Bertunangan selama 10 tahun tidak menjamin akan menikah. Sejak berumur 15 tahun di kelas 2 sma dia sudah berpacaran dengan aku. Dua tahun kemudian kami bertunangan. Dia wanita yg soleh,baik dan pintar dalam akademik dan meski dia wanita dia memiliki jiwa kepemimpinan yg kuat. Dimasa masa sulit ku selqlu ada dia yg mendampingiku sampai aku jadi separti sekarang. Dia selalu ada mendampingiku. Tapi aku malah cuek terhadap dia. Aku yg seharus nya membiayai kulia dia. Aku tak tau kalau di sangat membutuh kan itu. Mungkin aku beranggapan dia sosok yg kuat dan mandiri. Itu kesalahan besar ku. Ditambah sifat ku yg cuek terhadap dia sehingga di datanglah sosok yg dia butuhkan tapi itu bukan aku. Memang benar kata orang" kita belum merasa kehilangan setelah iya benar benar pergi dan tak kan kembali lagi". Dan benar penyesalan pun datang nya terakhir. Dengan semua kenakalan ku. Dengan semua keegoisan ku membuat dia pergi dari kehidupan ku. Kesempatan demi kesempatan telah iya berikan tapi aku selalu menganggapnya sepele. Kini dia telah jau dan benar benar jau dan tak kan kembali.