggelar aksi dengan membawa sejumlah poster yang bertuliskan dukungannya kepada menantu presiden Jokowi itu.
Dalam poster yang dibawa oleh mereka ini bertuliskan 'Aku nggak mau di begal! Makanya aku dukung bang Bobby Nasution dan pak Polisi', 'Tembak mati begal'.
Bobby meminta jajarannya dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Medan, rutin berpatroli untuk mencegah aksi pembegalan.
"(Ini) untuk menjaga keamanan ketentraman di wilayah Kota Medan terkhusus keluhan masyarakat dari tingkat kriminalitas, di apel tadi juga (saya jelaskan patroli ini) untuk memperkuat jajaran kita untuk terus berpatroli untuk mencegah terjadinya begal dan kriminalitas lainnya," ujar Bobby usai memimpin apel gabungan di Stadion Teladan Medan, Minggu (16/7/2023) malam.
Kata Bobby, apel gabungan ini melibatkan TNI, Polisi, Satpol PP, Dinas Perhubungan hingga kelurahan. Dia juga menjelaskan patroli seperti ini, sebenarnya sudah kerap dilakukan beberapa bulan belakangan. Namun dia berharap intensitas nya lebih tinggi lagi dilakukan.
(Cr5/tribun-medan.com
https://medan.tribunnews.com/2023/07...taan?page=all.
Usaha Pemkot biar penangguran bisa setidaknya dikurangi dan nggak jadi begal kecuali emang tabiatnya tukang begal

Selasa, 18 Juli 2023 14:14 WIB
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Array A Argus
zoom-inlihat fotoKota Medan Tidak Aman, Bobby Nasution Perintahkan Camat, Lurah dan Kepling Lakukan Pendataan
Tribun Medan/Alfiansyah
Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Wali Kota Medan, Bobby Nasution memerintahkan semua camat, lurah dan kepala lingkungan untuk mendata warga usia produktif.
Menurut Bobby Nasution, hal itu bertujuan untuk pencegahan tindak kejahatan dan kriminal di Kota Medan.
"Saya ingin semua camat, lurah dan kepling mengenal dan mengetahui warganya. Sehingga, jika ada yang masuk atau keluar dari wilayahnya mereka mengenalinya. Jadi tingkat kejatahan, baik itu pembegalan, pencurian, dan hal lain sebagainya bisa diatasi," jelas Bobby Nasution, Selasa (18/7/2023).
Dikatakan Bobby, para pelaku kejahatan kebanyakan masih warga Kota Medan.
"Sama kita ketahui, mungkin pelaku banyak yang berasal dari wilayah kita. Oleh karena itu, peran serta dari kawan kawan kewilayahan, mulai camat hingga kepling," jelasnya.
Bobby pun mengajak seluruh camat, lurah dan kepling lebih cepat lagi dalam menjalankan program dan kewajibannya.
"Ayo, program-program yang kita peruntukkan untuk mensejahterakan masyarakat disampaikan dan dikenalkan. Jangan tunggu ada kejadian baru sosialisasi digalakkan," jelasnya.
Berdasarkan laporan dari kepolisian pada saat penangkapan pelaku begal, kata Bobby, alasan timbulnya aksi kejahatan ini karena faktor ekonomi.
"Program-program kita ini bukan hanya sekadar untuk ucap-ucap saja. Tapi untuk membantu masyarakat. Jadi, kepling harus tahu, apa yang dibutuhkan warga usia produktif di wilayahnya.
Jika keluhan warga usia produktif ini sulit mencari kerja, terang Bobby, maka bisa disampaikan program apa saja yang dimiliki Pemko Medan.
"Apakah mau pelatihan, ada di Dinas Ketenagakerjaan. Kalau mau usaha, kita berikan bantuannya. Mulai dari pelatihan sampai bantuan kita berikan. Tugas Kepling Camat dan lurah lah yang membantu kita untuk mensosialisasikan itu kepada mereka," jelasnya.
Menantu Presiden RI Joko Widodo itu berharap, seluruh upaya dalam menekan angka kriminalitas di Kota Medan harus berkesinambungan.
"Harus lewat kebersamaan kita selesaikan persoalan yang ada untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kota Medan," paparnya.
Tembak Mati Begal
Sebelumnya Bobby secara tegas meminta polisi menindak tegas, termasuk menembak mati, pelaku begal yang sudah meresahkan warga Medan.
Pernyataan Bobby ini menuai kritik dari pegiat HAM seperti Kontras maupun LBH.
Tapi elemen masyarakat memberikan dukungan pada Bobby.
Dalam sebuah jajak pendapat yang digelar secara daring di laman www.pollingkita.com, sebanyak 15.476 partisipan menyatakan setuju dengan seruan Wali Kota Medan untuk menembak mati begal sadis.
Hanya 382 orang yang tidak setuju dengan tindakan tersebut.
Jajak pendapat itu digagas sejak Selasa (11/7/2023) dengan pertanyaan: “Setujukah Anda dengan seruan Wali Kota Medan Bobby Nasution kepada pihak berwajib untuk menembak mati begal?”.
Sekelompak massa yang tergabung komunitas yang menamai dirinya sebagai Cewek Anti Begal atau Cabe, menggelar aksi di seputaran Lapangan Merdeka, Jalan Balai Kota, Kota Medan, pada Jumat (14/7/2023) sore.

Komunitas yang tergabung dalam Cewek Anti Begal (CABE) menggelar aksi di kawasan Lapangan Merdeka, Medan, Jumat (14/7/2023). Aksi tersebut sebagai bentuk mengampanyekan dukungan kepada Wali Kota Medan meminta agar pelaku begal ditembak mati, karena telah banyak yang menjadi korban. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)
Kelompok yang berjumlah lima orang ini menggelar aksi dengan membawa sejumlah poster yang bertuliskan dukungan kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang meminta agar para begal ditembak mati oleh polisi.
Seorang peserta aksi, Putri Wiranda mengaku pihaknya sangat setuju dengan pernyataan Wali Kota Medan tersebut.
Sebab, ia menganggap bahwa Kota Medan sudah dalam darurat aksi kriminal khususnya begal di malam hari.
"Ini salah satu gerakan moral, mewakili masyarakat Medan. Kita mendukung pak Bobby Nasution dan para polisi untuk menembak mati begal," kata Putri kepada Tribun Medan, Jumat (14/7/2023).
Dia mengaku, semenjak ramainya aksi kriminalitas di Kota Medan membuat masyarakat ketakutan dalam melakukan aktivitas, khususnya di malam hari.
"Karena kita sendiri, masyarakat Kota Medan sudah sangat meresahkan. Kita freelance kalau mau pulang malam, merasa takut dan khawatir, kita merasa keselamatan kita terancam," sebutnya.
Amatan Tribun Medan, para anggota Cabe ini menggelar aksi dengan membawa sejumlah poster yang bertuliskan dukungannya kepada menantu presiden Jokowi itu.
Dalam poster yang dibawa oleh mereka ini bertuliskan 'Aku nggak mau di begal! Makanya aku dukung bang Bobby Nasution dan pak Polisi', 'Tembak mati begal'.
Bobby meminta jajarannya dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Medan, rutin berpatroli untuk mencegah aksi pembegalan.
"(Ini) untuk menjaga keamanan ketentraman di wilayah Kota Medan terkhusus keluhan masyarakat dari tingkat kriminalitas, di apel tadi juga (saya jelaskan patroli ini) untuk memperkuat jajaran kita untuk terus berpatroli untuk mencegah terjadinya begal dan kriminalitas lainnya," ujar Bobby usai memimpin apel gabungan di Stadion Teladan Medan, Minggu (16/7/2023) malam.
Kata Bobby, apel gabungan ini melibatkan TNI, Polisi, Satpol PP, Dinas Perhubungan hingga kelurahan. Dia juga menjelaskan patroli seperti ini, sebenarnya sudah kerap dilakukan beberapa bulan belakangan. Namun dia berharap intensitas nya lebih tinggi lagi dilakukan.
(Cr5/tribun-medan.com
https://medan.tribunnews.com/2023/07...taan?page=all.
Usaha Pemkot biar penangguran bisa setidaknya dikurangi dan nggak jadi begal kecuali emang tabiatnya tukang begal






shimtywerben dan 2 lainnya memberi reputasi
3
686
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan