Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Polemik Tembak Mati Begal di Medan, Dikritik karena Abai HAM tapi Didukung Warga

Polemik "Tembak Mati" Begal di Kota Medan, Dikritik karena Abai HAM tapi Didukung Warga

Kompas.com - 17/07/2023, 11:42 WIB 3 30 Lihat Foto Wali Kota Bobby Nasution menyatakan dukungannya kepada kepolisian untuk menindak tegas para pelaku pembegalan sadis yang meresahkan warga Kota Medan.(Dok. Pemkot Medan)Editor Muhamad Syahrial

KOMPAS.com - Permintaan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, agar polisi menembak mati begal di wilayahnya rupanya mendapat dukungan dari banyak warga.

Berdasarkan hasil jajak pendapat daring di lama www.pollingkita.com yang dimulai sejak Selasa (11/7/2023), 15.476 orang partisipan setuju dengan pernyataan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, sedangkan yang tidak setuju sebanyak 382 orang.

“Setujukah Anda dengan seruan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, kepada pihak berwajib untuk menembak mati begal?” pertanyaan dalam jajak pendapat tersebut.

Polling itu pun kemudian dibanjiri komentar warga yang menginginkan tak ada lagi korban akibat aksi begal di Kota Medan, Sumatra Utara.

"Jangan kasih napas begal-begal dan geng motor di Medan, mau dia masih di bangku sekolah atau pun sudah tamat dari sekolah, tetap tembak mati supaya mengurangi begal di Medan," tulis akun berinisial RP.

"Kalau pihak kepolisian tidak dapat menembak mati para begal, izinkan kami masyarakat yang menembak mati mereka semua," lanjutnya.

Awal mula pernyataan Bobby

Sebelumnya, Bobby Nasution geram dengan tindak pembegalan dan mendesak polisi agar bertindak tegas terhadap para pelaku.

"Kejahatan begal dan geng motor saat ini sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas, apalagi para pelaku yang sudah melakukan aksi tersebut berulang kali," tulis Bobby di akun Instagramnya, Jumat (7/7/2023), sebagaimana diberitakan regional.kompas.com, Rabu (12/7/2023).

"Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati," sambungnya.

Dikritik KontraS

Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meminta Bobby untuk meminta maaf kepada publik atas pernyataannya tersebut.

Selain minta maaf, Wakil Koordinator Advokasi KontraS, Tioria Pretty, juga mendesak Bobby untuk menarik pernyataannya.

"Kami mendesak Wali Kota Medan untuk meminta maaf dan menarik pernyataannya," kata Tioria.

Tioria mengatakan, pihaknya memahami bahwa tindak kejahatan yang dilakukan begal memang meresahkan dan merugikan masyarakat, termasuk warga Kota Medan. Akan tetapi, menurutnya, pernyataan Bobby abai terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).

"(Pernyataan Bobby) Abai terhadap HAM dan seolah-olah mendukung kepolisian untuk melakukan kesewenang-wenangan," ujar Tioria.

Dia menekankan, Bobby sebagai Wali Kota Medan harus bisa melindungi semua warga dan mendukung penegakan hukum sesuai aturan perundang-undangan serta prinsip HAM.

"Perlu digaris bawahi bahwa para begal juga merupakan warga negara yang memiliki hak untuk memperoleh proses hukum secara adil," tandasnya.

Tanggapan Bobby

Mendapat kritik atas pernyataannya, Bobby angkat bicara saat hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Se Indonesia (APEKSI) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/7/2023).

"Kena marah ya saya," ucap Bobby sembari tersenyum.

Bobby pun membeberkan, aksi begal di wilayah Kota Medan saat ini semakin meresahkan.

"Tanya kepada masyarakat, kondisinya, para korban-korban begal di Kota Medan yang sudah banyak. Kalau saya, wajib mendukung masyarakat. Itu kalau saya ya," tutupnya.

TNI turun tangan

Kodam I Bukit Barisan melalui Detasemen Intel Kodam I/Bukit Barisan (Deninteldam I/BB) turut serta dalam upaya pemberantasan begal dan geng motor di Kota Medan, Sumut.

Komandan Deninteldam I/BB, Letkol Inf Jontra Gulto menyampaikan, langkah tersebut dilakukan untuk membantu kepolisian dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat.

"Kita telah menyebar anggota untuk membantu Polri, dalam hal ini Polrestabes Medan untuk mengatasi begal sesuai permintaan Wali Kota Medan, Bobby Nasution," tutur Jontra.

Jontra pun memastikan, dia telah menginstruksikan kepada anggotanya untuk memberi tindakan tegas dan terukur kepada pelaku begal dan geng motor.

"Perlunya tindakan tegas terukur bagi pelaku kriminal. Jika masih sering terjadi, tindakan di lapangan akan diterapkan tanpa ragu," imbuhnya.

Diminta Forkompinda

Sementara itu, Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Rico J Siagian menjelaskan, alasan TNI turun tangan dalam pemberantasan begal di Kota Medan karena diminta Forum Komunikasi Daerah (Forkompinda). Menurutnya, tim khusus pembasmi begal telah disebar sejak seminggu terakhir, namun Rico enggan membeberkan jumlah anggota yang diterjunkan.

"Atas permintaan Forkopimda. Sudah semingguan, salah satu tugasnya patroli dan membubarkan geng motor," pungkasnya.

https://medan.kompas.com/read/2023/0...age=all#page2.
Sampai TNI turun tangan buat brantas begal dan Wali kotanya setuju kalau perlu ditembak mati aja..
Kontras mempermasalahan masalah pelanggaran HAM emoticon-Big Grin



Minta Polisi Tembak di Tempat Begal, Warga Kota Medan Kirimi Bobby Nasution Karangan Bunga

Ilustrasi pelaku begal saat ditangkap polisi. (Istimewa)

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam mengantisipasi begal, Wali Kota Medan Bobby Nasution menggelar apel gabungan untuk melakukan patroli di kawasan Kota Medan.

Apel yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution tersebut digelar di depan Stadion Teladan, Minggu (16/7/2023) malam.

Menurut Bobby, apel gabungan yang terdiri dari Pemerintah Kota Medan, TNI dan Polri ini untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat khususnya di Kota Medan.

"Ini apel tadi untuk memperkuat seluruh jajaran kita, untuk terus melakukan patroli mencegah terjadinya begal dan kriminalitas lainnya," kata Bobby.

Meskipun banyak yang mengkritik, ia tetap meminta agar para pelaku kejahatan jalanan diberikan tindakan tegas apabila sudah membahayakan.

"Yang pasti kalau memang diperlukan saya tetap menyampaikan itu ke pihak kepolisian, jangan dikembangkan-kembangkan yang kami sampaikan itu," sebutnya.

"Posisinya saya sampaikan di polres, yang kita bilang ditembak mati tegas itu adalah untuk unsur penegak hukum bukan ada yang lain," ucapnya.

"Jadi kalau ada yang ngomong ini untuk masyarakat, itu nggak," imbuhnya.

"Masyarakat hari ini nunggu gerakan dari pihak yang berwajib yaitu kepolisian," sambungnya.

Menantu presiden Jokowi ini juga mendukung, pihak kepolisian memberikan tindakan tegas kepada para bandit jalanan.

"Kalau misalnya sudah kejam sekali, saya rasa dukung itu," ujarnya.

Lebih lanjut, dikatannya tindakan tegas yang dilakukan oleh pihak kepolisian efektif untuk memberikan efek jera kepada para pelaku.

Selain itu, melakukan patroli malam juga bisa memberikan pencegahan para pelaku kejahatan.

"Saya nanya masalah efektif atau tidak, tentunya harus satu kesatuan tadi saya sampaikan di apel juga, apa program - program dari pemerintah Kota Medan ini harus dijalankan," ucapnya.

"Kalau program sudah dijalankan, tingkat kriminal masih tinggi kita minta ditindak tegas, kalau misalnya pengaruhnya pasti ada pengaruhnya, mudah-mudahan ini tetap dijalankan," tegas Bobby.

Diungkapkan Bobby, patroli keamanan ini akan tetap dilakukan guna mencegah aksi kriminalitas yang kian marak di Kota Medan.

Selektif

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyatakan tidak semua pelaku kejahatan bisa dilakukan penembakan.

"Pada prinsipnya tindakan tegas terukur itu memang diatur oleh undang-undang dalam rangka melindungi masyarakat, namun bukan berarti dilegalkan dalam setiap peristiwa," katanya.

"Sepanjang untuk melindungi masyarakat, sepanjang untuk melindungi diri dalam rangka penegakan hukum atau pelaksanaan tugas, itu memang ada aturan yang bisa menjelaskan hal tersebut," tambah Sandi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (15/7/2023).

Menurut Sandi, Polri juga meminta masyarakat untuk ikut berperan dalam menciptakan suasana yang kondusif dan aman.

"Polisi saat ini bukan mengedepankan penegakan hukum, tapi polisi mengedepankan masyarakat menjadi polisi untuk diri sendiri dan lingkungan," ucapnya.

Sebelumnya, Bobby Nasution membuat pernyataan dukungan agar polisi melakukan tindakan tegas terhadap aksi kriminal geng motor dan begal sadis yang tidak segan-segan membunuh korban.

"Apabila masih sering terjadi, saya dengar Pak Kapolres menyampaikan akan ditindak di lapangan walaupun harus ditembak mati. Itu kami rasa yang kita perlukan hari ini di wilayah kota Medan," kata Bobby dalam akun Instagram pribadinya.

Ia menambahkan, pelaku begal dan kejahatan tak punya tempat di Medan karena aksi mereka meresahkan masyarakat.

Oleh karenanya, menantu Presiden Jokowi ini menilai sudah tepat jika aparat kepolisian melakukan tindakan tegas dan terukur.

"Aksi mereka meresahkan, sudah tepat jika aparat bertindak tegas karena kami ingin ketenangan, keamanan di Medan. Semoga ketegasan petugas membuat para pelaku begal sadis jera," tandasnya.

https://wartakota.tribunnews.com/202...unga?page=all.

Masyarakat sudah resah banget sama Begal di Medan jadi HAM pembegal yang bela aktivis doang emoticon-Big Grin
areszzjay
shimtywerben
syahali
syahali dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan